Cara Menanam Jahe Merah di Polybag Dan Karung Bekas. Jahe Merah telah lama digunakan sebagai keluarga tanaman obat yang tergabung dalam kelompok temuan tanaman yang memiliki rumpun pseudo-tracing atau tersesat. Jahe merah umumnya dibudidayakan dalam skala besar karena waktu panennya yang memakan waktu hingga lebih dari sepuluh bulan dan bahkan tidak jarang pada usia satu tahun.
Tanaman yang sudah akrab di masyarakat Indonesia sering digunakan sebagai bumbu penyedap untuk memperkaya cita rasa dalam berbagai jenis masakan sebagai bumbu penyedap. Bukan hanya makanan, jahe merah juga biasa digunakan untuk membuat berbagai minuman seperti jamu atau obat-obatan tertentu.
Budidaya jahe merah dapat membawa hasil yang memuaskan ketika ditanam di tanah yang subur, gembur, dan banyak mengandung humus. Setiap orang bisa melakukan penanaman jahe merah mereka sendiri. Jika Anda tidak memiliki lahan yang terlalu luas, maka bisa menggunakan pekarangan rumah atau taman dan halaman belakang rumah untuk melakukan penanaman jahe merah.
Anda bisa memulai budidaya jahe merah dengan menanam jahe merah dalam polybag atau ditanam di karung bekas. Kedua media tanam ini sudah umum digunakan oleh pembudidaya berbagai jenis tanaman, bukan hanya jahe, seperti tomat dan cabe misalnya.
CARA MENANAM JAHE MERAH DI POLYBAG
Sebelum memulai kultivasi, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Untuk lebih jelasnya, akan mengulas secara berturut-turut cara menanam jahe merah dalam polybag yang mudah diterapkan oleh pemula sekalipun. Bagaimana cara menanam jahe di polybag?
PEROLEH INFORMASI
Ketika datang ke ingin membuat farmasi hidup di sekitar rumah yang dalam tulisan ini berkaitan dengan budidaya tanaman jahe merah, hal pertama yang harus Anda ketahui dan penuhi adalah menjadi orang dengan akal, pola pikir yang realistis, dan rencana yang pasti. .
Dapatkan informasi tentang teknik budidaya jahe, pemuliaan, dan sebagainya. Carilah informasi dari sumber tepercaya serta buatlah pemilihan semua informasi yang telah diperoleh secara rasional. Mengapa? Karena tidak sedikit informasi yang disampaikan mengandung kepentingan penulis.
Pastikan Anda menemukan informasi tentang budidaya jahe dengan bobot yang berkualitas tanpa diisi dengan kalimat persuasif yang akan menggoda Anda untuk merujuk pada penggunaan satu produk tertentu. Karena biasanya jenis informasi semacam itu dibuat hanya untuk kebutuhan promosi, maka informasi yang disampaikan tidak fokus pada konsep dan praktik, tetapi lebih kepada cara yang lebih instan.
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
Informasi yang telah ditampung dalam memori Anda akan digunakan sebagai panduan dalam belajar sambil melakukan, karena latihan menjadi sempurna. Cara menanam jahe merah di polybag berikutnya adalah tahap pertama dari langkah budidaya, yaitu menyiapkan alat dan bahan untuk kebutuhan bertani.
Jika Anda merasa memiliki cukup ahli dalam kegiatan kultivasi, maka itu bisa langsung dengan skala besar, serta bagi Anda yang terbilang baru di dunia tanam, lebih baik tidak mengambil risiko yang lebih besar di awal.
Siapkan polybag dengan ukuran minimal 40 × 50 cm atau bisa dengan sekar pakan ternak atau bekas nasi dengan diameter, kemudian di atas akan digulung agar sesuai dengan tinggi badan. Jika Anda ingin lebih efisien, kami sarankan untuk menggunakan media tanam polybag hanya karena media pengisi yang dibutuhkan tidak sebanyak pengisi media karung.
Setelah Anda memiliki polybag, cukup masukkan media pengisi polybag dari campuran tanah, pupuk organik dan pasir dengan rasio 2: 1: 1 atau 3: 2: 1 masing-masing. Berikut ini cara memilih masing-masing media pengisi yang akan dicampru nanti.
