--> Skip to main content

Pengertian, Sifat, Jenis, Sejarah, dan 3 Cara Pembuatan Magnet

Setelah mempelajari perubahan energi listrik, diskusi ini akan membahas tentang definisi medan magnet, sifat sifat magnetik, cara membuat magnet, sejarah magnet penemuan, cara membuat magnet dan 3 cara untuk membuat magnet.

Sejarah Magnet
Lebih dari 2000 tahun yang lalu, orang Yunani yang tinggal di Magnesia menemukan sebuah batu khusus. Batu itu bisa menarik benda yang mengandung logam.

Bila batu digantung sehingga bisa berputar, ujungnya selalu mengarah ke utara. Karena batu itu ditemukan di Magnesia, orang-orang Yunani menyebutnya magnetit.
Pengertian, Sifat, Jenis, Sejarah, dan 3 Cara Pembuatan Magnet

Orang-orang Yunani tidak tahu lebih banyak tentang sifat mereka, tapi mereka telah mengamati sifat-sifat bahan yang disebut magnet.

Saat ini banyak teknologi yang melibatkan magnet. Pembicara, layar TV, kaset, dan floppy disk adalah contohnya.

Selanjutnya, pada bagian selanjutnya Anda bisa melanjutkan studi tentang magnetisme dan berbagai kegunaannya.

Pernahkah Anda merasakan kekuatan menarik, saat Anda mencoba memegang magnet dekat dengan benda yang terbuat dari besi? Pernahkah Anda memisahkan dua magnet yang menempel pada satu dengan menarik magnetnya? Peristiwa yang Anda alami adalah contoh gejala magnetisme.

Magnetisme melibatkan kutub magnet. Apa itu kutub magnet, dan bagaimana sifatnya?

1. Kutub magnet

Semua magnet memamerkan fitur tertentu. Setiap magnet memiliki dua tempat dengan kekuatan magnet terkuat.

Daerah ini disebut tiang magnet. Ada 2 kutub magnet, yaitu kutub utara (U) dan kutub selatan (S). Seringkali Anda menemukan magnet yang mengatakan N dan S. N adalah kutub utara magnet (singkatan dari utara yang berarti utara) dan kutub selatan S (selatan berdiri untuk selatan).
Memahami Sifat Sejarah dan 3 Metode Pembuatan Magnet

Magnet bisa dalam berbagai bentuk dan ukuran. Bentuk yang paling sederhana adalah batang lurus. Bentuk lain yang sering Anda temui meliputi bentuk tapal kuda (tapal kuda) dan jarum. Dalam bentuk ini, kutub magnet berada di ujung magnet.

Sifat Magnet

Jika dua magnet dibawa bersama, magnet pertama akan memaksa gaya pada magnet kedua, dan magnet kedua memaksa magnet pertama. Gaya magnet, seperti gaya listrik, adalah dorongan dan tolakan. Jika dua kutub utara mendekat, maka keduanya dipukul mundur.

Dua kutub selatan juga saling menolak. Namun, jika kutub selatan mendekati kutub utara, maka kedua kutub ini akan menariknya. Jadi kita bisa membuat aturan untuk kutub magnet: kutub adalah nama yang menjijikkan, dan kutub bukanlah nama daya tarik.

Kutub magnet selalu dipasangkan di kutub utara dan selatan. Selama bertahun-tahun para ilmuwan telah mencoba untuk mendapatkan satu tiang pada sebuah magnet. Bagaimana menurut Anda?

Anda mungkin berpikir bahwa cara yang paling masuk akal untuk memisahkan kutub magnet adalah dengan memotong magnet menjadi dua.

Metode ini masuk akal, tapi hasilnya tidak demikian. Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua, ternyata hasilnya adalah dua magnet yang lebih kecil dan masing-masing masih memiliki kutub utara dan selatan.

2. Medan magnet

Meskipun kekuatan magnet terkuat terletak pada kutub magnet, gaya magnet tidak hanya berada di kutub. Kekuatan magnetik juga terjadi di sekitar magnet. Daerah sekitar magnet yang ada gaya magnetnya disebut medan magnet.

Garis magnetik dapat ditarik dengan menaburkan pengarsipan besi di atas kertas yang ditempatkan di atas magnet.

Jika pada titik tertentu garis magnetiknya kencang, maka gaya magnetnya kuat. Sebaliknya, jika garis gaya magnetnya lemah, gaya magnetnya lemah.

Seperti garis gaya listrik yang menggambarkan medan listrik, garis gaya magnet bisa menggambarkan medan magnet.

Tapi tidak seperti garis gaya listrik yang bisa dimulai dan diakhiri dengan satu muatan listrik, garis gaya magnet tidak start dan end. Garis gaya magnet membentuk jalur tertutup dari kutub utara ke kutub selatan.

