Cara Menanam Hidroponik dengan Botol Bekas (5 Tahapan). Berkebun dengan teknik hidroponik telah marak dilakukan oleh banyak orang dari berbagai penjuru negeri, termasuk Indonesia. Jumlah petani hidroponik sendiri setiap tahun selalu meningkat karena tahu potensi besar di balik budidaya tanaman dengan memanfaatkan lahan sempit ini.
Hidroponik sendiri bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk orang awam di dunia pertanian. Pasalnya, dalam penanaman hidroponik, semua orang bisa memilih metode budidaya sesuai keinginan. Ada begitu banyak cara untuk menanam hidroponik, selain hidroponik dengan paralon, bisa juga menggunakan botol.
Jika Anda ingin belajar hidroponik di rumah, maka dapat mencoba membuat lahan hidroponik dengan memanfaatkan botol bekas. Di sini akan memberikan panduan tentang cara menanam hidroponik dengan botol yang mudah dipraktekkan.
# TAHAP 1: PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
Persiapkan bahan-bahan maupun perangkat yang dibutuhkan, seperti:
- Botol bekas air mineral ukuran 600 ml yang sudah dibersihkan
- Gunting, pisau, atau cutter untuk kebutuhan memotong
- Sumbu kompor untuk mengalirkan nutrisi, atau jika barang tersebut sudah sulit ditemukan, Anda bisa ganti dengan kain flanel (wick system)
- Gunakan media tanam berupa rockwool yang bisa dibeli di toko pertanian atau secara online di bibitbunga.com.
- Alasan memilih rockwool karena media tanam alternatif dalam bercocok tanam hidroponik ini bisa mengikat air, serta udara untuk aerai dalam jumlah besar sehingga memberikan ruang bagi akar untuk tumbuh dan menghisap nutrisi dengan baik.
- Bibit tanaman unggul untuk memberi hasil pertanian yang memuaskan
- Air bersih, bukan yang sudah bercampur dengan senyawa kimia
- Nutrisi AB Mix yang bisa dibeli juga secara online lewat toko pertanian online bibitbunga.com
- Setelah semua komponen berkebun dengan memanfaatkan media berupa botol bekas (seperti Aqua) telah siap, maka Anda bisa lanjut ke step berikutnya.
# TAHAP 2: UBAH BOTOL UNTUK SARANA MENANAM HIDROPONIK
Pada tahap ini, Anda akan menjadikan botol sebagai sarana untuk menempatkan bibit dan atau tanaman yang hendak dibudidaya secara hidroponik. Berikut langkah-langkahnya:
- Pastikan botol bekas masih tampak kokoh dan tidak berkerut-kerut (lecek).
- Ambil alat pemotong yang sudah disediakan, potong leher botol hingga menjadi dua bagian (lihat gambar).
- Buat lubang pada tutup botol dengan diameter yang sekiranya bisa dimasukkan oleh sumbu kompor. Apabila Anda menggunakan kain flanel, maka buatlah dua lubang pada sisi yang berlawanan di bagian leher botol dekat area penutup botol.
- Setelah terdapat celah pada tutup botol, masukkan sumbu kompor ataupun kain flanelnya.
- Langkah berikutnya, balik bagian leher botol dan masukkan ke dalam badan botol (secara terbalik, posisi tutup botol berada di bawah, atau lihat gambar).
- Botol bekas sekarang sudah bisa digunakan untuk membudidaya tanaman. Tapi tunggu dulu, seperti pada panduan sebelumnya, pada cara menanam hidroponik dengan botol bekas juga Anda harus menyemai benih tanamannya terlebih dahulu secara terpisah.
# TAHAP 3: SEMAI BENIH
Sediakan benih atau bibit tanaman unggul yang telah Anda siapkan. Untuk langkah berikutnya, silakan ikuti panduan berikut:
- Gunakan pisau atau gunting untuk memotong-motong rockwool bentuk persegi dengan ukuran 2,5 x 2,5.
- Basahi rockwool dengan air dengan cara diciprat-ciprat, jangan direndam agar tidak terlalu lembab. Atau bisa dikira-kira sendiri.
- Tempatkan media tanam rockwool ke dalam wadah tampung atau nampan seperti cetakan es batu persegi, atau di dalam wadah serupa lainnya.
- Buat lubang pada bagian tengah setiap rockwool menggunakan lidi atau tusuk gigi dengan kedalaman sekitar 2mm.
- Berikutnya, tanam benih tanaman ke dalam lubang yang telah dibuat di atas rockwool sampai semuanya terisi benih.