Tanah
Tanah sebagai media tumbuh yang digunakan untuk membudidayakan jahe merah adalah tanah yang gembur dan subur. Gembur yang dimaksud adalah remah tanah yang terdiri dari lempung, pasir, dan debu dengan porsi seimbang masing-masing bahan.
Tanah yang subur dianggap sebagai media tanam yang baik karena mengandung nutrisi. Dengan terpenuhinya dua kondisi media tanam, yaitu tanah yang gembur dan subur, maka kemungkinan besar pada langkah selanjutnya Anda tidak perlu menyediakan banyak bahan tambahan seperti pasir dan pupuk.
Pasir
Pasir dikatakan penting jika tanah yang digunakan mengandung fraksi liat yang cukup tinggi. Beli pasir yang mengandung lumpur (pasir ladu) seperlunya karena mengandung banyak endapan mineral yang dibutuhkan oleh tanaman.
PEMILIHAN BIBIT JAHE
Setelah media tanam dan media pengisi sudah disiapkan, cara menanam jahe merah di karung berikutnya adalah memilih biji jahe. Ada kondisi dalam memilih biji jahe yang perlu Anda ketahui karena mereka memiliki kualitas yang baik untuk ditanam, sebagai berikut:
- Bibit didapat dari tanaman jahe yang sudah lama usianya, sehingga tua. Untuk mengenalinya cukup mudah, Anda hanya perlu melihat bagian tajuk yang sudah kering. Tajuk kering menandakan jahe sudah berumur 9 – 10 bulan.
- Rimpang jahe sudah melewati masa dormansi (terhambatnya pertumbuhan yang biasanya terjadi selama 1 – 1,5 bulan).
- Jahe yang dipilih masih segar dengan rimpang subur serta tidak tampak masalah karena bibit penyakit ataupun pembusukan.
- Bibit tidak disimpam terlalu lama di luar tanah karena mengurangi kualitas saat ditanam nantinya.
- Mencakup mutu genetik, mutu fiisk (ketahanan terhadap hama dan penyakit), dan mutu fisiologis (kemampuan tumbuh dengan persentasi tinggi).
- Rimpang jahe yang sudah dipilih sebgai bibit dipotong-potong dengan cutter bersih atau dengan mematahkan rimpang sampai terbentuk 2 – 3 bakal mata tunas dengan berat masing-masing 20 – 40 gram.
Singkatnya, dalam pemilihan biji jahe, Anda hanya perlu menyiapkan bibit yang diambil dari kebun. Pilihlah bibit yang berusia 9 - 10 bulan ke atas dengan ukuran rimpang yang besar, memiliki warna yang cerah, sehat, dan bertekstur halus. Keringkan rimpang jahe secara temporer (jangan sampai kering), kemudian simpan pada suhu kamar selama 1 - 1,5 bulan (dormansi).
Jika Anda tidak ingin ribet, Anda bisa membeli bibit jahe siap yang telah tumbuh sekitar 5 - 10 cm. Hanya saja, tidak banyak yang menjual bibit jahe siap tanam seperti ini. Karena itu, Anda perlu melakukan petunasan sendiri dengan melakukan pembibitan jahe di rumah. Lebih lanjut dapat dilihat pada langkah selanjutnya.
PENGECAMBAHAN
Perkecambahan akan berlangsung sekitar 2 minggu setelah mengobati benih. Kegiatan ini dapat mengurangi risiko terkena serangan jamur jahe. Pertama-tama, Anda dapat merendam jahe ke dalam larutan fungisida selama sekitar 15 menit (untuk budidaya di tanah dengan konsep umum alias konvensional).
Jika Anda tidak terlalu khawatir dengan serangan jamur, cukup rendam benih atau basahi dengan air, lalu taruh di tempat yang lembap (bisa ditutup) hingga benih berkecambah dengan baik. Lakukan kontrol harian dengan membasahi jika biji sudah mulai mengering. Dalam waktu sekitar 2 minggu, bibit akan mulai berkecambah dan siap disemai.
PENYEMAIAN
Cara memasang jahe bisa dengan cara membenamkannya secara vertikal di peti kayu dengan deretan pekerjaan sebagai berikut:
- Ambil peti kayu dengan ukuran sedang.
- Letakkan bakal bibit selapis pada bagian dasar pati.
- Tutup dengan sekam padi atau abu gosok.
- Berikutnya, letakkan lagi bibit jahe berkecambah dan tutup lagi dengan sekam padi atau abu gosok. Lanjtukan hingga berlapis, bibit, abu gosok, bibit, abu gosok, dan seterusnya hingga bagian paling atasnya adalah sekam padi atau abu gosok.
