Contoh Paragraf Deduktif Tentang Pendidikan dalam Bahasa Indonesia – Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya ada di paragraf pertama. Kalimat utama ini kemudian dijelaskan secara rinci melalui kalimat penjelasan. Dengan demikian, paragraf deduktif adalah paragraf yang memiliki pola umum hingga spesifik. Ini berbanding terbalik dengan paragraf induktif yang berpola khusus untuk publik. Meski begitu, keduanya memiliki karakteristik kalimat utama dan kalimat penjelas. Fitur khusus dari paragraf ini adalah sebagai berikut:
- Kalimat utama adalah kalimat pertama dalam paragraf.
- Berpola umum-khusus.
- Kalimat utama diperinci oleh kalimat penjelas.
Baca: contoh kalimat dan paragraf persuasi – contoh paragraf narasi singkat tentang liburan – contoh paragraf induktif tentang sekolah –paragraf campuran – paragraf deduktif induktif dan campuran – paragraf klasifikasi
Tema-tema yang ditulis paragraf induktif bisa apa saja, termasuk pendidikan. Berikut ini terdapat beberapa contoh paragraf deduktif tentang pendidikan dalam bahasa Indonesia.
Contoh 1:
Dalam mengajarkan nilai-nilai kebaikan, seorang pendidik jangan hanya mengajari nilai-nilai tersebut secara teoristis. Pendidik pun harus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, para peserta didik pun akan jauh lebih memahami nilai-nilai tersebut serta tergerak untuk mengamalkannya.
Kalimat yang dicetak tebal merupakan kalimat utama paragraf di atas, sementara kalimat lainnya adalah kalimat penjelas yang menjelaskan kalimat utama.
Contoh 2:
Dewasa ini, kegiatan belajar mengajar tidak hanya dilakukan secara tatap muka. Saat ini sudah terdapat situs internet yang menawarkan jasa belajar secara online, baik itu yang berbayar maupun yang gratis. Pembelajarannya yang bisa dilakukan kapan pun dimanapun adalah salah satu keunggulan belajar secara online. Berbagai mata pelajaran pun bisa dipelajari secara online, mulai dari fisika sampai belajar memainkan alat musik gitar.
Kalimat yang dicetak tebal adalah kalimat utama pada paragraf di atas. Sementara kalimat lainnya adalah kalimat penjelas yang fungsinya menjelaskan kalimat tersebut.
Contoh 3:
Homeschooling merupakan pendidikan yang berbasis keluarga. Dalam hal ini, keluarga mempunyai kewenangan yang luas terkait pendidikan seperti apa yang dibutuhkan oleh anak. Keluarga–khususnya orang tua–bisa menentukan apakah anak didik langsung oleh mereka atau oleh guru les yang khusus didatangkan. Orang tua juga bisa menentukan kurikulum, buku referensi, serta aturan jam belajar yang akan diberlakukan di rumah.
Seperti halnya contoh 1, kalimat bercetak tebal adalah kalimat utama, sedang kalimat sisanya adalah kalimat penjelas.
Contoh 4:
Secara umum, pendidikan mempunyai tiga jalur, yaitu pendidikan formal, nonformal, dan informal. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pengelolaan dan Pengembangan Pendidikan, pendidikan formal adalah pendidikan yang terstruktur dan berjenjang serta terdiri atas pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi. Sementara itu, pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan yang dilakukan melalui keluarga dan lingkungan.
Kalimat yang dicetak tebal adalah kalimat utama, sedangkan kalimat lainnya adalah kalimat penjelas yang menjelaskan kalimat utama.
Contoh 5:
Selain kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional anak-anak juga harus dilatih. Kecerdasan emosional sendiri adalah suatu kecerdasan seseorang dalam mengelola, mengendalikan, menilai, serta menerima emosi di dalam diri dan emosi orang lain di sekitarnya. Orang tua atau guru bisa melatih kecerdasan emosional anak dengan cara mengajarkan mereka mengungkapkan emosi dan perasaan mereka secara langsung, mengenal jenis-jenis emosi dalam diri, serta mengajarkan mereka untuk memotivasi diri saat menghadapi kesulitan.
Kalimat yang bercetak tebal di atas adalah kalimat utama, sedangkan kalimat lainnya merupakan kalimat penjelas yang berupa rincian atau penjelasan dari kalimat utama tersebut.
Baca: paragraf deskripsi – paragraf argumentasi – paragraf narasi – jenis-jenis paragraf – jenis-jenis paragraf berdasarkan pola pengembangannya – jenis-jenis paragraf berdasarkan isinya – jenis-jenis paragraf berdasarkan fungsinya – contoh paragraf induktif tentang narkoba – contoh paragraf induktif tentang sampah
Demikianlah contoh kalimat deduktif dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Terima kasih.