Sedangkan kreativitas ekonomi dapat dipahami sebagai kemampuan untuk mengkombinasikan faktor-faktor produksi sehingga menghasilkan barang atau jasa yang bernilai baru baik dari segi sifat, bentuk, fungsi dan hal lainnya yang dapat diterima masyarakat sehingga bisa menjadi keuntungan ekonomis.
2. Parameter kreativitas
Kreativitas dapat terwujud dalam segala bidang kehidupan, dan kreativitas dapat diukur berdasarkan hasil yang terwujud dari proses kreatif tersebut. Karena itu kreativitas harus menghasilkan sesuatu, baik itu merupakan suatu pemecahan masalah maupun terwujud dalam suatu produk atau jasa.
Dari hal di atas maka suatu produk yang dianggap merupakan hasil dari proses kreatif harus memenuhi “syarat” produk kreatif. Beberapa kata kunci yang dapat digunakan sebagai parameter suatu produk bernilai kreatif adalah
a. Baru, yang dimaksudkan “baru” di sini tidak harus berwujud baru secara harfiah, tetapi bisa juga dianggap baru karena belum atau tidak terpikirkan oleh orang-orang di lingkungan tersebut. Contoh: penjual ayam goreng yang menambah menu ayam tulang lunak kriuk pedas sehingga berhasil melipatgandakan omzet usahanya. Menu tersebut dianggap baru di daerah tersebut padahal barangkali sudah ada di daerah lain.
b. Bermanfaat, suatu hasil dari proses kreatif dianggap kreatif jika mempunyai manfaat lebih dibandingkan produk sebelumnya.
c. Diterima publik, sebuah produk atau pemecahan masalah dianggap kreatif jika dapat diterima orang banyak.
d. Kombinasi, dapat mengkombinasikan faktor-faktor yang sudah ada menjadi suatu produk yang baru.
e. Pengembangan, produk kreatif tidak harus baru dari segi wujudnya, tetapi dapat juga berupa pengembangan dari produk yang sudah ada sehingga menjadi lebih bermanfaat bahkan bisa jadi mempunyai fungsi yang sama sekali baru.
3. Ciri-ciri orang kreatif
a. Mempunyai rasa ingin tahu yang besar.
b. Tidak malu bertanya hal yang tidak diketahuinya.
c. Selalu berusaha mencari ide dan jalan keluar terhadap suatu permasalahan.
d. Tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.
e. Berani menyatakan gagasannya walaupun berbeda dengan kebanyakan orang.
f. Tidak pernah puas dengan prestasi yang sudah diperolehnya.
g. Mempunyai visi (pandangan) ke depan.
h. Mempunyai kebiasaan otodidak (belajar mandiri).
i. Mau belajar dari kegagalan.
j. Mau belajar dari pengalaman orang lain.
B. Inovasi
1. Pengertian inovasi
Inovasi adalah hasil dari sebuah proses kreatif yang berasal dari pengembangan dan pemanfaatan berdasarkan ilmu pengetahuan serta keterampilan teknis dan pengalaman yang pada akhirnya akan memperbaiki ataupun menciptakan produk (barang atau jasa) yang baru dan mempunyai manfaat ataupun tambahan manfaat baru.
Jadi inovasi yang dilakukan terhadap suatu produk akan dapat memunculkan suatu produk baru atau produk lama dengan tambahan manfaat baru. Contoh: mesin penanak nasi (rice cooker) yang dengan inovasi sekarang juga dapat berfungsi sebagai penghangat nasi (magic jar).
2. Manfaat yang diperoleh dengan adanya inovasi
a. Pengembangan ekonomi; karena adanya produk baru hasil dari inovasi maka akan terbuka peluang ekonomi terhadap produk tersebut. Dan ketika produk tersebut dapat diterima pasar, maka akan secara alami permintaan akan meningkat dan diproduksi secara massal yang akhirnya akan memunculkan banyak lapangan perkerjaan bagi masyarakat.
b. Solusi terhadap suatu masalah, seringkali inovasi terjadi karena adanya masalah yang berulang-ulang terhadap suatu produk, kemudian dengan proses kreatif akan menemukan inovasi untuk produk tersebut, yang mana selain mengatasi masalah yang terjadi, pada perkembangannya juga dapat menambah berbagai manfaat terhadap produk tersebut sehingga akan semakin memudahkan suatu pekerjaan.
c. Berkembangnya ilmu pengetahuan; salah satu unsur utama dari sebuah inovasi produk adalah pemanfaatan ilmu pengetahuan, yang dengan terciptanya inovasi produk maka secara otomatis ilmu pengetahuan juga akan berkembang dengan muculnya ide-ide baru terhadap hasil inovasi tersebut.
C. Kemandirian
1. Pengertian kemandirian
Kemandirian adalah hasil dari suatu proses belajar dan kerja keras yang membentuk seseorang atau sekelompok orang (dalam pemahaman ekonomi disebut perusahaan) menjadi lebih kuat dan tidak lagi bergantung kepada orang lain. Tidak bergantung kepada orang lain bukan berarti tidak membutuhkan orang lain, tetapi bebas untuk melakukan suatu hal tanpa terpengaruh orang lain. Contoh: Negara yang memiliki kemandirian tidak akan terpengaruh apalagi takut untuk mengambil sebuah kebijakan luar negeri.