- Setelah semua potongan rockwool berisikan benih tanaman, tutup wadah dengan kantong plastik hitam dan letakkan wadah untuk menyemai benih tersebut di tempat yang teduh atau gelap, jauhkan dari matahari.
- Pantau perkembangan benih setiap hari hingga pecah benih, tandanya adalah muncul calon akar warna putih-putih dan menyembul pula calon daunnya.
- Apabila benih tanaman sudah berkecambah atau berakar, sekarang Anda pindahkan ke tempat yang terkena sinar matahari. Jemur wadah dari pagi sampai siang, dan apabila panas matahari terlalu terik, pindahkan kembali ke tempat bercahaya tanpa perlu ditutup lagi dengan plastik hitam.
- Dalam tahap penyemaian benih, Anda harus terus mengenalkan calon tanaman dengan sinar matahari.
- Pastikan pula agar media tanam selalu basah, apabila kering maka bisa disemprotkan dengan air bersih lagi.
- Terus lakukan langkah penyiraman dan pemberian sinar matahari secara rutin setiap hari sampai setiap tanaman sudah berdaun 4 (daun sejati) yang mengindikasikan tanaman sudah siap dipindah tanam dan diberikan nutrisi.
# TAHAP 4: PEMBUATAN NUTRISI HIDROPONIK
Sebagaimana dijelaskan tentang cara menanam hidroponik dengan botol yang digunakan sebelumnya, nutrisi hidroponik dapat dibuat dengan membeli pupuk AB-Mix di toko pertanian online seperti bibitbunga.com atau Anda dapat membuat nutrisi hidroponik sendiri dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitarnya.
Tanaman membutuhkan nutrisi untuk pertumbuhan. Oleh karena itu, dalam budidaya hidroponik yang terkenal tanpa menggunakan media tanam dalam bentuk tanah, unsur-unsur vital tanaman harus terpenuhi dengan baik jika Anda menginginkan hasil pertanian yang baik.
Hidroponik Nutrisi AB-Mix yang dapat ditemukan di warung pertanian ini ada yang berupa bubuk dan sebagian sudah dalam bentuk cair. Jika Anda ingin mencampur sendiri, maka belilah dalam bentuk bubuk dan ikuti panduan bagaimana melarutkannya yang umumnya menempel pada selembar kertas.
Untuk AB-Mix sendiri ada beberapa jenis, Anda bisa menanyakan langsung kepada penjual. Untuk sayuran, Anda bisa membeli daun AB-Mix (sayuran daun). Sementara untuk tanaman buah, Anda bisa memilih AB-Mix yang khusus untuk pertumbuhan buah. AB-Mix terdiri dari dua jenis larutan cairan yang akan dicampur dengan air sehingga siap untuk digunakan.
# TAHAP 5: PINDAH TANAM
Ini adalah momen yang paling ditunggu-tunggu dari semua aktor hidroponik. Karena biji yang sudah berkecambah akan siap tumbuh dan menjadi tanaman yang siap dipanen dan dikonsumsi atau dijual kembali untuk menambah pundi-pundi pendapatan.
Langkah ini cukup sederhana, Anda hanya perlu menyiapkan botol yang telah dibuat sebelumnya. Di bagian bawah botol, tuangkan larutan nutrisi secukupnya. Kemudian ambil leher botol, pindahkan medium tanam rockwool yang ditumbuhi tunas dan akar dengan hati-hati ke dalamnya. Jangan lupakan jalur nutrisi dengan sumbu atau flanel. Kemudian, gabungkan dua bagian seperti yang ditunjukkan.
Sekarang Anda bisa melakukan perawatan intensif terhadap tanaman yang sudah ada di botol bekas. Tugas Anda adalah memastikan tanaman terus tumbuh dengan menyediakan nutrisi secara teratur. Jangan sampai tanaman tidak menyerap nutrisi dalam waktu lama karena akan menyebabkan risiko gagal panen karena tanaman mati.
Yang perlu Anda ketahui adalah semakin besar tanaman, maka kebutuhan nutrisinya juga meningkat. Oleh karena itu, setidaknya seminggu sekali solusi nutrisi harus ditambahkan. Porsi nutrisi hidroponik cair itu sendiri juga harus ditambahkan sampai tanaman siap dipanen.
Begitulah cara menanam hidroponik dari botol air mineral dengan sistem sumbu atau sistem sumbu. Bagi Anda yang tidak tahu, sebenarnya sistem sumbu hanya salah satu dari banyak sistem hidroponik lainnya, seperti kesuburan, rakit apung, NFT, ember belanda, dan beberapa lainnya. Sumbu sistem itu sendiri adalah sistem hidroponik yang cukup mudah diterapkan oleh semua orang, termasuk pemula sekalipun.