Microsoft Excel adalah perangkat lunak spreadsheet yang dikembangkan oleh Microsoft untuk platform Windows, MacOS, Android dan iOS. Microsoft Excel menampilkan perhitungan, bagan alat, tabel pivot, dan bahasa pemrograman makro yang disebut Visual Basic for Applications (VBA), berdasarkan tingkat bahasa pemrograman, VBA menyertakan bahasa pemrograman tingkat tinggi sehingga penggunaannya relatif mudah.
Excel adalah bagian dari Microsoft Office (termasuk Access, PowerPoint, Publisher, Word, Outlook, dan banyak lagi). Untuk bekerja dengan berbagai perangkat lunak spreadsheet (dalam hal ini Excel), berbagai 'rumus' atau 'rumus' akan digunakan untuk berbagai tujuan termasuk (tetapi tidak terbatas pada) operasi matematika, trigonometri, operasi logika dan sebagainya.
Berikut ini penjelasan tentang beberapa rumus di Excel disertai dengan contoh:
1. COUNT (jumlah cell)
Fungsi COUNT digunakan untuk menghitung jumlah cell yang berisi angka, dan menghitung angka dalam daftar argumen. Anda dapat menggunakan fungsi COUNT untuk mendapatkan jumlah entri dalam field angka yang berada dalam kisaran atau deretan angka.
Contoh :
<table><table><tr> <td></td> <td>A</td></tr><tr> <td>1</td> <td>12/8/08</td></tr><tr> <td>2</td> <td>19</td></tr><tr> <td>3</td> <td>22.24</td></tr><tr> <td>4</td> <td>TRUE</td></tr><tr> <td>5</td> <td>#DIV/0!</td></tr></table>
Untuk mendapatkan jumlah cell yang berisi bilangan, Anda dapat menggunakan rumus berikut :
=COUNT(A1:A5)
Formula tersebut akan mengembalikan nilai “3”, kenapa tidak “5”? Karena cell A4 dan A5 tidak bernilai angka. Lalu, kenapa tidak “1” (cell A2 dan A3 saja), karena cell A1 berisi tanggal yang merupakan karakter angka.
2. MAX (nilai terbesar)
Kegunaan dari fungsi MAX adalah untuk mendapatkan nilai terbesar dari sekumpulan nilai (daftar atau database), fungsi MAX biasanya di gunakan dalam operasi aritmatika atau statistika, Saya sendiri (sebagai seorang pendidik) sering menggunakan fungsi MAX dalam mengoperasikan data siswa (menemukan nilai ujian tertinggi dan lain sebagainya).
Contoh:
Kita akan gunakan 5 nilai pada kolom A sebagai berikut :
A
1 10
2 7
3 9
4 27
5 2
Kita asumsikan data di atas lebih banyak dan kompleks, sehingga untuk mencari nilai terbesar dari data tersebut kita gunakan formula berikut :
=MAX(A2:A6)
Formula tersebut akan mengembalikan nilai “27” yang merupakan nilai terbesar dari data di atas, silahkan cross-check dengan memeriksa data di atas secara manual.
3. MIN (nilai terkecil)
Kegunaan dari fungsi MIN adalah untuk mendapatkan nilai terkecil dari sekumpulan nilai (daftar atau database), fungsi MIN merupakan kebalikan dari fungsi MAX dan biasanya fungsi MIN dan MAX di gunakan secara berdampingan dalam operasi aritmatika atau statistika.
Contoh:
Kita akan gunakan data yang ada pada contoh penggunaan fungsi MAX di atas. Kita asumsikan data tersebut lebih banyak dan kompleks, sehingga untuk mencari nilai terkecil dari data tersebut kita gunakan formula berikut :
=MIN(A2:A6)
Formula tersebut akan mengembalikan nilai “2” yang merupakan nilai terkecil dari data di atas, silahkan cross-check dengan memeriksa data di atas secara manual.
4. MEDIAN (nilai tengah)
Jika fungsi MAX di gunakan untuk mendapatkan nilai terbesar sedangkan fungsi MIN di gunakan untuk mendapatkan nilai terkecil, maka fungsi MEDIAN adalah untuk mendapatkan nilai tengah dari sekumpulan nilai (daftar atau database) setelah diurutkan dari yang terkecil hingga terbesar.
Contoh :
Kita akan gunakan data yang ada pada contoh penggunaan fungsi MIN di atas. Kita asumsikan data tersebut lebih banyak dan kompleks, sehingga untuk mencari nilai tengah dari data tersebut kita gunakan formula berikut :
=MEDIAN(A2:A6)
Formula tersebut akan mengembalikan nilai “9” yang merupakan nilai tengah dari data di atas, silahkan cross-check dengan mengurutkan data di atas secara manual, kemudian memeriksa nilai tengahnya.
5. MOD (modulus, sisa bagi)
Fungsi MOD digunakan untuk mengembalikan sisa bagi setelah bilangan dibagi oleh pembagi, dalam dunia kerja
Contoh :
=MOD(3/2)
Nilai “3” adalah nilai argumen sementara nilai “2” adalah pembaginya, formula tersebut akan mengembalikan nilai “1” yang merupakan nilai sisa bagi dari 3 dibagi 2, silahkan cross-check dengan rumus 3 – 2*INT(3/2).
