Inflasi didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana terjadi peningkatan harga barang secara terus-menerus. Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan inflasi, beberapa di antaranya termasuk peningkatan konsumsi publik, linkuiditas pasar yang berlebihan yang mengarah pada spekulasi dan konsumsi, atau bisa juga disebabkan oleh kurangnya distribusi barang. Dalam hal ini, inflasi juga dikenal sebagai kondisi penurunan mata uang secara terus menerus yang bisa menjadi penyebab lemahnya ekonomi.
Jika berbicara tentang inflasi maka kita akan menjadi sedikit kilas balik pada tahun 1998. Dimana pada saat itu ekonomi Indonesia berada dalam situasi krisis akibat inflasi sebagai faktor penghambat pertumbuhan ekonomi. Dampak krisis 1998 mungkin tidak begitu jelas hari ini, tetapi ketakutan akan terulangnya kondisi yang sama tetap menghantui sebagian besar masyarakat kita. Namun, dampak inflasi dapat mempengaruhi berbagai sektor kehidupan. Lalu, apa dampak inflasi yang paling ditakuti. Berikut adalah 15 dampak inflasi untuk suatu negara. Lihat lebih lanjut
Dampak Inflasi Terhadap Perekonomian
Dampak paling signifikan dari inflasi adalah di sektor ekonomi serta contoh tenaga kerja terampil. Karena inflasi erat kaitannya dengan ekonomi. Oleh karena itu, ada 8 poin dampak inflasi pada sektor ekonomi. Berikut ulasan lengkapnya.
1. Pada Hasil Produksi
Ada dua efek inflasi pada produksi:
- Peningkatan Hasil Produksi
Setiap kenaikan harga barang-barang tertentu akan menyebabkan laba yang diperoleh oleh pengusaha meningkat. Karena itu pengusaha akan memproduksi barang dalam skala besar. Karena itu, ini akan membuat beberapa stok barang meningkat di pasar.
- Penurunan Hasil Produksi
Karena nilai mata uang terus menurun, orang akan enggan menyimpan atau menggunakan mata uang tunai. Jadi, publik akan lebih banyak menggunakan sistem pembayaran dalam barter. Jadi para produsen akan cenderung mengurangi produksi barang. Sistem barter terbuka adalah sistem yang dapat memberikan manfaat.
2. Dampak terhadap Investasi
Pemilik modal akan lebih memilih untuk menginvestasikan modalnya dalam bentuk barang-barang aset. Mengapa? Inflasi akan menyebabkan harga barang naik tetapi nilai mata uang menurun. Jadi untuk menghemat uang mereka, mereka akan mengalihkannya untuk membeli aset investasi berharga seperti perhiasan emas atau mutiara untuk melihat juga karakteristik ekonomi pasar yang harus diketahui.
3. Dampak terhadap Perdagangan Internasional
Inflasi akan menyebabkan harga barang di dalam negeri menjadi mahal jika dibandingkan dengan harga barang di luar negeri. Karena itu, nilai ekspor akan menurun. Sehingga menyebabkan defisit keuangan negara melihat juga contoh buruh terdidik. Defisit ini akan menyebabkan cadangan devisa negara itu menjadi habis.
4. Dampak pada Efisiensi Produksi
Efisiensi produksi akan menyebabkan beberapa pedagang mendapatkan untung lebih besar. Berbeda halnya dengan karyawan berpengalaman yang memiliki penghasilan tetap. Mereka cenderung mengurangi efisiensi konsumsi dengan membuat daya beli. Sehingga menyebabkan para produsen tidak dapat memprediksi pasar. Ketidakpastian inilah yang menyebabkan produksi dapat naik dan turun mengacu pada keuntungan dan kerugian ekonomi Pancasila.
5. Dampak terhadap Biaya Barang
Ketidakpastian pasar akan menyulitkan produsen untuk menentukan harga suatu produk. Tentu saja dengan sulinya menentukan harga dasar ini, orang akan bingung. Karena harga selalu naik dan turun dalam waktu yang relatif singkat. Para produsen juga akan sangat sulit menentukan biaya kepala sekolah secara tepat juga mengacu pada indikator keberhasilan pembangunan desa.
6. Penurunan Nilai Tukar Mata Uang Domestik
Inflasi juga akan menyebabkan penurunan lebih lanjut dalam nilai tukar mata uang. Terutama terhadap mata uang asing terkuat seperti dolar AS. Akibatnya, nilai rupiah tidak akan banyak dilirik. Penurunan yang dimaksud adalah jika ditukarkan ke mata uang asing maka nilai mata uang kita akan sangat tinggi.
