2. Pelaku dari tindakan ekonomi
a. Tindakan ekonomi perorangan; Yaitu tindakan perorangan untuk memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk ekonomi tanpa melupakan dirinya sebagai makhluk sosial.
b. Tindakan ekonomi lembaga masyarakat; Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh semua bentuk organisasi masyarakat baik berupa perkumpulan, yayasan, perusahaan atau yang lainnya.
c. Tindakan ekonomi pemerintah; Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh lembaga negara atau pemerintah untuk memenuhi kebutuhan negara dan rakyatnya.
d. Tindakan ekonomi antarnegara; Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh dua negara atau lebih guna meningkatkan kemakmuran warga negara dan bangsa yang bersangkutan.
3. Pengelompokan tindakan ekonomi
a. Kegiatan produksi; Yaitu kegiatan produksi adalah kegiatan untuk menambah nilai guna suatu barang guna memenuhi kebutuhan hidup manusia. Orang atau lembaga yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen.
● Kegiatan produksi dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Produksi sektor primer, sekunder, dan tersier
- Sektor primer, contohnya:pertanian, pertambangan dan peternakan.
- Sektor sekunder, contohnya:pabrik konveksi, pabrik sepatu, pabrik buku.
- Sektor tersier, contohnya:guru, salon kecantikan dan designer.
2. Produksi sektor publik dan swasta
- Sektor publik, contohnya:PT PLN, PT Pos Indonesia, PT KAI.
- Sektor swasta, contohnya:Indosat dan Telkom.
3. Produksi sektor konsumsi dan investasi
- Sektor konsumsi, contohnya:percetakan majalah, katering, dokter, penasihat hukum.
- Sektor investasi, contohnya:pabrik mesin cetak, pabrik kendaraan dan mobil.
● Tindakan produsen agar produksi berjalan terus-menerus yaitu:
1. Menentukan jenis produk yang tepat.
2. Menekan biaya produksi.
3. Menggunakan tenaga kerja terampil.
4. Pemakaian bahan baku dan penolong secara efisien.
5. Menentukan sistem distribusi yang tepat.
6. Melakukan promosi.
b. Kegiatan distribusi; Adalah suatu proses penyebarluasan hasil produksi agar sampai kepada konsumen. Dengan kata lain, distribusi adalah penyaluran barang/jasa dari produsen ke konsumen. Sedangkan orang atau lembaga yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor. Tujuan distribusi adalah menyeimbangkan antara daerah surplus dengan daerah minus barang atau jasa. Agar kegiatan distribusi sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu diperhatikan ketepatan waktu, ketepatan sasaran, dan keutuhan barang atau jasa.
c. Kegiatan konsumsi; Adalah kegiatan untuk menggunakan, memakai, atau menikmati barang dan jasa secara berangsur-angsur atau habis sekali pakai. Konsumsi dapat diartikan juga sebagai kegiatan mengurangi nilai guna suatu barang/jasa.Orang atau lembaga yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen.
● Tindakan yang perlu dilakukan konsumen adalah:
1. Menyusun prioritas pemenuhan kebutuhan.
2. Membeli barang dengan harga yang sesuai dengan kemampuan.
3. Menghemat sebagian pendapatan yang diperoleh.
B. Motif Ekonomi dan Motif Non-Ekonomi
1. Pengertian
a. Motif ekonomi adalah dorongan manusia untuk melakukan tindakan ekonomi. Motif manusia untuk memenuhi kebutuhannya dibedakan menjadi:
1. Motif intrinsik adalah keinginan memperoleh barang atau jasa karena dorongan dari kesadaran sendiri. Misalnya: orang minum karena haus.
2. Motif ekstrinsik adalah keinginan memperoleh barang dan jasa karena pengaruh dari pihak luar. Misalnya: Joss dibelikan sepeda ayahnya karena temannya ke sekolah naik sepeda.
b. Motif non-ekonomi adalah keinginan yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan, tanpa mempertimbangkan secara ekonomi.
