Kata Dasar dan Kata Berimbuhan beserta Contohnya – Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata adalah elemen bahasa yang diucapkan atau ditulis dan merupakan manifestasi dari kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam bahasa. Kata adalah salah satu elemen yang membentuk berbagai jenis kalimat. Kata majemuk dan koneksi (konjungsi) adalah beberapa jenis kata. yang ada. Artikel ini akan membahas dua jenis kata lainnya, kata dasar dan kata berimbuhan. Keduanya akan dijelaskan baik definisi maupun contohnya.
Kata Berimbuhan
Kata berimbuhan adalah kata dasar yang telah diberi imbuhan, baik itu awalan, sisipan, akhiran, serta awalan-akhiran. Karena pemberian imbuhan tersebut, maka kata turunan mengalami pergeseran makna. Nama lain dari kata berimbuhan adalah kata turunan. Baca :Macam Macam Imbuhan Konfiks, Macam Macam Imbuhan Sufiks, Macam Macam Imbuhan Prefiks, Macam-Macam Imbuhan
Untuk lebih memahami kata berimbuhan, berikut ditampilkan beberapa contoh kata berimbuhan berdasarkan imbuhan yang membubuhinya.
1. Contoh Kata Berimbuhan yang Menggunakan Imbuhan Akhiran:
- Mingguan
- Tahunan
- Hadirin
- Satuan
- Puluhan
2. Contoh Kata Berimbuhan yang Menggunakan Imbuhan Awalan-Akhiran:
- Pertanggungjawaban
- Kesatuan
- Persatuan
- Pertanyaan
- Kepastian
3. Contoh Kata Berimbuhan yang Menggunakan Imbuhan Awalan:
- Berjoget
- Bermain
- Mencuri
- Bermain-main
- Menangis
4. Contoh Kata Berimbuhan yang Menggunakan Imbuhan Sisipan:
- Gemilang (kata dasar: gilang, imbuhan sisipan: -em-)
- Gerigi (kata dasar: gigi, imbuhan sisipan: -er-)
- Kemelut (kata dasar: kelut, imbuhan sisipan: -em-)
- Gemetar (kata dasar: getar, imbuhan sisipan: -em-)
- Gemuruh (kata dasar: guruh, imbuhan sisipan: -em-)
Fungsi Imbuhan, Jenis-Jenis Imbuhan Serapan, Makna Imbuhan Pe-(n), Fungsi Imbuhan me-, Fungsi Imbuhan Ke-an, Makna Imbuhan Ke-an dan Contohnya dalam Kalimat, Arti Imbuhan ber- dan Contohnya dalam Kalimat, Contoh Kata Imbuhan pe-an yang Bermakna Pelaku Perbuatan
Kata Berimbuhan atau kata turunan mempunyai tata cara penulisannya sendiri. Dalam artikel tata cara penulisan kata turunan, terdapat beberapa cara penulisan kata berimbuhan atau kata turunan, yaitu:
- Jika kata dasar merupakan kata yang berawalan huruf kapital dan diberi kata terikat (se-, pro-, pos-, dan pan-), maka keduanya harus ditulis serangkai atau tersambung. Contoh: se-Yogyakarta.
- Jika kata berimbuhan bertemu dengan kata Maha, maka keduanya harus ditulis terpisah dan huruf awal kata berimbuhan harus ditulis kapital. sebab, konteks kata Maha merujuk kepada sifat Tuhan. Misalnya: Masa Pengampun.
- Jika kata Maha bertemu kata dasar, maka keduanya harus ditulis serangkai, kecuali kata kuasa. misalnya: Mahasuci.
- Harus ditulis serangkai jika kata dasarnya diberi imbuhan atau kata asing dan singkatan yang diberi imbuhan serta tanda hubung (-). Misalnya: penyihir, mem-PHK-kan, di-share.
- Salah satu dari gabungan kata atau kata dasar kompleks harus ditulis serangkai dengan imbuhan yang membubuhinya. Misalnya: bermain-main, jungkir balikan.
- Harus ditulis serangkai jika gabungan kata diberi imbuhan awalan-akhiran. Contoh: pertanggungjawaban.
- Jika sebuah kata dasar diberi kombinasi kata (swa-, dwi-, non-, dan sebagainya), maka penulisannya harus serangkai. Contoh: swafoto.
Kata Dasar
Dalam istilah linguistik, kata dasar diartikan sebagai dasar dari pembentukan kata yang lebih besar. Kata dasar merupakan jenis kata yang dapat berdiri sendiri dan tersusun atas morfem atau gabungan morfem. Kata dasar juga mempunyai sejumlah ciri, yaitu:
- Jika mendapat tambahan atau imbuhan, maka kata dasar akan mengalami perbedaan makna.
- Kumpulan dari kata dasar dapat menjadi suatu kesatuan kalimat tanpa perlu dibubuhi imbuhan.
- Merupakan satuan paling kecil dan mempunyai makna sendiri.
- Dasar dari pembentukan kata, baik itu kata yang memiliki imbuhan atau yamg merupakan kata turunan.
Kata dasar terdiri atas dua jenis, yaitu kata dasar tunggal dan kata dasar kompleks. Kata dasar tunggal atau monomorfenis merupakan kata dasar yang hanya terdiri atas stu morfem. Sementara itu, kata dasar kompleks adalah kata dasar yang mempunyai dua morfem atau lebih. Kata dasar kompleks terjadi jika sebuah kata dasar mengalami beberapa proses, seperti pemberian imbuhan atau menngalami reduplikasi (perulangan kata). Baca : Contoh Kata Dasar, Ciri-Ciri Kalimat Tunggal, Penulisan Kata Dasar dan Turunan yang Benar
Agar lebih paham, berikut beberapa contoh dari jenis-jenis kata dasar yang telah dijelaskan di atas.
1. Contoh Kata Dasar Kompleks:
- Bersantai
- Memakai
- Melarang
- Berkemah
- Berkemas
- Main-main
- Dedaunan
- Kupu-kupu
- Bolak-balik
- Melihat-lihat
2. Contoh Kata Dasar Tunggal:
- Api
- Air
- Rumah
- Badai
- Tahu
- Bulan
- Puisi
- Aksara
- Mobil
- Radio
Demikianlah pembahasan kata dasar dan berimbuhan beserta contohnya. semoga bermanfaat.
TAG: Makna Imbuhan Ter- dan Contohnya dalam Kalimat, Makna Imbuhan ber- dan Contoh Kalimatnya, Contoh Kalimat Imbuhan se- yang Menyatakan Makna Paling, Makna Imbuhan Se- dan Contohnya dalam Kalimat, Makna Imbuhan Meng- dan Contohnya dalam Kalimat