6. SUM (summary)
Fungsi SUM termasuk kedalam kategori fungsi matematika dan akan sangat berguna untuk membantu pekerjaan kantor atau tugas kuliah Anda mengingat matematika adalah salah satu dari daftar mata kuliah teknik informatika, daftar mata kuliah sistem informasi bahkan matematika ada pada daftar mata kuliah semua jurusan.
Dengan menggunakan fungsi SUM pada Excel, Anda dapat menambahkan nilai individu (langsung memasukkan bilangan yang ingin dijumlahkan), bilangan pada satu cell, bilangan pada rentang cell atau gabungan ketiganya.
Contoh :
Kita persiapkan dulu contoh data yang akan kita jadikan jadikan referensi, asumsikan saja data dibawah ini merupakan data “bonus” karyawan tiap bulan :
Januari Februari Maret April
Abdul 1.000.000 1.300.000 1.650.000 3.000.000
Bima 1.200.000 1.100.000 1.000.000 2.750.000
Chintya 1.150.000 1.500.000 1.050.000 2.500.000
Untuk nilai yang ingin ditambahkan secara individu, Anda dapat menggunakan formula berikut :
=SUM(15;30)
Rumus diatas menjumlahkan bilangan “15” dan “30”, tentunya akan menghasilkan bilangan “45”. Untuk menjumlahkan bilangan pada satu cell dengan bilangan pada cell lain, misalnya menjumlahkan bonus “Abdul” pada bulan Januari dan April, Anda dapat menggunakan rumus berikut :
=SUM(B2;E2)
Atau menjumlahkan bonus “Abdul” bulan Januari hingga April, Anda dapat menggunakan rumus berikut :
=SUM(B2:E2)
Anda juga dapat menggunakan rumus berikut unruk menjumlahkan cell yang tidak kontinyu, misalnya menjumlahkan bonus “Abdul” dan “Cintya” dari bulan Januari hingga April :
=SUM(B2:E2;B4:E4)
7. ABS (absolute)
Fungsi dari rumus ABS adalah mengembalikan nilai absolut (di sebut juga dengan ‘nilai mutlak’ atau ‘nilai modulus’) dari suatu bilangan / angka, nilai absolut dalam matematika adalah nilai dari suatu bilangan riil tanpa tanda plus (+) atau minus (-) di depan bilangan tersebut.
Contoh :
=ABS(3)
Formula di atas akan menghasilkan angka ‘3’.
=ABS(-3)
Formula di atas akan menghasilkan angka ‘3’, ingat bahwa nilai absolut tidak mengandung tanda plus atau minus.
=ABS(dosenit)
Formula di atas akan menampilkan peringatan ‘#VALUE!’ (A value used in the formula is of the wrong data type.), jelas hal tersebut di karenakan nilai yang di masukkan bukan bilangan / angka.
8. ACOS (Arccosine)
Fungsi dari rumus ACOS adalah mengembalikan arkosin (kosinus terbalik) dari sebuah bilangan. Arkosin adalah sudut yang kosinusnya adalah bilangan. Sudut yang di kembalikan di berikan pada radian pada kisaran 0 (nol) sampai nilai pi (atau phi).
Contoh :
=ACOS(-0.5)
Formula di atas akan menghasilkan nilai arkosin dalam radian “2.094395102”, untuk menghasilkan nilai arkosin dalam derajat, maka formula tersebut 180/PI() atau menggunakan fungsi DEGREES (derajat).
=ACOS(-0.5)*180/PI()
atau
=DEGREES(ACOS(-0.5))
Kedua formula di atas akan menghasilkan nilai arkosin dalam derajat (degrees) “120”.
9. ACOSH (Arccosine hyperbolic)
Fungsi dari rumus ACOSH adalah mengembalikan arkosin hiperbolik (kosinus hiperbolik terbalik) dari sebuah bilangan. Jumlahnya harus lebih dari atau sama dengan 1.
Contoh :
=ACOSH(10)
Formula di atas akan menghasilkan nilai arkosin hiperbolik “2.9932228”. Ingat, bahwa nilai tersebut merupakan kebalikan dari nilai “COSH(10)”.
10. ACOTH (Arccotangent Hyperbolic)
Fungsi dari rumus ACOTH adalah mengembalikan arkotangen hiberbolik (kotangen hiberbolik terbalik) dari sebuah bilangan. Arkotangen hiberbolik sebenarnya analogi dari arkotangen biasa (melingkar), sehingga bilangan harus bernilai lebih dari 1.
Contoh :
=ACOTH(2)
Formula di atas akan menghasilkan nilai arkotangen hiperbolik “0,549306144”.
=ACOTH(1)
Formula di atas akan menampilkan peringatan #NUM! (There is a problem with a number used in the formula), karena nilai dari bilangan dalam argumen sama dengan 1.
11. AGGREGATE
Fungsi dari rumus AGGREGATE adalah menghimpun daftar atau database untuk mendapatkan nilai tertentu dengan kondisi tertentu, secara bahasa AGGREGATE (yang telah di adopsi ke dalam Bahasa Indonesia menjadi AGREGASI) berarti “pengumpulan sejumlah obyek yang terpisah-pisah menjadi satu”, dalam Excel obyek di artikan sebagai cell dari suatu daftar atau database.
Bentuk dasar dari fungsi agregasi adalah:
AGGREGATE(nomor_fungsi; nomor_opsi; referensi1; [referensi2], …)
nomor_fungsi
Argumen ini di isi dengan nomor 1 sampai 19 tergantung fungsi yang ingin di gunakan, misalnya nomor “9” untuk menggunakan fungsi penjumlahan (SUM, fungsi summary akan kita bahas pada bagian selanjutnya), dengan begitu Anda dapat menjumlahkan data pada daftar atau database tertentu. Berikut adalah daftar ke-19 referensi fungsi yang dapat di gunakan sebagai argumen pada fungsi agregasi.
Nomor Fungsi Nama Fungsi
1 AVERAGE
2 COUNT
3 COUNTA
4 MAX
5 MIN
6 PRODUCT
7 STDEV.S
8 STDEV.P
9 SUM
10 VAR.S
11 VAR.P
12 MEDIAN
13 MODE.SNGL
14 LARGE
15 SMALL
16 PERCENTILE.INC
17 QUARTILE.INC
18 PERCENTILE.EXC
19 QUARTILE.EXC
nomor_opsi (pilihan)
Agregasi dapat di lakukan dengan 8 pilihan untuk mengabaikan suatu nilai yang memenuhi suatu kondisi, misalnya nomor_opsi “5” untuk mengabaikan nilai yang error dari (satu atau lebih) daftar atau beberapa macam database salah satunya Microsoft Access, berikut adalah daftar opsi yang di dukung oleh fungsi agregasi.
Nomor Opsi Perilaku
0 Mengabaikan SUBTOTAL bersarang dan fungsi AGGREGATE
1 Mengabaikan baris yang tersembunyi (hidden), SUBTOTAL bersarang dan fungsi AGGREGATE
2 Mengabaikan nilai yang error, SUBTOTAL bersarang dan fungsi AGGREGATE
3 Mengabaikan baris yang tersembunyi (hidden), nilai yang error, SUBTOTAL bersarang dan fungsi AGGREGATE
4 Tidak mengabaikan apapun, semua data dalam cell di proses.
5 Mengabaikan baris yang tersembunyi (hidden)
6 Mengabaikan nilai yang error
7 Mengabaikan baris yang tersembunyi (hidden) dan nilai yang error
referensi1
Nilai argumen referensi1 harus ada pada fungsi agregasi, nilai referensi1 di isi dengan argumen numerik untuk nilai agregat Anda, misalnya (namun tidak terbatas pada) hasil seleksi cell dari suatu daftar atau dabase.
referensi2
Nilai argumen referensi2 bersifat optional. Argumen ini di isi dengan data numerik mulai dari 2 sampai 253 yang di butuhkan untuk nilai keseluruhan.
Contoh :
Terdapat dua baris data (pada kolom A dan B), masing-masing memiliki 11 item.
A B
1 #DIV/0! 82
2 72 65
3 30 95
4 #NUM! 63
5 31 53
6 96 71
7 32 55
8 81 83
9 33 100
10 53 91
11 34 89
Untuk mendapatkan nilai terbesar dari data pada kolom A dengan mengabaikan nilai yang error, rumus agregasi yang tepat adalah sebagai berikut:
=AGGREGATE(4;6;A1:A11)
Sedangkan untuk mendapatkan nilai terbesar dari data pada kolom A dan B dengan mengabaikan nilai yang error, rumus agregasi yang tepat adalah sebagai berikut:
=AGGREGATE(4;6;A1:A11;B1:B11)
12. AVERAGE (nilai rata-rata)
Fungsi average di gunakan untuk mengembalikan nilai rata-rata dari satu atau beberapa argumen.
Contoh :
A B C
1 10 15 32
2 7
3 9
4 27
5 2
Untuk mencari nilai rata-rata dari kumpulan nilai pada kolom A, rumus yang di gunakan adalah :
=AVERAGE(A2:A6)
Rumus tersebut akan menghasilkan nilai “11”, silahkan cross-check (10+7+9+27+2 = “55”, di bagi jumlah data “5”, 55/5 = “11”). untuk mencari nilai rata-rata dari kumpulan nilai pada kolom A hingga C (hingga), rumus yang di gunakan adalah :
=AVERAGE(A2:C6)
Rumus tersebut akan menghasilkan nilai “14.57”, silahkan cross-check (10+7+9+27+2+15+32 = “102”, di bagi jumlah data “7”, 102/7 = “14.57”).
Jadi pembahasan rumus excel dan contoh mungkin berguna untuk Anda yang membutuhkan, itu adalah contoh yang baik di atas Anda berlatih untuk memfasilitasi pemahaman Anda tentang fungsi rumus, sampai jumpa di diskusi berikutnya, selamat belajar.