Biarkan selama beberapa hari, umumnya mencapai sebulan (bisa kurang) benih akan mulai tumbuh. Diamkan lagi sampai benih tumbuh dengan ketinggian sekitar 10 cm (disertai dengan 3-5 daun sejati). Jika sudah seperti itu, ambil bibit dari rimpangnya untuk dipindhakan ke media tanam dalam bentuk polybag atau karung. Rimpang yang tersisa di peti dapat ditempatkan dan diunggulkan lagi di tempat pembibitan. Satu rimpang dapat menghasilkan sekitar 2-4 biji jahe merah
PENANAMAN
Menanam benih jahe yang telah tumbuh daun setelah disemai harus diizinkan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang memiliki keteduhan hingga sekitar 1,5 - 2 bulan. Jangan langsung ditempatkan di ruang terbuka terkena sinar matahari langsung.
Cara menanam bibit jahe dalam polybag atau karung harus dilakukan dengan hati-hati. Dalam polibag yang sudah mengandung campuran tanah dan pasir sebagai media pengisitadi, buat lubang di tengah dengan ukuran biji. Kemudian isi ulang media pengisi untuk mendukung tanaman yang sudah tumbuh.
Proses penanaman (atau tepatnya transfer biji) selesai di sini, selanjutnya Anda harus sering menyiram media dan biji pada polybag dengan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dengan baik.
PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
Cara termudah untuk menanam jahe merah di polybag adalah perawatannya. Perawatan atau pemeliharaan jahe merah yang telah ditanam meliputi beberapa kegiatan seperti penyiangan, penyiraman, emigrasi, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit. Kegiatan ini harus dilakukan rutin setiap hari sehingga jahe dapat tumbuh dengan ideal. Dalam satu hari penyiraman setidaknya sekali, jika cuaca panas sebaiknya siram dua kali sehari. Setelah memasuki usia 2-4 minggu, lakukan penyiraman dengan fermentasi SOT HCS atau pupuk organik.
Jika ada hama dan atau penyakit di pabrik segera bersihkan dengan menyemprotkan insektisida atau fungisida alami (organik) untuk tetep kualitas jahe yang sehat. Bersihkan gulma ynag di sekitar jahe merah jika ada. Setiap 25 hari sekali, atau ketika itu terlihat jahe menyembul keluar tanah, lakukan penambahan media tanam 10 cm. Begitu seterusnya hingga fase panen.
PEMANENAN
Setelah tanaman jahe yang Anda bina berumur minimal 10 bulan, panen bisa dilakukan. Untuk mengetahui jahe mana yang siap dipanen, bisa dilihat dari penampilan tanaman. Tanaman yang siap dipanen umumnya sudah tua, akan mencari tanda-tanda yang mencakup daun dan batang berubah warna menjadi kuning dan telah mengering.
Cara memanennya juga tidak sulit, Anda cukup terjebak atau merobek polybag bag jika mulai membusuk. Angkat rimpang jahe dengan hati-hati agar tidak merusak, lalu bersihkan tanah dan kotoran, bisa juga dicuci dengan air bersih. Satu grove tanaman jahe pada poly bag atau karung 50 kg dapat menghasilkan rimpang temulawak sekitar 2 - 5 kg.
***
Jika sudah tahu langkahnya, mau tidak mau memulai karena cara menanam jahe merah di polybag atau karung itu terbilang mudah. Hanya butuh waktu sebelum Anda dapat merasakan manfaatnya. Berikut beberapa keuntungan dari budidaya jahe di polybag:
- Hemat tempat karena tidak butuh lahan luas. Tapi jika Anda melihat peluang usaha di sini, maka disarankan untuk membeli lahan dan menyiapkannya untuk membudidayakan jahe merah dengan menjejerkan polybag.
- Perawatan, pemeliharaan, dan pemanenan yang mudah menjadi keunggulan tersendiri dibanding budidaya tanaman lain.
- Bisa meraup penghasilan yang besar apabila tujuan pembudidayaannya untuk kebutuhan komersial alias dijual kembali.
Itulah keuntungan cara menanam jahe merah di polybag. Selamat mencoba, mari budayakan hobi bertani demi Indonesia yang lebih sehat, asri, dan makmur.