Uang adalah alat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Uang memiliki peranan strategis dalam perekonomian terutama karena fungsi utamanya sebagai media untuk bertransaksi, sehingga pada awalnya sering diartikan bahwa uang adalah esuatu yang dapat diterima umum sebagai alat pembayaran. Namun sejalan dengan perkembangan perekonomian, fungsi uang yang semula hanya sebagai alat pembayaran berkembang menjadi alat satuan hitung dan sebagai alat penyimpan kekayaan.
Hadirnya uang dalam sistem perekonomian akan mempengaruhi perekonomian suatu negaara, yang biasanya berkaitan dengan kebijakan-kebijakan moneter. Pada umumnya analisis ekonomi suatu negara ditentukan oleh analisis atas ukuran uang yang beredar. Samuelson mengatakan bahwa banyak ekonom percaya bahwa perubahan jumlah uang beredar dalam jangka panjang terutama akan menghasilkan tingkat harga, sedangkan dampaknya terhadapa output real, adalah sedikiu atau bahkan tidak ada.
Pentingnya peranan uang menyebabkan perlunya mempelajari perkembangan serta perilakunya dalam suatu perekonomian. Uang beredar sering dikaitkan dengan suku bunga, pertumbuhan ekonomi, perkembangan harga, dsb. Jumlah uang beredar yang terlalu banyak dapat mendorong kenaikan harga barang-barang secara umum (inflasi). Sebaliknya, apabila jumlah uang beredar terlalu sedikit maka kegiatan ekonomi akan menjadi seret. Oleh karena itu, jumlah uang beredar perlu diatur agar sesuai kapasitas ekonomi. Jumlah uang yang beredar dapat dilihat dari sisi pasiva neraca sistem moneter. Sementara itu, sisi active neraca sistem moneter menerminkan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan uang beredar tersebut. Dengan melihat perkembangan neraca sistem moneter dari waktu ke waktu maka akan dapat diketahui perkembangan uang beredar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dalam penelitian ini penulis membatasi diri pada peredaran uang periode April 2007 sampai dengan April 2009. Penulis akan melihat seberapa kuat atau lemahnya hubungan (korelasi) antara jumlah uang beredar dan faktor-faktor yang memepngaruhinya. Oleh karena itu permasalah penelitian yang dapat dikemukakan adalah : “Bagaimana tingkat korelasi antara jumlah uang beredar dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya?”.
Berikut ini adalah pembahasan tentang Faktor-Faktor yang Memengaruhi Jumlah Uang yang Beredar, jumlah uang beredar, faktor yg mempengaruhi permintaan uang, perbedaan uang kartal dan uang giral, faktor faktor yang mempengaruhi peredaran uang, faktor yang mempengaruhi permintaan uang.
Hadirnya uang dalam sistem perekonomian akan mempengaruhi perekonomian suatu negaara, yang biasanya berkaitan dengan kebijakan-kebijakan moneter. Pada umumnya analisis ekonomi suatu negara ditentukan oleh analisis atas ukuran uang yang beredar. Samuelson mengatakan bahwa banyak ekonom percaya bahwa perubahan jumlah uang beredar dalam jangka panjang terutama akan menghasilkan tingkat harga, sedangkan dampaknya terhadapa output real, adalah sedikiu atau bahkan tidak ada.
Pentingnya peranan uang menyebabkan perlunya mempelajari perkembangan serta perilakunya dalam suatu perekonomian. Uang beredar sering dikaitkan dengan suku bunga, pertumbuhan ekonomi, perkembangan harga, dsb. Jumlah uang beredar yang terlalu banyak dapat mendorong kenaikan harga barang-barang secara umum (inflasi). Sebaliknya, apabila jumlah uang beredar terlalu sedikit maka kegiatan ekonomi akan menjadi seret. Oleh karena itu, jumlah uang beredar perlu diatur agar sesuai kapasitas ekonomi. Jumlah uang yang beredar dapat dilihat dari sisi pasiva neraca sistem moneter. Sementara itu, sisi active neraca sistem moneter menerminkan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan uang beredar tersebut. Dengan melihat perkembangan neraca sistem moneter dari waktu ke waktu maka akan dapat diketahui perkembangan uang beredar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dalam penelitian ini penulis membatasi diri pada peredaran uang periode April 2007 sampai dengan April 2009. Penulis akan melihat seberapa kuat atau lemahnya hubungan (korelasi) antara jumlah uang beredar dan faktor-faktor yang memepngaruhinya. Oleh karena itu permasalah penelitian yang dapat dikemukakan adalah : “Bagaimana tingkat korelasi antara jumlah uang beredar dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya?”.
Berikut ini adalah pembahasan tentang Faktor-Faktor yang Memengaruhi Jumlah Uang yang Beredar, jumlah uang beredar, faktor yg mempengaruhi permintaan uang, perbedaan uang kartal dan uang giral, faktor faktor yang mempengaruhi peredaran uang, faktor yang mempengaruhi permintaan uang.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Jumlah Uang yang Beredar
Diantara faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peredaran uang adalah;
a. Pendapatan Masyarakat
Pendapatan masyarakat akan memengaruhi peredaran uang. Apabila jumlah pendapatan yang diperoleh masyarakat semakin tinggi, maka jumlah uang yang beredar di masyarakat juga semakin tinggi. Sebaliknya, jika pendapatan masyarakat semakin rendah, maka jumlah uang yang beredar di masyarakat juga semakin sedikit.
b . Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk menentukan kecepatan jumlah uang yang beredar. Pada masyarakat yang jumlah penduduknya padat, jumlah uang yang beredar akan semakin banyak. Berbeda halnya dengan masyarakat yang jumlah penduduknya sedikit, jumlah uang yang beredar pun semakin sedikit.
c . Tingkat Suku Bunga
Semakin tinggi tingkat suku bunga, jumlah uang yang beredar semakin sedikit, karena masyarakat lebih senang menyimpan uangnya di bank. Sedangkan ketika tingkat suku bunga turun, jumlah uang yang beredar semakin banyak. Hal ini disebabkan karena orang lebih suka menggunakan uangnya untuk konsumsi daripada untuk menabung.
d . Harga Barang
Apabila harga-harga naik maka jumlah uang yang beredar semakin banyak karena orang lebih banyak membutuhkan uang untuk membeli barang.
e. Selera Masyarakat
Selera masyarakat dapat memengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Ketika selera masyarakat terhadap suatu barang tertentu tinggi maka jumlah uang yang beredar akan semakin banyak. Begitu juga sebaliknya.