2. Macam-macam motif ekonomi
a. Motif memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kemakmuran
Motif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ini timbul dari diri manusia sendiri. Motif ini merupakan hal yang paling wajar bagi setiap orang, karena pemenuhan kebutuhan harus dilakukan untuk dapat hidupdengan layak. Misalnya: orang membeli beras untuk kebutuhan makan.
b. Motif mencari keuntungan
Motif yang mendorong seseorang melakukan tindakan ekonomi untuk memperoleh keuntungan. Motif ini umunya dimiliki oleh para pedagang atau produsen.Misalnya: seorang pedagang yang menyediakan barang daganganya dengan baik dan rapi agar enak dilihat, melayani pembeli dengan ramah dan sopan sehingga konsumen tertarik untuk membelinya. Usaha yang dilakukan pedagang itu karena dorongan untuk memperoleh keuntungan dari barang yang dijualnya.
c. Motif mendapatkan kekuasaan ekonomi
Motif yang mendorong seseorang untuk mendapat kekuasaan dalam bidang ekonomi.Motif ini umumnya dilakukan oleh pedagang besar. Misalnya: para pedagang besar ingin memperoleh kekuasaan di bidang ekonomi, maka yang dilakukannya yaitu membeli barang untuk dijual kembali dalam jumlah yang besar. Selain itu dengan membeli atau menyewa beberapa tempat untuk memasarkan barang dagangannya atau memperluas usahanya sampai ke daerah-daerah.
d. Motif untuk memperoleh penghargaan
Motif yang mendorong seseorang untuk memperoleh penghargaan, baik penghargaan karena keahliannya maupun karena jasanya. Misalnya: seorang dokter mengabdi untuk mendapatkan penghargaan baik berupa uang, pujian, maupun kenaikan pangkat.
3. Macam-macam motif non-ekonomi
a. Motif ingin berbuat sosial
Motif yang mendorong seseorang untukberbuat kebaikan kepada sesamamanusia. Motif ini muncul karena adanya ingin membantu, meringankan atau menolong orang lain yang membutuhkan bantuan. Misalnya menyantuni anak yatim piatu, menyumbangkan barang, uang atau tenaga kepada bencana alam, menyisihkan sebagian tabungan untuk membantu sesama teman yang tidak bersekolah karena tidak mampu membayar biaya sekolah.
b. Motif kebutuhan estetika
Motif yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan keindahan. Misalnya: keinginan untuk memiliki mobil antik.
c. Motif kebutuhan pengetahuan
Motif yang dilakukan untuk memenuhi keinginan manusia tentang segala sesuatu dengan mempelajari ilmu pengetahuan. Misalnya: orang yang mempelajari ilmu umum maupun ilmu agama.
d. Motif kebutuhan keamanan
Motif untuk memenuhi keinginan akan keamanan, yakni supaya tidak ada gangguan, kriminal, dan yang membahayakan diri dalam mencapai tujuan hidup. Misalnya: menaati peraturan, sopan santun dalam pergaulan.
C. Prinsip ekonomi
1. Pengertian
Prinsip ekonomi dapat diartikan yaitu dengan pengorbanan yang sekecil-sekecilnya untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Dengan kata lain berusaha dengan alat yang seadanya untuk memperoleh hasil yang maksimal.
2. Tujuan melakukan tindakan berdasarkan prinsip ekonomi, yaitu:
a. Mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin.
b. Mengurangi konsumsi agar tidak boros.
c. Mempergunakan kemampuan dan modal yang dimilikinya.
d. Memperkecil kerugian dari akibat kesalahan-kesalahan tertentu.
3. Macam-macam prinsip ekonomi
a. Prinsip ekonomi konsumen; Yaitu pengorbanan konsumen dalam memperoleh barang dan jasa hingga maksimal.
- Prinsip ekonomi konsumen misalnya:
1. Memilih barang-barang yang akan dibeli dengan baik dan disesuaikan dengan kebutuhan yang utama dan terpenting.
2. Menentukan barang yang bermutu yang disesuaikan dengan kemampuan daya beli kita.
- Contoh tindakan konsumen yang berdasarkan prinsip ekonomi, diantaranya:
1. Mengadakan tawar-menawar dan memilih sebelum membeli barang.
2. Membuat skala prioritas kebutuhan.
3. Memerhatikan perbandingan manfaat dan nilai yang akan diperoleh dengan biaya yang akan dikeluarkan.
4. Dapat mengendalikan pengeluaran dengan memerhatikan pendapatan kita.
5. Membeli barang sesuai dengan perencanaan kita.
6. Berusaha untuk mencari tambahan penghasilan.
b. Prinsip ekonomi produsen; Yaitu cara menekan biaya produksi untuk menghasilkan barang produksi sesuai yang diharapkan.
