Dalam diskusi medan listrik Anda harus banyak tahu bahwa muatan bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Namun, bisakah Anda menghidupkan lampu listrik dengan menggunakan benda bermuatan atau petir? Karena itu mari kita bahas rasa arus listrik, arti saklar, jenis saklar, rumus arus listrik dan contoh arus listrik.
Arus listrik
Di Bab Listrik Statis Anda telah mengetahui bahwa muatan listrik dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Misalnya, jika Anda menyentuh benda bermuatan negatif, elektron akan bergerak dari sana ke tubuh Anda.
Arus listrik adalah muatan listrik yang disebabkan oleh pergerakan elektron elektron yang mengalir melalui suatu titik dalam sirkulasi listrik setiap saat.
Cahaya yang Anda lihat sebenarnya juga perpindahan elektron. Namun, bisakah Anda menghidupkan lampu listrik dengan menggunakan objek yang dimuat atau petir?
Kemungkinan besar tidak, karena lampu membutuhkan aliran elektron terus-menerus.
Dalam bab ini Anda akan mempelajari cara-cara di mana elektron dapat mengalir terus menerus dan bagaimana mengendalikan aliran elektron.
Jika lampu dihubungkan ke kutub baterai melalui kawat, maka rangkaian yang tidak memiliki alas dan tidak ada ujungnya terbentuk.
Pengertian, Rumusan dan Contoh Masalah Arus Listrik
Sirkuit semacam itu disebut sirkuit tertutup atau sirkuit. Dalam hal ini lampu menyala. Hal ini menunjukkan bahwa dalam suatu rangkaian tertutup terdapat aliran muatan listrik.
Aliran muatan listrik disebut arus listrik. Arah arus listrik pada kabel dari kutub positif baterai menuju kutub negatif baterai. Arah arus listrik dalam rangkaian tertutup ditunjukkan pada
Pengertian, Rumusan dan Contoh Masalah Arus Listrik
(A) Arus listrik terjadi di sirkuit tertutup,
(B) Aliran muatan listrik tidak terjadi di sirkuit terbuka.
Arus listrik diwakili oleh arus listrik yang kuat, dilambangkan dengan I. Arus listrik yang kuat adalah jumlah muatan listrik melalui penampang melintang setiap detiknya.
dengan
Q = muatan listrik .............................. coulomb (C)
T = waktu ........................................... sekon (s)
I = arus kuat ...................................... ampere (A)
Jadi, 1 A = 1 C / s. Perhatikan bahwa 1 mA = 0.001 A dan 1 microampere (μA) = 0.00001 A.
Arus tenaga diukur menggunakan amperemeter. Sedangkan untuk aliran arus kecil, digunakan galvanometer sebagai alat untuk mengukurnya. Perhatikan bagaimana merakit amperemeter untuk mengukur kekuatan arus listrik pada Gambar di bawah ini
Gambar: (a) Bagaimana mengukur kekuatan arus listrik, (b) diagram rangkaian.
Contoh
Arus listrik pada sirkuit listrik 200 mA. Berapa banyak muatan listrik yang mengalir di sirkuit setiap menit?
Mengingat: arus kuat, I = 200 mA = 200 × 0,001 A = 0,2 A
Waktu, t = 1 menit = 60 detik
Ditanya: muatan listrik yang mengalir, q?
Menjawab
Q = I × t
Q = 0,2 A × 60 s
= 12 As = 12 C
Dengan demikian, muatan listrik yang mengalir adalah 12 C.
Saklar
Bila sudah telat, Anda menyalakan lampu listrik. Bagaimana menyalakan lampu listrik? Anda menekan tombol dinding dan lampu menyala. Ingat, lampu di acara arus listrik.
Arus listrik muncul di sirkuit tertutup. Dengan demikian, saklar ini digunakan untuk membuat sirkuit listrik tertutup atau terbuka. Perhatikan fungsi saklar pada Gambar di bawah ini
Pengertian, Rumusan dan Contoh Masalah Arus Listrik
Jika saklar diganti ke posisi tertutup, maka lampu menyala. Sebaliknya, jika sakelar terbuka, lampu mati. Apa fungsi tombolnya?
Ada dua jenis switch, yaitu switch manual dan automatic. Saklar manual menutup atau membuka sirkuit listrik dengan bantuan tangan.
Peralihan untuk menyalakan lampu, saklar pisau pada Gambar di atas, adalah contoh sakelar manual. Sementara saklar otomatis bekerja dengan bantuan peralatan elektronik.
Contoh saklar otomatis adalah sakelar untuk menyalakan lampu lalu lintas dan switch untuk menyalakan lampu jalan.