Ajakan berlomba kepada kebaikan mengandung ajakan agar seseorang berusaha dan bersemangat menjadi orang pertama yang berbuat kebaikan. Barang siapa yang ketika di dunia bersegera kepada kebaikan berarti ia adalah orang yang terdepan di akhirat menuju surga-surga. Dengan demikian, orang-orang yang berlomba/terdepan dalam kebaikan adalah hamba-hamba yang paling tinggi derajatnya. Perilaku-perilaku yang mencerminkan berkompetisi dalam kebaikan adalah sebagai berikut:
1. Bersegera dalam mengerjakan amal saleh dan tidak menunda-nunda.
Salah satu perilaku yang mencerminkan ’berkompetisi dalam kebaikan” adalah bergegas atau bersegera dalam mengerjakan kebaikan. Jika seseorang tidak segera mengerjakan kebaikan, dia akan kehilangan banyak kesempatan untuk meraih rahmat dan pahala dari Allah Swt
Imam Muslim menuturkan sebuah riwayat dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah Saw bersabda yang artinya:
“Bersegeralah beramal sebelum datang berbagai fitnah laksana potongan-potongan hari yang gelap. (Saat itu) di pagi hari seseorang beriman tapi di sore harinya ia menjadi kafir. Di sore hari seseorang beriman tapi di pagi harinya ia kafir. Ia menjual agamanya dengan harta dunia”. [HR. Muslim dari Abu Hurairah]
Hadits di atas berisi anjuran untuk bersegera mengerjakan amal saleh sebelum datang waktu yang menyebabkan seseorang tidak bisa mengerjakannya. Waktu yang seseorang tidak bisa mengerjakannya karena fitnah yang besar dan bertumpuk-tumpuk, seperti tumpukan gelapnya malam yang gulita tanpa cahaya sedikitpun.
Amalan Rasulullah shallallaahu’alaihi wasallam menunjukkan kepada kita bagaimana beliau selalu bersegera berbuat kebaikan, tidak menundanya. Abu Sirwa’ah Uqbah ibnul Harits ra berkata, “Suatu hari aku pernah shalat ashar di belakang Nabi saw ketika di Madinah. Beliau mengucapkan salam kemudian bangkit dengan segera dari tempatnya dan berlalu dengan melangkahi leher orang-orang hingga sampai ke rumah salah satu istri beliau. Orang-orang pun terkejut dengan bersegeranya beliau meninggalkan tempat shalatnya (menuju rumah istrinya). Tidak lama kemudian, beliau keluar kembali menemui mereka. Beliau melihat keheranan mereka terhadap apa yang beliau lakukan tadi. Beliau pun menjelaskan:
“Tadi aku mengingat ada sepotong emas (atau perak) di tempat kami. Aku tidak suka harta tersebut menahanku. Aku pun memerintahkan agar dibagi-bagikan.” (HR Bukhari)
Hadits ini menunjukkan bahwa kebaikan sepantasnya segera dikerjakan, karena penyakit dapat menghadang, penghalang dapat mencegah, dan tidak aman dari datangnya kematian secara tiba-tiba. Apalagi perbuatan menunda-nunda adalah tidak terpuji.
Contoh perbuatan sehari-hari yang menunjukkan perilaku ini adalah mengerjakan aktivitas yang wajib dan bermanfaat. Seperti aktrivitas belajar, membantu pekerjaan orangtua di rumah, dan lain-lain, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Berkompetisi dalam kebaikan bisa juga dipraktikkan dengan menunda atau meninggalkan perbuatanperbuatan yang tidak atau kurang bermanfaat. Misalnya; begadang malam, menonton acara televisi hingga lupa waktu belajar, bermain game on line, menyebarkan gosip dan perbuatan-perbuatan lain yang kurang atau tidak bermanfaat.
2. Belajar dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan kemampuan diri
Agar kemampuan dan kualitas dirinya meningkat, seseorang harus belajar secara mandiri atau dari orang lain dengan sungguh-sungguh agar kemampuan dan kualitas dirinya meningkat. Nabi Saw mendorong umatnya untuk menjadi umat yang berkualitas. Sabda Nabi Saw yang artinya: ”Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. [HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah RA].
Sabda Nabi Saw di dalam hadis lain, yang artinya: “Keutamaan orang yang berilmu dibandingkan ahli ibadah yang tidak berilmu, seperti keutamaanku dibandingkan dengan orang yang paling rendah (kualitasnya) di antara kalian (para shahabat). Kemudian beliau Saw bersabda, “Sesungguhnya Allah Swt, malaikat-malaikat-Nya, dan seluruh penduduk langit dan bumi, hingga semut yang ada di lubangnya dan ikan, sungguh, semua bersalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain”. [HR. Imam Tirmizi, dari Abu Umamah]
Sumber Artikel: http://www.ipapedia.web.id/2016/03/perilaku-yang-mencerminkan-berkompetisi-dalam-kebaikan.html