7. Banyak Pabrik yang Menggulungkan Tikar
Karena ketidakpastian ekonomi, itu secara tidak langsung akan mempengaruhi semua industri. Banyak perusahaan skala kecil dan pabrik akan kesulitan menjalankan operasinya. Maka tidak diragukan lagi kemudian perusahaan dan pabrik akan bangkrut dan guling tikar melihat karakteristik ekonomi konvensional.
8. Investor Asing yang Kabur
Karena kondisi ekonomi domestik dalam krisis. Ini akan menyebabkan banyak investor asing melarikan diri dan memutuskan untuk menarik investasi mereka. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menghindari kerugian, yang bisa dialami jika tidak seeta memutuskan untuk mencabut investasi juga merujuk pada karakteristik ekonomi Pancasila.
Dampak Inflasi pada Individu atau Komunitas
Selain bidang ekonomi, masyarakat sebagai pelaku ekonomi juga akan mengalami efek inflasi yang akan dijelaskan pada poin 9 dan 10 berikut:
9. Dampak terhadap Pendapatan yang Diterima
Untuk orang dengan pendapatan tetap, inflasi akan sangat berbahaya. Dengan nilai mata uang yang diterima tetap tetapi harga barang yang mahal itu akan menyebabkan pengeluaran semakin membengkak melihat juga kelebihan dan kekurangan ekonomi sistem syariah. Karena itu sebagian besar orang akan merasa ini adalah komunitas seperti pegawai swasta dan karyawan dan pekerja pabrik. Untuk penduduk yang tidak tetap, terutama pedagang kecil dan pengusaha kecil, mereka akan menjadi lebih sulit. Dengan penghasilan yang tidak pasti tetapi harga kebutuhan yang melonjak akan sangat merepotkan
10. Dampak Terhadap Minat Menabung
Tingkat inflasi yang tinggi juga akan menyebabkan minat masyarakat untuk menabung menurun. Misalnya, jika tingkat inflasi mencapai 13%. Sementara tingkat bunga 14% per tahun. Jadi 14-13% adalah sebanyak 1% dari bunga deposito yang akan dia dapatkan.
Dampak Terhadap Kehidupan Sosial dan Politik
Inflasi mempengaruhi semua aspek dan sektor kehidupan sebagai sebuah negara. Begitupun dengan kehidupan sosial dan politik yang akan dijelaskan pada poin 11-15 di bawah ini.
11. Pemanasan Situasi Politik
Inflasi juga mempersulit api politik domestik. Para penentang yang tidak puas dengan kinerja pemerintah tidak diragukan lagi akan mengejar kritik terhadap semua pemerintah seperti contoh sistem ekonomi liberal. Dalam kondisi ini tentu lawan politik akan lebih agresif melakukan serangan publik dengan alasan bahwa kondisi di negara pada saat itu. Tentunya ini bisa diartikam sebagai upaya untuk menggulingkan pemerintah.
12. Ada Krisis Moneter
Krismon atau krisis moneter tidak dapat dihindari. Apalagi, bangsa Indonesia pernah mengalaminya pada 1998. Krisis menjadi periode yang sangat sulit. Khususnya bagi mereka yang tergabung dalam komunitas di kelas menengah ke bawah. Banyak akan mengalami kesulitan ekonomi, terutama yang berasal dari ekonomi lemah, serta keuntungan dari sistem ekonomi komando.
13. Meningkatkan Tingkat Pengangguran
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa banyak perusahaan yang akan bangkrut. Jadi tentu banyak karyawannya yang tidak akan memiliki pekerjaan lagi. Dan pada akhirnya menganggur. Tentu saja ini meningkatkan jumlah penganggur di masyarakat.
14. Memicu Kerusuhan Domestik
Kondisi domestik yang kacau akan dapat berdampak pada psikologi masyarakat. Akan ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang dengan sengaja memancing konflik. Ini tentu akan membuat mereka yang tersulut emosi saling berkonflik. Akibatnya, konflik dan kerusuhan tidak bisa dihindari.
15. Meningkatkan Skor Kejahatan
Meningkatnya tingkat pengangguran akan menyebabkan tingkat kejahatan melonjak. Sama seperti mereka ingin mendapatkan uang sehingga dapat berjalan dengan cara tercepat melalui jalan kejahatan. Apakah mencopet, merampok dan mencuri adalah jenis kejahatan yang akan meningkat sebagai akibat dari inflasi, lihat juga contoh perusahaan industri.
15 dampak inflasi pada negara akan menjadi alarm bagi Anda. Bukan hanya sebagai pengingat, inflasi 1998 juga menjadi pelajaran. Tentu saja, agar kondisi yang sama tidak akan terjadi lagi. Jadi Anda akan dapat menghindari efek buruk dari inflasi. Semoga artikel ini bisa membantu.