Faktor Internal dan External Terjadinya Perubahan atau Dinamika Sosial | Masyarakat merupakan kumpulan kelompok-kelompok yang membentuk organisasi sosial dan bersifat kompleks. Dalam organisasi tersebut ada norma-norma, nilai-nilai, dan pranata sosial. Di samping itu dalam organisasi sosial terdapat peraturan-peraturan untuk bertingkah laku yang kesemuanya berinteraksi dalam kehidupan bermasyarakat.Dinamika/perubahan sosial terjadi dalam masyarakat dalam kurun waktu tertentu terhadap organisasi sosial yang meliputi nilai-nilai norma, kebudayaan, dan sistem sosial, sehingga terbentuk keseimbangan hubungan sosial masyarakat.
Menurut Soekanto faktor-faktor penyebab perubahan/dinamika sosial dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Seperti apa pembahasannya? Silahkan simak di bawah ini:
A. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, antara lain sebagai berikut:
1) Bertambahnya atau berkurangnya penduduk.
2) Adanya penemuan baru (discovery).
Penemuan baru yang menyebabkan perubahan dalam masyarakat dibedakan menjadi dua yaitu
- Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat maupun gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau kelompok.
- Invention adalah penemuan baru yang sudah diakui, diterima serta diterapkan masyarakat.
3) Pertentangan (konflik) masyarakat
4) Terjadinya pemberontakan (revolusi)
Revolusi adalah perubahan yang sangat cepat dan mendasar yang dilakukan oleh individu atau kelompok.
B. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar masyarakat, antara lain:
1) Lingkungan alam fisik
2) Peperangan
3) Pengaruh kebudayaan lain
a) Akulturasi (cultural contact) adalah suatu kebudayaan tertentu yang dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing, yang lambat laun unsur kebudayaan asing tersebut melebur/menyatu ke dalam kebudayaan sendiri (asli), tetapi tidak menghilangkan ciri kebudayaan lama.
Hal-hal yang biasa terjadi dalam akulturasi diantaranya
- Substansi, yaitu unsur kebudayaan yang ada sebelumnya diganti, dan melibatkan perubahan struktural yang kecil sekali.
- Sinkretisme, yaitu unsur-unsur lama bercampur dengan yang baru dan membentuk sistem yang baru.
- Adisi, yaitu unsur-unsur baru ditambahkan kepada unsur yang lama.
- Dekulturasi, yaitu hilangnya bagian substansial sebuah kebudayaan.
- Orijinasi, yaitu tumbuhnya unsur-unsur baru untuk memenuhi kebutuhan situasi yang berubah.
- Rejection (penolakan), yaitu perubahan yang sangat cepat, sehingga sejumlah besar orang tidak dapat menerimanya, menyebabkan penolakan, pemberontakan, dan gerakan pembangkitan.
b) Difusi adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ke tempat lain, dari orang ke orang lain, dan dari masyarakat ke masyarakat lain.
Difusi dapat dibedakan menjadi:
- Difusi intra-masyarakat yang dipengaruhi hal-hal seperti pengakuan bahwa penemuan baru bermanfaat bagi masyarakat, ada tidaknya unsur kebudayaan yang memengaruhi (untuk diterima/ditolak), unsur yang berlawanan dengan unsur fungsi lama akan ditolak, kedudukan penemu unsur baru ikut menentukan penerimaan, ada tidaknya batasan dari pemerintah.
- Difusi antarmasyarakat yang dipengaruhi hal-hal seperti kontak antarmasyarakat tersebut, kemampuan mendemonstrasikan, kegunaan, menyaingi unsur lama atau mendukung, peran penemu dan penyebarannya, pemaksaan.
c) Penetrasi adalah masuknya unsur-unsur kebudayaan asing secara paksa, sehingga kebudayaan lama kalah.
d) Invasi adalah masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam kebudayaan setempat, dengan peperangan (penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa lain.
e) Asimilasi adalah proses penyesuaian (seseorang/kelompok orang asing) terhadap kebudayaan setempat.
f) Hibridisasi adalah perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan campuran antara orang asing dengan penduduk setempat.
g) Milenarisme adalah salah satu bentuk kebangkitan yang berusaha mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama menderita dalam kedudukan sosial yang rendah.
h) Adaptasi adalah proses interaksi antara perubahan yang ditimbulkan oleh organisme pada lingkungannya dan perubahan yang ditimbulkan oleh lingkungan pada organisme (penyesuaian dua arah).
i) Imitasi adalah proses peniruan kebudayaan lain tanpa mengubah kebudayaan yang ditiru