Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kalimat adalah satuan bahasa yang relatif independen, memiliki pola intonasi akhir, dan berpotensi terdiri dari klausa. Kalimat itu sendiri terdiri dari beberapa jenis yang cukup banyak, di mana beberapa jenis kalimat termasuk kalimat tunggal, kalimat majemuk, kalimat inti, kalimat langsung dan kalimat tidak langsung.
Selain memiliki karakteristik kalimat dalam bahasa Indonesia, kalimat tersebut juga memiliki beberapa elemen di dalamnya. Karena, semua kalimat yang disebutkan sebelumnya tentu tidak diatur sendiri. Ada beberapa elemen yang dapat membentuk kalimat, terlepas dari jenis kalimatnya. Dalam artikel ini, kita akan tahu elemen apa yang bisa membentuk kalimat.
Adapun unsur-unsur kalimat dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Pelengkap
Menurut laman Wikipedia, pelengkap atau komplimen merupakan unsur kalimat yang letaknya berada di sebelah objek atau bisa juga diletakkan di sebelah kalimat jika kalimat itu merupakan kalimat intransitif dan semitransitif yang tidak membutuhkan keberadaan objek di dalamnya. Pelengkap seringkali disamakan dengan objek, bahkan dengan keterangan. Padahal, pelengkap mempunyai perbedaan dengan objek maupun keterangan.
Salah satu cara membedakan pelengkap dan objek adalah dengan melihat kata atau frasa yang ada setelah predikat. Jika kata yang ada di sebelah predikat itu adalah kata benda atau frasa nomina, maka dipastikan bahwa itu adalah objek. Dengan demikian, kata atau frasa selain itu adalah pelengkap. Sementara itu, salah satu cara membedakan pelengkap dan keterangan adalah dari segi posisi kedua unsur tersebut. Posisi unsur pelengkap terletak di sebelah predikat atau objek dan tidak bisa dipindah ke posisi lainnya, sedangkan keterangan posisinya bisa di sebelah objek, predikat, pelengkap, bahkan di awal kalimat sekali pun. Pelengkap sendiri dapat berupa klausa dalam bahasa Indonesia, frasa verba, contoh frasa adjektiva dalam kalimat, kata benda atau pun contoh frasa preposisional dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
- Andi mengatakan bahwa baju itu adalah kepunyaannya. (baju itu adalah kepunyaannya= pelengkap yang berbentuk klusa).
- Wajah Andi terlihat begitu murung. (begitu murung= pelengkap yang berbentuk frasa adjektiva).
2. Keterangan
Seperti yang dijelaskan di poin sebelumnya, bahwa keterangan merupakan unsur kalimat yang dapat diletakkan setelah pelengkap, objek, predikat, dan bahkan di awal kalimat sekalipun. Adapun definisi keterangan sendiri–yang dikutip dari KBBI–adalah jenis-jenis kata atau kelompok kata yang menerangkan kata atau bagian kalimat lainnya. Keterangan atau jenis-jenis kata keterangan dapat berupa keterangan tempat, waktu, cara, dan sebagainya.
Contoh:
- Ibu membeli sayur-sayuran di pasar. (di pasar= keterangan tempat).
- Amalia mengerjakan tugas sekolah di malam hari. (di malam hari= keterangan waktu).
3. Subjek
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, subjek atau subyek merupakan suatu bagian klausa yang menandai apa yang hendak dibicarakan oleh pembicara atau pengarang. Secara sederhana, subjek disebut dengan pokok kalimat. Subjek sendiri dapat berbentuk jenis-jenis kata benda, atau bisa juga berbentuk contoh frasa nomina.
Contoh:
- Ibu sedang berbelanja ke pasar. (Ibu= subjek yang berbentuk kata kerja).
- Ayah Andi bekerja di perusahaan multinasional. (Ayah Andi= subjek yang berbentuk frasa nomina).
4. Predikat
Masih menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, predikat merupakan bagian kalimat yang menandai apa yang hendak diucapkan oleh pembicara atau penulis tentang subjek. Predikat biasanya diletakkan setelah subjek. Biasanya, predikat dapat berupa jenis-jenis kata kerja atau contoh frasa verba dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
- Adik bermain bola. (bermain= predikat yang berbentuk kata kerja).
- Adik sedang bermain bola. (sedang bermain= predikat yang berbentuk frasa verba).
5. Objek
Objek merupakan unsur kalimat yang diletakkan setelah subjek. Objek biasanya digambarkan sebagai korban yang dikenai perbuatan oleh subjek. Dalam kalimat pasif, objek biasanya dileakkan di awal kalimat menggantikan posisi subjek. Sementara itu, dalam kalimat intransitif dan kalimat semitransitif, unsur kalimat ini tidak digunakan sama sekali, dan fungsinya digantikan oleh unsur pelengkap dan keterangan. Sama seperti subjek, objek sendiri juga dapat berupa kata benda ataupun frasa nomina.
Contoh:
- Agus sedang membacakan puisi. (puisi= objek yang berbentuk kata kerja).
- Maya sedang mengerjakan PR Matematika. (PR Matematika= objek yang berbentuk frasa nomina).
Demikianlah unsur-unsur kalimat dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.