Macam-Macam Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya Beserta Contohnya. Puisi baru adalah puisi yang tumbuh dan berkembang ketika sastra barat memengaruhi sastra kita. Berdasarkan bentuknya, puisi baru dibagi menjadi beberapa jenis, di mana berbagai jenis puisi baru berdasarkan bentuknya meliputi: ikon,quatrain, quint, sekte, septima, oktaf atau bait, dan soneta.
Pada artikel kali ini, kita akan mengetahui seperti apa contoh ke semua macam puisi baru berdasarkan bentuknya tersebut. Adapun beberapa contoh tersebut adalah sebagai berikut ini!
A. Contoh Puisi Septima
Dalam luka yang menganga
Kau masih ada dan bersarang
Akankah pergi?
Musykil, kau masih saja menghantui?
Atau, aku yang pergi?
Musykil, luka nganga ini milikku jua.
Hai, kau, ajari aku cara mengusirmu.
B. Contoh Puisi Oktaf atau Stanza
Dalam renjana yang membara
Terselip rencana yang tertata
Akankah tercipta?
Semoga saja
Selama percaya
Membara asa
Merintang coba
Dan berserah pada Sang Maha
C. Contoh Puisi Soneta
1. Contoh Puisi Soneta Berpola 1 Bait 14 Baris
Ranting dan daun ‘kan berpisah
Karena daun ‘kan terhempas
Oleh angin malam dari timur
Yang membawanya menuju barat
Yang memisahkannya dengan
Ranting pohon yang setia
Menjadi tempat baginya
Bertumbuh dan menghijau
Dan kini keduanya terpisahkan
Oleh angin dan juga jarak
Ranting pun hanya berpasrah
Sembari mengharap daun yang baru
Bertumbuh dari raganya itu
Di waktu lain yang tiba nanti
2. Contoh Puisi Soneta Berpola 4-4-3-3
Dan kauterbangun di pagi
Meretas hari
Dengan daya yang telah terisi
Dari lelap sepanjang malam hari
Dan kehidupan yang paling menjemukan
Adalah saat kau terjebak
Dalam waktu yang mengekang
Menentukan setiap pundi-pundi uangmu
Apakah kau menikmati semua ini?
Atau ingin berlepas diri?
Mana yang kau pilih?
Dan manakah yang hendak kau pilih?
Sekali lagi, manakah yang akan kau pilih?
Dan pikiranmu pun masih mengabu
3. Contoh Puisi Soneta Berpola 4-4-4-2
Masih ku menatap almanak
Menebang tiap tanggal di dalamnya
Sembari terus saja bertanya
kapan waktunya tiba
Masih kutentukan sebuah nama
Di antara nama-nama
Kota yang menjadi rantauanku
apakah ini kotanya?
Almanak telah jadi tanah yang retak
Dan sebuah nama kota muncullah sudah
banyakkah onak di kota sana?
mampukah aku laluinya?
Ikat pinggang pun kukencangkan
Langkah kaki pun kumantapkan
D. Contoh Puisi Distikon
Tak akan lagi kumerana
Selama asa masih ada
E. Contoh Puisi Terzina
Dan tiada lagi ada nestapa
Dan tiada lagi ada derita
Selama damai ada di dada
F. Contoh Puisi Quatrain
Dan siang pun ‘kan segera berlalu
Lazuardi pun berubah menjadi jingga
Dan keringat pun telah membatu
Mengerak jadi daki di raga
G. Contoh Puisi Quint
Dan aku masih bertanya
Tentang arah dari angin ini
Ke utarakah? Selatankah?
Atau bahkan barat daya?
Ah, ke mana pun ia menuju, aku akan menujunya
H. Contoh Puisi Sektet
Dan aku pun ‘kan meranggas
Dalam hening sunyi tak terbatas
Dan aku pun ‘kan meluruh
Dalam dingin yang menipiskan suhu tubuh
Dan aku pun ‘kan berdiri lagi
Dalam malam yang bergegas menuju pagi
Demikianlah beberapa contoh macam-macam puisi baru berdasarkan bentuknya. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan para pembaca sekalian, baik itu mengenai puisi pada khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan pula jika terdapat kekeliruan di dalam artikel kali ini. Sekian dan juga terima kasih.
