Apa yang dimaksud dengan cultural animosity Kebencian Sosial Yang Tersembunyi (Socio–Cultural Animosity). Pola konflik ternyata bukan hanya terjadi antara pendukung fanatik dengan pendukung Reformasi, tetapi justru meluas antar suku, agama, kelas sosial, kampung dsb. Sifatnyapun bukan vertical antara kelas atas dan bawah tetapi justru lebih sering horizontal, antara rakyat kecil, sehingga konflik yang terjadi bukan konflik yang korektif tetapi destruktif (tidak fungsional tetapi disfungsional). Kita menjadi “self destroying nation”.
Cultural animosity adalah suatu kebencian budaya yang bersumber dari perbedaan ciri budaya tetapi juga perbedaan nasib yang diberikan oleh sejarah masa lalu, sehingga terkandung unsur keinginan balas dendam. Konflik tersembunyi ini bersifat laten karena terdapat mekanisme sosialisasi kebencian yang berlangsung dihampir seluruh pranata sosialisasi (agent of socialization) di masyarakat (mulai dari keluarga, sekolah, kampung, tempat ibadah, media massa, organisasi massa, organisasi politik dsb
Cultural animocity adalah jenis konflik social yang horizontal. Cultural animosity adalah kebencian yang terpicu adanya penolakan terhadap budaya lain yang bertentangan dengan budayanya sendiri. Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, golongan dan kelas social sangat rentan akan jenis konflik ini.
Banyak pertikaian yang disebabkan cultural animosity terjadi secara terbuka, tetapi banyak juga kebencin kebencian yang terpendam terjadi antar golongan atau suku yang berbeda budaya. Sejatinya tidak hanya perbedaan budaya saja yang mendorong terjadinya cultural animosity tetapi juga kebencian yang dipicu oleh perbedaan nasib, akibat sejarah yang telah lalu.
Demikian arti Pengertian Cultural Animosity semoga bermanfaat.
Penelusuran yang terkait dengan pengertian cultural animosity
demonstration cultural adalah
contoh cultural animosity
pengertian demonstration cultural
cultural gap
contoh cultural animosity dalam kehidupan sehari-hari
culture universal
pengertian cultural gap
bagaimanakah pengertian perubahan sosial menurut selo soemardjan