- Contoh tindakan produsen yang berdasarkan prinsip ekonomi, diantaranya:
1. Menggunakan bahan mentah berkualitas tinggi dengan harga yang murah.
2. Memilih dan menetapkan barang-barang yang akan diproduksi.
3. Menetapkan jumlah tenaga kerja dan alat-alat produksi agar biaya produksi dapat ditekan serendah-rendahnya.
4. Membuat analisis kebutuhan pasar agar barang yang diproduksi dapat laku terjual.
5. Produsen selalu berusaha agar hasil produksinya dapat dibeli konsumen dengan harga terjangkau dengan mutu yang baik dan mampu bersaing.
6. Menentukan lokasi pabrik yang dekat bahan baku.
7. Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
c. Prinsip ekonomi distributor/pedagang; Yaitu dengan modal tertentu untuk mendapatkan barang yang berkualitas sehingga dapat dijual kembali dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
- Contoh tindakan pedagang yang berdasarkan prinsip ekonomi, diantaranya:
1. Penjual harus melakukan pemilihan terhadap barang yang akan dijualnya. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan barang yang baik untuk dijual kembali dengan cepat dengan harga yang menguntungkan.
2. Menyediakan barang dan jasa yang paling disukai pemakai/konsumen dengan harga bersaing dan bermutu serta hasil penjualannya pun menguntungkan.
3. Menyesuaikan alat angkut dengan karakteristik barang.
4. Membeli barang secara langsung dari produsen sehingga harganya lebih murah dan keuntungan yang diperoleh lebih maksimal.
4. Ciri-ciri orang yang menerapkan prinsip ekonomi
a. Bertindak rasional; Artinya seseorang dalam melakukan kegiatan/tindakan selalu menggunakan akal sehat bukan berdasarkan emosi dan hawa nafsunya.
b. Bertindak ekonomis; Artinya seseorang dalam melakukan tindakan ekonomi menggunakan perhitungan-perhitungan yang cermat dan perencanaan yang matang.
c. Bertindak hemat; Artinya seseorang dalam melakukan tindakan ekonomi selalu menghindari pemborosan dengan membeli kebutuhan/barang-barang yang memang benar-benar dibutuhkan.
d. Membuat skala prioritas; Artinya seseorang dalam memenuhi kebutuhannya membuat urutan pemenuhan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingan, dimulai dari pemenuhan kebutuhan yang paling mendesak sampai kebutuhan yang bisa ditangguhkan pemenuhannya.
e. Bertindak dengan prinsip cost and benefit; Artinya seseorang dalam melakukan kegiatan selalu memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diterima dari kegiatan yang dilakukannya.
5. Manfaat penggunaan prinsip ekonomi
a. Mengoptimalkan sumber daya yang ada sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal.
b. Bekerja hemat, cepat, dan tepat sehingga memperkecil resiko kerugian atau kerusakan.
c. Mencapai tujuan dengan tepat waktu dan berhasil sehingga dapat mencapai tingkat kemakmuran yang diinginkan.
d. Mencapai hasil kerja yang terjamin mutunya sehingga memenuhi tingkat kepuasan dari pelaku ekonomi.
e. Hidup lebih maju dalam persaingan yang sehat.
D. Hukum Ekonomi
1. Pengertian
Hukum ekonomi, adalah ketentuan atau aturan yang menerangkan hubungan antara dua peristiwa ekonomi atau lebih yang saling berkaitan atau hubungan antara gejala-gejala ekonomi.
2. Hubungan-hubungan dalam hukum ekonomi
a. Hubungan kausal atau hubungan sebab akibat, adalah hubungan peristiwa-peristiwa di mana yang satu mengakibatkan terjadinya peristiwa yang lain dan ini tidak berlaku untuk sebaliknya. Contoh:
1. Kenaikan tarif listrik akan diikuti kenaikan harga barang-barang.
2. Kenaikan gaji pegawai negeri menyebabkan barang-barang juga naik harganya.
b. Hubungan fungsional atau hubungan yang saling memengaruhi, adalah hubungan dua peristiwa atau lebih yang saling memengaruhi dan hubungan ini dapat berlaku sebaliknya. Contoh: hukum permintaan dan penawaran.
- Hukum permintaan yaitu jika harga barang naik maka permintaan akan barang berkurang sebaliknya jika permintaan barang naik maka harga barang juga akan naik.
- Hukum penawaran yaitu jika harga barang turun maka penawaran akan berkurang sebaliknya jika harga barang naik maka penawaran akan bertambah.
Hukum ekonomi bersifat ceteris paribus, adalah keadaan di mana faktor-faktor yang berkaitan bernilai tetap/tidak berubah (konstan).