2. Kemandirian ekonomi
Dengan kemandirian yang dimiliki seseorang atau sebuah perusahaan akan dapat melakukan kreativitas dan inovasi yang akan menghasilkan suatu produk yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain itu kemandirian mendorong seseorang untuk semakin produktif karena tidak lagi bergantung kepada orang lain, serta lebih efektif dalam bertindak karena bebas dari pengaruh orang lain. Kemandirian memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
a. Bebas, setiap tindakannya dilakukan karena pilihan yang dianggapnya terbaik tanpa takut mendapat tekanan dari orang lain.
b. Inisiatif, dapat membuat ide dan tindakan sendiri untuk menghadapi masalah.
c. Progresif dan ulet, setiap tindakan selalu berpikir ke depan dan tidak cepat putus asa bila mengalami kegagalan.
d. Pengendalian diri, selalu tenang dan berpikir positif dalam menghadapi semua masalah.
e. Kemantapan diri, memiliki rasa percaya diri terhadap keputusan yang diambilnya karena yakin bahwa itu yang terbaik.
D. Wirausaha
Wirausaha merupakan buah dari kemandirian ekonomi, artinya berusaha untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dengan usaha sendiri. Sedangkan wirausahawan atau entrepreneur adalah orang yang berusaha sendiri (tidak bekerja kepada orang lain) dengan kemampuannya untuk memaksimalkan potensi yang ada serta melihat dan memanfaatkan peluang yang diberikan kepadanya, bahkan dalam perkembangannya akan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Seorang wirausahawan adalah seorang yang berani mengambil keputusan dalam hidupnya, oleh karena itu wirausahawan memiliki kompetensi (kemampuan atau nilai diri) agar bisa berhasil dalam bidang yang ditekuninya. Kompetensi yang harus dimiliki seorang wirausaha antara lain adalah:
1. Kepribadian yang luhur; artinya memiliki nilai-nilai kebaikan universal dalam dirinya. Sehingga dengan sikapnya itu seorang wirausaha senantiasa berani bertanggung jawab terhadap yang dilakukannya.
2. Mental wirausaha; artinya mempunyai niat sekaligus cita-cita yang besar dan kemudian diwujudkan dalam tindakan wirausaha yang nyata. Seseorang yang bermental wirausaha tidak akan mudah menyerah jika mengalami kegagalan dan tidak mudah puas ketika usahanya mendapatkan hasil. Selain itu mental wirausaha juga dilihat dari kejujurannya dalam menjalankan usaha.
3. Peka terhadap lingkungan; wirausahawan selalu peka terhadap keadaan sekitarnya, baik dalam melihat peluang maupun ancaman terhadap usahanya. Selain itu wirausahawan juga peka dalam arti melihat akibat dari apa yang dilakukannya, jika ternyata merugikan orang-orang dan lingkungan di sekitarnya dia akan berusaha keras untuk memperbaikinya dan tidak malu meminta maaf.
4. Keterampilan wirausaha; yaitu memiliki spesialisasi dalam bidang yang diusahakannya, sehingga dapat menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas. Keterampilan di sini meliputi keterampilan teknis yaitu mengerti dan memahami produk yang dihasilkannya dan keterampilan non teknis seperti kemampuan manajerial, kemampuan melihat peluang, memunculkan ide dan sebagainya.
5. Kemampuan mencari informasi; di abad modern ini informasi merupakan salah satu kekuatan utama dalam menentukan keberhasilan seseorang. Banyak kita lihat dalam keseharian, karena mendapat informasi lebih awal seorang wirausaha berhasil mengembangkan usahanya hingga berkali-kali lipat. Karena itu kemampuan ini mutlak harus dimiliki seorang wirausahawan yang salah satu caranya adalah dengan mengembangkan jaringan.
Dari berbagai kompetensi yang dimiliki tersebut akan dapat memunculkan berbagai sikap yang sangat penting sekaligus menunjang dalam perannya sebagai wirausahawan. Sikap-sikap yang merupakan perwujudan dari kompetensi yang dimiliki seorang wirausahawan antara lain adalah:
1. Rasa percaya diri; perasaan yakin dan optimis terhadap yang dilakukannya, tanpa lemah hati jika ada yang merendahkan apa-apa yang diusahakannya.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil; seorang wirausahawan sangat fokus terhadap produk yang dihasilkannya dan hal tersebut dicapai dengan fokus pada setiap hal yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Pengambil resiko; tidak ragu dan berani mengambil peluang yang dilihatnya tanpa terlalu takut resiko kerugian yang bisa terjadi, berani di sini tidak berarti nekat tanpa perhitungan, karena itu setiap wirausahawan harus mempunyai manajemen resiko yang baik artinya memahami resiko yang dihadapinya dan berusaha meminimalkannya sekaligus siap dengan segala kemungkinan kegagalan.
4. Kepemimpinan; sikap pemimpin adalah sifat yang bertanggung jawab terhadap yang dilakukan dirinya dan anak buahnya. Selain itu pemimpin tidak anti-kritik dan terbuka terhadap semua informasi menyangkut perusahaannya. Dan yang tidak kalah penting adalah sikap mengarahkan semua faktor produksi sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai target.
5. Berusaha menjaga orisinalitas; artinya berusaha agar produk yang dihasilkannya bukan merupakan tiruan dari produk orang lain, dengan mental tersebut maka produknya bisa dikenal dan dihargai oleh masyarakat.
6. Orientasi ke masa depan; seorang wirausahawan mempunyai konsep going concern artinya tidak memikirkan akan kebangkrutan usahanya, jadi selalu optimis dalam menghadapi masalah dan yakin usahanya semakin berkembang di masa depan.