Pengertian interaksi sosial. Interaksi sosial terjadi apabila satu individu melakukan tindakan sehingga menimbulkan reaksi bagi individu-individu lain. Interaksi sosial tidak hanya berupa tindakan yang berupa kerjasama tetapi juga dapat berupa persaingan dan pertikaian. Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris sosial interaction yang berarti saling bertindak. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, bersifat timbal balik antarindividu, antarkelompok, dan antara individu dengan kelompok. Apabila dua orang bertemu dan terjadi keadaan saling memengaruhi di antara mereka, maka telah terjadi interaksi sosial. Keadaan saling memengaruhi dapat berupa persahabatan, permusuhan, percakapan, isyarat, atau bahkan sekadar bau keringat.
Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok.
B. Syarat terjadinya interaksi sosial
1. Adanya kontak sosial (sosial contact)
Dalam sosiologi kontak tidak hanya bersentuhan fisik saja, kadang-kadang bisa terjadi tanpa fisik, misalnya berbicara melalui telepon, menulis surat, dan internet. Kontak hanya dapat berlangsung apabila kedua belah pihak sadar akan kedudukan atau kondisi masing-masing. Untuk itu kontak memerlukan kerjasama dengan orang lain.
Kontak sosial dapat dibedakan sebagai berikut.
a) Berdasarkan bentuk (wujud) dapat dibedakan menjadi
1) Kontak antara individu dengan individu. Contoh: Kontak antara guru dengan guru, orang tua dengan anaknya, siswa dengan siswa lain, penjual dengan pembeli.
2) Kontak antara individu dengan kelompok. Contoh: Guru dengan murid-muridnya di kelas, penceramah dengan peserta seminar.
3) Kontak antara kelompok dengan kelompok. Contoh: Pertandingan sepak bola antara dua tim kesebelasan, pertandingan bola voli antara dua tim bola voli.
b) Berdasarkan cara dapat dibedakan
1) Kontak langsung (primer) yaitu hubungan timbal balik yang terjadi secara langsung, contoh: berbicara, berjabat tangan, tersenyum, dan bahasa isyarat.
2) Kontak tidak langsung (sekunder) yaitu hubungan timbal balik yang yang memerlukan perantara (media).
c) Berdasarkan sifatnya dapat dibedakan
1) Kontak positif yaitu kontak sosial yang mengarah kepada suatu kerjasama, misalnya kontak antara pedagang dengan pembeli.
2) Kontak negatif yaitu kontak sosial yang mengarah kepada suatu pertentangan, misalnya kontak senjata antara dua negara yang sedang berperang.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide atau gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling memengaruhi di antara keduanya.
Komunikasi dibedakan menjadi:
a) Komunikasi lisan (verbal), yaitu komunikasi dengan menggunakan kata-kata (verbal) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Contoh: berbicara langsung dan melalui telepon.
b) Komunikasinonverbal (isyarat), yaitu komunikasi dengan menggunakan gerak-gerik badan, bahasa isyarat, atau menunjukkan sikap tertentu. Contoh: menggelengkan kepala, mengangkat bahu, dan melambaikan tangan.
Syarat-syarat komunikasi diantaranya
a) Adapengirim (sender) yaitu pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
b) Penerima atau komunikasi (receiver) yaitu pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
c) Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh setiap pihak kepada pihak lain.
d) Umpan balik (feed back) adalah tanggapan dari penerima pesan atau isi pesan yang disampaikannya.
C. Faktor-faktor yang memengaruhi interaksi sosial
Menurut Soerjono Soekanto, faktor yang memengaruhi interaksi sosial ada enam macam, sebagai berikut:
1. Imitasi adalah proses belajar dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang lain. Imitasi dapat berakibat positif bila yang ditiru merupakan individu-individu baik menurut pandangan umum. Tetapi imitasi juga bisa bersifat negatif jika individu yang ditiru berlawanan dengan pandangan umum.
2. Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang. Sugesti dapat berupa berbagai bentuk sikap atau tindakan seperti perilaku, pendapat, saran, dan pertanyaan.
3. Identifikasi adalah kencenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan individu lain yang ditiru. Orang lain yang menjadi sasaran identifikasi disebut idola (dari kata idol yang berarti sosok yang dipuja). Identifikasi merupakan bentuk lanjut dari proses sugesti dan proses imitasi yang telah kuat.
4. Simpati adalah perasaan tertarik yang timbul dalam diri seseorang dan membuatnya merasa seolah-olah berada dalam keadaan orang lain. Agar simpati dapat berlangsung, diperlukan adanya saling pengertian antara kedua belah pihak. Pihak yang satu terbuka mengungkapkan pemikiran atau isi hatinya, sedangkan pihak yang lain mau menerimanya. Itulah sebabnya simpati merupakan dasar-dasar persahabatan.
5. Motivasi adalah dorongan, rangsangan, atau stimulus yang diberikan seseorang kepada orang lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh rasa tanggung jawab.
6. Empati adalah proses kejiwaan seorang individu untuk larut dalam perasaan orang lain baik suka maupun duka.