Sebagai akibat dari tenaga eksogen dan endogen, maka terbentuklah perbedaan ketinggian permukaan bumi, yang dikenal dengan sebutan relief. Relier permukaan bumi terdiri atas dua macam, yaitu
A. Bentuk Muka Bumi Daratan.
1) Dataran rendah, diidentifikasikan sebagai relief daratan yang mempunyai ketinggian antara 0 - 400 m. Bentuk muka bumi berupa dataran rendah digambarkan dengan menggunakan simbol area berwarna hijau. Pewarnaan hijau tersebut dapat dipecah lagi menjadi beberapa tingkatan warna, misalnya warna hijau untuk ketinggian antara 0 - 100 m dan warna hijau muda untuk ketinggian antara 100 - 400 m.
2) Dataran tinggi, diidentifikasikan sebagai relief daratan yang relatif landai dengan ketinggian antara 400 - 1.000 m dari permukaan air laut. Dataran tinggi digambarkan dengan menggunakan simbol area berwarna kuning atau cokelat muda. Pada peta topografi, penggambaran dataran tinggi digambarkan dengan garis kontur yang agak jarang, namun memiliki angka penunjuk kontur yang besar (antara 400 - 1.000 meter).
3) Dataran pantai, yaitu dataran yang terletak pada perbatasan antara daratan dan lautan. Bentuk daratan di pantai mengalami perubahan akibat sedimentasi dari darat atau pengikisan air laut (abrasi).
4) Gunung, merupakan bentuk permukaan bumi yang menonjol tinggi. Gunung terdiri atas puncak (bagian atas), lereng (bagian tengah), dan kaki (bagian bawah). Gunung yang lerengnya miring kurang dari 45º disebut landai, lebih dari 45ºdisebut curam, sedang kurang dari 90ºdisebut terjal (dinding).
5) Pegunungan, merupakan rangkaian dari gunung-gunung yang mempunyai ketinggian yang berbeda-beda. Ada pegunungan rendah (200 - 500 m), pegunungan menengah (500 - 1500 m), dan pegunungan tinggi (lebih dari 1500 m).
6) Lembah, merupakan bentuk muka bumi yang cekung biasanya dikelilingi gunung atau pegunungan bisa juga berupa bagian tepi sungai. Lembah biasa kita kenal sebagai bagian bawah atau kaki gunung.
7) Bukit, merupakan bentuk muka bumi yang tinggi memanjang terdiri atas bukit-bukit dengan ketinggian 200 - 300 m. Perbukitan ini menyerupai pegunungan, hanya tingkat ketinggiannya lebih rendah.
8) Rawa, merupakan bagian daratan yang rendah dan selalu tergenang air karena tidak memiliki sistem pelepasan air keluar yang baik.
9) Sungai, merupakan merupakan jalur atau penampang yang dilalui oleh air dari hulu ke hilir.
B. Bentuk Muka Dasar Laut
1) Shelf (dangkalan), yaitu laut dangkal yang luas dengan kedalaman kurang dari 200 m dan merupakan kepanjangan dari benua atau daratan pulau. Daerah tebing paparan benua disebut tebing benua/kontinen.
2) Lubuk laut (bekken), yaitu dasar laut yang bentuknya bulat cekung seperti jambangan atau mangkok.
3) Gunung laut, yaitu gunung yang terdapat di dasar laut dan puncaknya menjulang tinggi ke atas permukaan air laut.
4) Palung laut, yaitu lembah yang sangat dalam dan memanjang di dasar laut serta memiliki lereng yang curam. Palung terjadi karena lipatan kulit bumi atau patahan kulit bumi. Palung sempit dan tidak terlalu curam disebut trench, sedangkan jika lebih lebar dan curam disebut trog.
5) Ambang laut, yaitu dasar laut yang mencuat kemudian memisahkan perairan yang satu dengan perairan yang lain.
6) Punggung laut, yaitu bentukan di dasar laut yang mirip tanggul raksasa. Panjangnya bisa ribuan kilometer. Punggung laut dibatasi oleh laut dalam di kanan kirinya. Punggung laut yang berlereng curam disebut ridge, sedangkan yang berlereng landai disebut rise.