Contoh Pantun Jenaka dalam Bahasa Indonesia – Pantun adalah salah satu jenis puisi lama. Ciri-ciri pantun itu sendiri adalah keberadaan sampiran dan isinya, suku kata 8-12 kata, dan pola ayat terakhir a-b-a-b atau a-a-a-a. Pantun sendiri memiliki beberapa jenis, di mana jenis-jenis pantun antara lain contoh pantun talibun dan contoh pantun karmina. Keduanya tidak akan dibahas di sini. Karena, artikel ini hanya akan menyajikan contoh teks pantun seperti artikel seperti sajak pendek, contoh sajak pendidikan, contoh sajak agama, contoh sajak anak-anak, dan contoh saran sajak. Contoh sajak yang akan disajikan dalam artikel ini adalah contoh ilmu sihir. Selanjutnya, silakan merujuk pada contoh Limerick dalam bahasa Indonesia di bawah ini.
(7) Senin Selasa Rabu dan Kamis
Jumat Sabtu dan juga Minggu
Ada si gadis berparas manis
Tapi sayangnya sesosok hantu
(8) Habis manis sepah dibuang
Habis gelap terbitlah terang
Habis uang terbitlah ngutang
Tak sanggup bayar bogem melayang
(9) Satu ditambah satu menjadi dua
Dua ditambah tujuh jadi sembilan
Sembilan dikurang empat jadi lima
Ini tuh pantun atau hitungan?
(10) Karena nila yang satu titik
Rusaklah susu satu belanga
Karena kentut sekian detik
Semua orang cium baunya
(14) Tangkai mawar banyak berduri
Kelopak mawar merah sekali
Sungguh aku malu sekali
Terciduk sedang ngompol di kali
(15) Bagai langit dan juga bumi
Bagai pinang di belah dua
Bagai batu di tepi kali
Bagaimana lagi ya selanjutnya?
(16) Istal itu kandangnya kuda
Rumah itu kandangnya kita
Ada pria tampan mukanya
Sayangnya ia si orang gila
(17) Jika engkau sedang di Lamongan
Engkau harus coba makan soto
Swadaya kini sudah tak zaman
Karna sekarang zaman swafoto
(18) Ada udang di balik batu
Ada hikmah di tiap waktu
Ada gajah di mata aku
Gajahnya itu adalah kamu
(19) Bagai pungguk rindukan bulan
Bagai sungai yang meriak
Bagai langit tanpa awan
Bagaimana sih, kau bisa pantun atau tidak?
(20) Sedikit ucap banyak bekerja
Itu semboyan di masa lampau
Sedikit kerja banyak ngeluh-nya
Itu semboyan orang zaman now
(1) Di sini gunung di sana gunung
Di tengah-tengahnya pulau Jawa
Anda bingung saya pun bingung
Eh ini pantun maksudnya apa?
(2) Tak ada kayu rotan pun jadi
Tak ada nasi kentang pun jadi
Tak ada kerja nganggur pun jadi
Tak ada gigi ompong pun jadi
(3) Beras ditanak menjadi nasi
Ayam dibakar harum wanginya
Tinggal siapkan piring sebiji
Marilah kita makan bersama
(4) Ada si kijang tengah berjalan
Berjalan-jalan di kebun kosong
Ada si bujang yang berlarian
Karena dengar anjing menggonggong
(5) Ada seekor kucing betina
Tak pernah henti mengeong-ngeong
Ada wanita cantik jelita
Tapi sayangnya, punggungnya bolong
(6) Buah manggis
Buah Semangka
Semuanya manis
Ayo dicoba
(11) Berjalan-jalan ke perkotaan
Pulangnya beli makanan ringan
Dipalak orang di tengah jalan
Kandaslah sudah makanan ringan
(12) Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Berfoya-foya terlebih dulu
Dikejar-kejar bank kemudian
(13) Pak Ujang bermain kendang
Bu Aminah membuat rendang
Ada uang abang kusayang
Tak ada uang abang ku tendang
Demikianlah contoh-contoh pantun jenaka dalam Bahasa Indonesia. Pembaca bisa mengembangkan contoh-contoh tersebut atau mengkreasikan sendiri pantun jenaka yang diinginkan. Semoga pantun-pantun jenaka di atas mampu membuat pembaca terhibur serta manfaatnya dapat diambil oleh para pembaca sekalian.