Dengan demikian, medan magnet adalah daerah sekitar magnet yang masih bekerja dengan gaya magnet, diilustrasikan oleh garis magnet gaya yang berdifusi dari kutub magnet.

3. Bahan magnetik

Apa yang terjadi jika Anda membawa magnet ke benda yang terbuat dari besi, baja, nikel, dan kobalt? Mereka dapat ditarik oleh gaya magnet, atau bersifat magnetis.

Sebagai gantinya, benda kayu, kertas, dan kaca tidak bisa dimagnetisasi. Benda-benda ini bersifat nonmagnetik, artinya tidak dapat ditarik oleh gaya magnet.

Bahan magnetik bisa dibagi menjadi dua, yaitu feromagnetik dan paramagnetik. Bahan feromagnetik adalah bahan yang mudah ditarik secara magnetis.

Bahan feromagnetik seperti besi, baja, nikel, dan kobalt. Selain magnet yang bisa ditarik dengan kuat, bahan feromagnetik bisa dibuat menjadi magnet.

Nama feromagnetik itu sendiri berasal dari ferrum Latin yang berarti zat besi. Bahan paramagnetik adalah bahan yang ditarik dari magnet dengan kekuatan magnet lemah. Contoh bahan paramagnetik seperti aluminium, platinum, dan mangan.

4. Penjelasan gejala magnetisme

Apa yang terjadi jika Anda mencoba memasang paku besi ke pintu kulkas? Tentu saja kuku itu jatuh. Meski berasal dari besi, paku tidak magnetis. Mengapa ada besi yang bersifat magnetis dan ada pula yang tidak?

Sifat magnetisme material bergantung pada struktur atomnya. Para ilmuwan mengetahui bahwa setiap atom memiliki sifat magnetik, yang berarti menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini berasal dari gerakan elektronelektronnya.

Terkadang sekelompok atom bergabung sedemikian rupa sehingga medan magnetnya memiliki arah yang sama. Daerah yang ditempati oleh atom yang medan magnetnya sama arahnya disebut magnet dasar.

Untuk benda non magnetik, magnet elementer disusun secara acak (arah ke segala arah).

Karena magnet elementer melakukan gaya magnet di arah yang berbeda, sifat magnetiknya saling tolak. Akibatnya benda itu tidak menghasilkan gaya magnetis. Sedangkan benda yang bersifat magnetis memiliki magnet elementer yang mengarah ke satu arah.

5. Membuat magnet

Magnet diperoleh langsung dari alam dan dibuat manusia. Magnet yang berasal dari alam adalah mineral magnetite. Magnet buatan manusia berasal dari bahan feromagnetik seperti besi dengan membuat magnet elementer menjadi searah.

Langkah pertama

Anda bisa menggosok setrika dengan magnet. Arah menggosok harus diperbaiki. Jika setrika digosok dengan magnet, maka magnet besi elementer yang semula diarahkan tidak beraturan menjadi searah.

Cara kedua

Jika besi non-magnet ditempatkan di dekat magnet yang kuat, besi menjadi magnetis. Membuat magnet dengan cara ini disebut induksi.

Bila setrika dipegang dekat magnet, magnet besi elementer diperbaiki dengan kekuatan magnet magnet. Bila magnet elementer searah, besi berubah menjadi magnet.

Cara ketiga

Cara ketiga membuat magnet adalah menguras arus listrik pada kabel. Jika arus listrik mengalir di kawat, maka disekitar kawat akan menghasilkan medan magnet. Gejala magnet karena arus listrik disebut elektromagnetik.

Elektromagnetisme akan dipelajari di bab berikut. Benda feromagnetik mudah dan ada pula yang sulit dibuat menjadi magnet. Besi lunak mudah dibuat menjadi magnet, namun sifat magnetnya mudah hilang.

Bahan lain seperti baja, kobalt, dan nikel lebih sulit untuk membuat magnet, namun sifat magnet tidak mudah hilang.

Magnet semacam itu disebut magnet tetap atau magnet permanen. Untuk membuat magnet permanen yang kuat, campuran aluminium, nikel, dan kobalt digunakan. Campuran ini biasa disebut alnico (singkatan dari aluminium, nikel, dan kobalt).

Magnet permanen juga bisa kehilangan sifat magnetiknya. Misalnya, jika magnet sering dijatuhkan atau dipukul pada satu waktu, maka sifat magnetnya akan menurun, bahkan hilang.

Pemanasan pada magnet juga menyebabkan magnetisme berkurang atau bahkan hilang. Hal ini terjadi karena energi tambahan akibat pemanasan menyebabkan partikel material bergerak lebih cepat dan lebih acak, sehingga beberapa magnet dasarnya tidak lagi mengarah ke arah yang sama seperti sebelumnya. Bahkan benda apapun di atas suhu tertentu sama sekali tidak bisa dijadikan magnet.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar