Contoh Puisi Lama Syair dalam Kesusasteraan Indonesia. Puisi adalah salah satu jenis puisi lama selain jenis pantun, contoh karmina pantun, contoh talibun pantun, contoh bidal, dan contoh puisi mantra lama. Syair sendiri berasal dari kata syi'ru yang berarti perasaan. Bentuk puisi terdiri dari 4 baris dengan rima akhir a-a-a-a atau kadang-kadang a-b-a-b. Contoh-contoh dari jenis puisi lama ini telah disajikan sebelumnya, termasuk contoh-contoh puisi pendidikan dan makna, dan contoh-contoh ayat 4 ayat dan artinya. Artikel ini juga akan menunjukkan beberapa contoh puisi untuk ditambahkan pada pemahaman pembaca.
Contoh puisi puisi lama dalam sastra Indonesia adalah sebagai berikut.
(12) Tuhan tak akan beri ujian
Di luar batas dayanya insan
Oleh karnanya jangan keluhkan
Ujian dari Dia Sang Tuhan
(13) Jikalau engkau tengah mencinta
Janganlah dengan membabi buta
Mencintailah kau sewajarnya
Supaya engkau tak jadi gila
(14) Berdebar-debar di ini hati
Karena lihat pujaan hati
Ingin rasanya ku mendekati
Namun sayang aku tak berani
(15) Ingatlah selalu pada Illahi
Dikala lapang dan sempit diri
Niscaya nanti tenang di hati
Niscaya hilang resah di hati
(16) Lama sudah engkau aku nanti
Lama sudah rindu rekah di hati
Namun engkau belum juga kembali
Apakah engkau masih di bumi?
(17) Jika dia memang jodoh hamba
Pertemukan hamba dengan dia
Jika dia bukan jodoh hamba
Bantu hamba untuk relakannya
(18) Duhai para insan sekalian
Carilah ilmu pengetahuan
Carilah sejak dalam buaian
Hingga akhirnya masuk kuburan
(1) Hidup di bumi sementara
Hidup di Sana selamanya
Ingatlah wahai kawan semua
Janganlah sampai engkau terlupa
(2) Luka di kaki masih bisa diobati
Pun begitu pula luka di jari
Namun jika sudah luka di hati
Sungguh sukar untuk diobati
(3) Rukun Islam itu lima jumlahnya
Syahadat salat lalu puasa
Berzakat jika sudah berharta
Berhaji jika sudah berdaya
(4) Jika mengambil suatu tindak
Pikirlah dengan nalar yang bijak
Agar hati tidak menyesak
Karena salah mengambil tindak
(5) Jikalau punya harta melimpah
Janganlah lupa untuk sedekah
Agar hartanya jadi barokah
Dan harta jadi makin faedah
(6) Jikalau hendak menilai insan
Jangan menilai dari tampilan
Tampilan bisa jadi tipuan
Untuk menutup borok di badan
(7) Jikalau memang sudah takdirnya
Pastilah nanti kita berjumpa
Jikalau memang bukan takdirnya
Marilah kita relakan saja
(8) Tuhan tidak akan tinggalkan kita
Selama kita tak tinggalkan-Nya
Maka bergegas dekat pada-Nya
Agar kau tidak ditinggalkan-Nya
(9) Banyak berkata bukan pertanda
Miliki ilmu yang tak terhingga
Orang berilmu jarang berkata
‘Tuk menunjukkan keilmuannya
(10) Makan minumlah kau seperlunya
Begitu pula dalam belanja
Sebab agama mengajar kita
Agar selalu hidup sahaja
(11) Barang siapa ingin dunia
Maka carilah ilmu dunia
Barang siapa ingin ridho-Nya
Maka carilah ilmu agama
Tersebut adalah beberapa contoh puisi puisi lama di Indonesia. Jika pembaca ingin masuk lebih dalam ke puisi dan beberapa contoh puisi lama lainnya, pembaca dapat membuka artikel jenis puisi, berbagai puisi dan penjelasan, pantun singkat, pantun terkait dalam bahasa Indonesia, misalnya gurindam dan maknanya, dan contoh-contoh pendidikan gurindam. Diskusi kali ini cukup untuk sampai di sini. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi para pembaca juga, baik dalam ranah penyair khususnya, dan bahasa Indonesia pada umumnya. Itu saja dan terima kasih.