--> Skip to main content

Pengertian, jenis, dan tipe reksadana Beserta Contohnya

Pengertian, jenis, dan tipe reksadana - Reksa dana adalah kumpulan saham, obligasi dan surat berharga lainnya yang bisa dibeli oleh investor dan dikelola oleh perusahaan investasi profesional. Dengan membeli sebagian unit investor individual dengan dana terbatas dapat menikmati keuntungan dari kepemilikan berbagai sekuritas. Selain itu, investor juga terbebas dari kesulitan menganalisis dampaknya.

Investor bisa memilih jenis reksadana yang sesuai dengan tujuan investasinya. Reksadana dapat dikelompokkan menjadi empat kategori berdasarkan investasinya.

1) Reksadana Saham
Merupakan reksa dana yang berinvestasi di emiten saham. Spesies ini memberikan potensi risiko yang besar dan keuntungan yang besar pula.

2) Reksadana obligasi
Bagi investor yang ingin memperoleh pendapatan yang dapat diprediksi dan stabil, reksa dana jenis ini adalah instrumen yang perlu dipertimbangkan, karena memberikan tingkat pengembalian dan risiko yang moderat.

3) Reksa dana pasar uang.
Reksa dana memiliki risiko rendah dan return.

4) Dana Campuran
Merupakan reksa dana berbagai jenis efek. Pembagian aset didistribusikan ke investasi saham untuk tujuan yang meningkat, obligasi ditakdirkan untuk pendapatan, pasar uang untuk uang dan stabilitas.

Jenis Reksadana

1) Jenis Perusahaan
Bentuk reksa dana ini adalah perusahaan terbatas (PT). Di Indonesia jenis ini tergolong dua, yaitu reksa dana terbuka dan reksa dana tertutup.
Iklan

2) Jenis kontrak investasi kolektif.
Kontrak antara manajer investasi dan Bank Kustodian yang mewakili legalisasi pemilik unit atau investor. Kontrak ini memberi wewenang kepada manajer investasi untuk mengelola Portofolio Investasi Kolektif, dan kewenangan Bank Kustodian untuk bertindak sebagai penitipan dana kolektif. Di Indonesia, reksadana jenis ini hanya berupa Open Mutual Funds, yang mendominasi Reksa Dana yang ada di pasar.

Kategori Reksa Dana.
1) Buka Reksa Dana (Open End).
Reksa dana ini dimaksudkan agar manajer investasi selalu siap membeli kapan pun investor ingin menjualnya, sesuai dengan nilai aset bersih per saham atau per unitnya.

Nilai aset bersih = Nilai pasar aset reksadan (sekuritas dan jumlah pendapatan) - Kewajiban Total.

2) Reksa Dana Tertutup
Dalam reksadana tertutup, jika investor ingin menjual unitnya, dia bisa langsung menjual ke saham. Harga yang terbentuk di bursa juga tergantung pada permintaan dan penawaran yang terjadi.

Manfaat Investasi Reksa Dana
1) tingkat pengembalian potensial
Hasil investasi yang diharapkan dari reksadana adalah:
Sebuah. Dividen dan / atau bunga, yang dapat diterima dari manajer investasi.
b. Keuntungan atau capital gain dari kenaikan nilai aktiva bersih.

2) Diversifikasi
Portofolio reksadana terdiri dari berbagai sekuritas yang bisa dimiliki investor dengan biaya yang relatif kecil.

3) Manajemen secara profesional
Investor tidak perlu melakukan analisis sekuritas karena tugas tersebut sudah dilakukan oleh manajer investasi profesional.

4) Likuiditas
Reksadana terbuka sangat likuid karena investor bisa menjual unitnya kapan saja ke manajer investasi

Risiko investasi reksadana.
1) potensi kerugian
Selain reksa dana pasar uang yang memberikan tingkat pengembalian dan risiko uang kecil, reksadana jenis lainnya lebih rentan terhadap risiko.
2) Risiko Likuidasi
Untuk Reksa Dana tertutup, investor tidak dapat menjual investasinya kapan pun dia mau, karena penjualan harus dilakukan dalam pertukaran yang bergantung pada permintaan dan penawaran yang ada.

Demikian Beberapa artikel tentang Pengertian, jenis, dan jenis reksa dana mungkin berguna
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar