Bulutangkis, atau badminton adalah sebuah permainan menggunakan raket yang dimainkan oleh dua orang untuk tunggal, dan dua pasangan (empat orang) untuk ganda yang saling berlawanan. Tujuannya adalah untuk memukul bola permainan yaitu kok atau shuttlecock melewati jaring atau net agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama. Permainan bulutangkis dimulai dengan melakukan service dari petak service kanan ke petak service kanan lawan.
1. Lapangan
Seperti terlihat pada gambar diatas, lapangan bulutangkis berukuran 13,41 x 6,10 m. Tinggi net lapangan bulu tangkis yakni 155 cm. Net merupakan batas dimana perhitungan point dilakukan. Pemain yang berhasil memasukkan shuttlecock ke daerah pertahanan lawan maka akan mendapatkan poin. Setiap shuttlecock yang keluar dari lapangan karena gagal menangkis shuttlecock atau melakukan kesalahan servis sehingga shuttlecock keluar lapangan baik diarea sendiri maupun area lawan bisa menimbulkan penambahan point untuk lawan.
Bulutangkis merupakan olahraga permainan dengan mobilitas pemainnya cukup tinggi. Maka dibutuhkan pakaian yang ringan dan nyaman untuk digunakan. Biasanya pakaian tersebut berbentuk celana pendek dan t-shirt.
3. Sepatu bulu tangkis
Perlengkapan yang satu ini tidak kalah penting dalam permainan bulu tangkis. Pemilihan sepatu dan kaus kaki yang nayaman akan membantu pemain dalam setiap langkah penting baik untuk kestabilan saat menyerang maupun bertahan dari smash lawan. Pijakan yang kuat bisa menghindarkan pemain dari cedera.
4. Raket
Raket merupakan peralatan yang wajib ada jika ingin bermain bulu tangkis. Raket digunakan untuk memukul dan menangkis shuttlecock agar tidak jatuh di daerah pertahanan. Raket yang bagus adalah raket yang ringan dan memiliki ketegangan senar yang sesuai. Ada beberapa cara memegang raket dalam permainan bulutangkis yaitu;
a. Forehand grip
Untuk forehand grip, peganglah raket dengan cara bagian tangan antara ibu jari dan jari telunjuk dalam posisi menempel pada permukaan tangkai yang sempit. Raket dipegang dengan tanpa berubah – ubah. Pegang raket seperti mau berjabat tangan atau membentuk “V”
Keuntungan dari cara memegang raket dengan forehand grip adalah pegangan akan terasa lebih kuat sehingga tidak mudah lepas. Selain itu pemain dapat melakukan gerakan pukulan terhadap shuttlecock yang datangnya menuju kesebelah kanan badan dengan mudah, sehingga pukulan ini dapat dilakukan dengan cermat baik dalam kecepatan maupun ketepatan, serta untuk meminimalisir resiko kesalahan dalam penempatan posisi daun raket terhadap datangnya shuttlecock.
Akan tetapi, ada kelemahan/kekurangan dari forehand grip, yaitu diperlukan kekuatan tangan dan sendi bahu yang sangat kuat karena posisi tangan tidak berubah-ubah, sehingga butuh latihan yang khusus. Model pegangan ini juga lemah untuk menerkam shuttlecock di muka net.
b. Backhand Grip
Cara pemegangan backhand grip merupakan kelanjutan dari cara memegang forehand grip. Dari forehand grip dapat dialihkan ke backhand grip dengan memutarar ralet seperempat putaran kekiri, namun posisi ibu jari tidak seperti pada forehand grip, melainkan agak dekat dengan daun raket. Kelebihan cara backhand adalah sulit diterkanya hasil pukulan . Shuttlecock bisa melayang keras , tetapi tetap dapat terkontrol. dan kelemahannya dalam pengembalian shuttlecock, smash yang datangnya dari tangan badan, lebih –lebih bola smash yang menuju arah bahu dan pinggang sebelah kanan, akan sulit dikembalikan.
c. Combination Grip
Combination grip adalah cara memegang raket dengan mengubah cara pegangan raket yang disesuakan dengan arah datangnya shuttleccok dan jenis pukulan. Model ini merupakan kombinasi antara forehand grip dan backhand grip. Dengan combination grip, pemain tidak perlu mengubah posisi raket saat akan memukul shuttlecock. Itulah kelebihan dari cara ini. sedangkan kelemahannya membuat para pemain sulit untuk memukul shuttlecock yang sudah melampaui tubuh pemain itu sendiri.
Dari ketiga cara memegang raket tersebut, kita bisa memilih cara yang mana yang paling nyaman. Hal penting yang perlu diperhatikan ketika memegang raket adalah;
- Memegang raket harus luwes atau tidak kaku.
- Jangan meremas raket karena hanya akan membuang tenaga dengan percuma.
- Usahakan pada saat memukul pergelangan tangan juga ikut bermain baik menukik keatas maupun menukik kebawah.
- Kita harus membiasakan diri untuk pergantian pegangan raket dari forehand ke backhand dan sebaliknya sehingga anda tidak kaku.
5. Shuttlecock / kok
Yang membedakan permainan bulu tangkis dengan olahraga lainnya adalah shuttlecock. Shuttlecock atau orang jawa biasa menyebutnya dengan istilah kok merupakan elemen penting dalam olehraga bulu tangkis. Kok/Shuttlecock adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulutangkis yang terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus.
Badan federasi bulu tangkis dunia (BWF) mengeluarkan karakteristik standar untuk Shuttlecock yaitu;
- Kok harus memiliki 16 buah bulu.
- Semua bulu harus memiliki panjang yang sama yaitu antara 62 mm dan 70 mm.
- Ujung dari bulu-bulu harus membentuk lingkaran dengan panjang diameter antara 58 mm dan 68 mm.
- Semua bulu harus tergabung menjadi satu kesatuan yang kuat.
- Pangkal kok yang berbentuk setengah bola harus memiliki panjang diameter antara 25 mm dan 28 mm.
- Berat kok seluruhnya harus antara 4,47 gram dan 5,50 gram.
Sumber Artikel: http://www.ipapedia.web.id/2016/03/macam-cara-memegang-raket-dalam-permainan-bulutangkis.html