Pengertian, Macam-Macam Contoh Pelapukan ( Kimiawi, Mekanik dan Organik ) Serta Pengikisan dan Pemanasan Global - Di bawah ini akan dibahas beberapa kejadian di bumi yang bisa membahayakan kehidupan kita. Sebelum membahas lebih lanjut, ada beberapa hal yang harus diketahui: definisi pelapukan, arti erosi, pemahaman pelapukan mekanik, pemahaman pelapukan organik, efek pemanasan global, pengertian pelapukan kimia, dampak dari Pelapukan, gagasan pemanasan global, efek pemanasan global, berbagai pelapukan dan pelapukan.
Pelapukan dan erosi
Bumi terbagi menjadi tiga lapisan utama lapisan batuan (litosfer), lapisan air (hidrosfer), dan lapisan udara (atmosfir).
Kehidupan di bumi termasuk kehidupan manusia, juga interaksi timbal balik dengan tiga lapisan diatas, disebut lingkungan. Peristiwa di permukaan bumi bisa melestarikan kelangsungan hidup manusia, namun ada juga bahaya dan bahkan penghancuran kehidupan manusia.
Pelapukan menyebabkan berbagai batuan, logam, dan benda lainnya berubah warna, komposisi, atau bentuknya.
Memahami pelapukan
Pelapukan adalah proses menghancurkan benda menjadi bagian yang lebih kecil.
Jenis Pelapukan
Berdasarkan penyebabnya, pelapukan dibagi menjadi tiga, yaitu pelapukan mekanik, organik, dan kimia.
A. pelapukan mekanis
Pelapukan mekanis adalah pelapukan akibat perubahan suhu atau tekanan.
Misalnya, pada saat yang sangat panas dan kemudian turun hujan tiba-tiba, maka terjadi perubahan suhu mendadak. Peristiwa semacam ini akan merusak butir-butir batu, kayu, dan benda lainnya sehingga terbagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Pengertian, Miscellaneous Contoh Pelapukan (Mekanik, Organik dan Kimia) dan Debu dan Pemanasan Gobal
Gambar: Weathering Mekaik
B. Pelapukan bersifat organik
Pernahkah Anda memperhatikan dinding lumut yang lebat? Jika lumut tertinggal, apa yang terjadi? Seiring waktu, tembok akan hancur.
Itu adalah contoh pelapukan organik. Contoh lainnya, seperti akar pohon yang merusak pot atau bangunan, hewan kecil yang merusak kayu dan furnitur.
Pelapukan organik adalah pelapukan yang disebabkan oleh organisme atau makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan, dan manusia.
Jika kita tidak peduli dengan lingkungan, maka orang dengan segala sains dan teknologi merupakan sumber kerusakan lingkungan yang sangat hebat.
C. pelapukan kimia
Pelapukan kimia yang paling umum yang kita hadapi adalah oksidasi pada logam, terutama zat besi, yang biasa kita sebut berkarat.
Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi melalui reaksi kimia.
Rusting adalah contoh pelapukan kimia berbahaya. Ada proses pelapukan kimia yang benar-benar melahirkan keindahan, yaitu pembentukan stalaktit dan stalagmit di gua batu kapur.
Pemanasan global
Untuk memahami pemanasan global, yang harus dipahami dulu penyebab pemanasan global adalah efek rumah kaca dan gas rumah kaca. Sinar matahari menyimpan energi.
Saat sinar matahari di bumi, bumi menjadi panas. Beberapa energi panas bumi dipantulkan kembali ke atmosfer sebagai gelombang panas, berupa sinar infra merah.
Di atmosfer, sinar inframerah ini diserap oleh berbagai molekul gas, sehingga suhu atmosfernya naik. Kenaikan suhu atmosfir ini disebut efek rumah kaca. Gas di atmosfer yang menyerap gelombang panas disebut gas rumah kaca.
Dengan demikian, efek rumah kaca tidak ada kaitannya dengan bangunan bertingkat yang dindingnya terbuat dari kaca. Efek rumah kaca ini disebabkan oleh gas rumah kaca yang menyerap gelombang panas dari bumi.
Dalam kondisi normal, efek rumah kaca sebenarnya sangat membantu kita. Jika tidak ada efek rumah kaca, suhu rata-rata di bumi bisa mencapai -18oC.
Suhu ini jelas terlalu rendah untuk kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Adanya efek rumah kaca rata-rata pada suhu bumi sampai sekitar 33 oC.
Gas rumah kaca yang paling penting adalah karbon dioksida, yang berasal dari pembusukan dan pembakaran bahan organik.
Kandungan karbon dioksida yang baru saja dicatat dan gas-gas lain di atmosfer meningkat. Kenaikan gas rumah kaca juga akan meningkatkan efek rumah kaca. Kenaikan intensitas efek rumah kaca dikenal karena pemanasan global.
Pemanasan global memiliki banyak dampak, antara lain
- perubahan iklim,
- Peningkatan frekuensi dan intensitas badai,
- Meningkatkan suhu permukaan laut, mengakibatkan penambahan air laut.