Paragraf eksposisi proses adalah salah satu jenis paragraf eksposisi yang memuat proses pembuatan, proses penggunaan, atau cara untuk melakukan sesuatu. Pada kesempatan sebelumnya, kami telah meninjau sejumlah contoh paragraf paparan proses seperti contoh paragraf paparan proses minuman dan contoh paragraf paparan proses tentang makanan. Berikut ini adalah contoh paparan paragraf dari proses pembuatan makanan, yaitu proses pembuatan tahu.
Proses Pembuatan Tahu
Selain tempe, tahu adalah makanan olahan yang juga terbuat dari kacang kedelai yang difermentasi dan diekstrak dari jus. Untuk membuat tahu, dibutuhkan kedelai berukuran besar dan bersih. Kedelai kemudian dicuci sampai bersih. Kacang kedelai yang sudah dicuci kemudian direndam selama 5 hingga 6 jam. Perendaman dimaksudkan untuk melunakkan tekstur biji kedelai sehingga pada saat penggilingan akan memberikan hasil yang lebih baik, mengurangi kadar oligosakarida (penyebab perut kembung), dan memperlancar tahap pengelupasan epidermis. Namun perlu diingat bahwa perendaman yang terlalu lama dapat mengurangi rasa padat.
Setelah direndam, kedelai kemudian dikupas dan dicuci lagi sampai benar-benar bersih. Setelah bersih, kedelai kemudian digiling dalam kondisi panas, yaitu sekitar 80 hingga 100 derajat Celcius. Terkadang, kulit kedelai tidak dikupas dan langsung digiling. Penggilingan dilakukan dalam kondisi panas untuk menonaktifkan enzim lipoxigenase yang menyebabkan bau dan meningkatkan hasil. Bubur kedelai yang diperoleh kemudian disaring dalam kondisi panas dan pulpnya dibuang.
Filtrat atau susu kedelai kemudian dimasak dengan tujuan untuk menonaktifkan inhibitor trypsin, meningkatkan kecernaan protein, mengurangi bau, memperkuat ekstraksi atau penyaringan, dan meningkatkan kapasitas penyimpanan. Segera setelah susu kedelai dimasak dan mencapai suhu sekitar 75 derajat Celcius, penambahan rumpun dilakukan. Gumpalan protein atau kasar dicetak dan ditekan, kemudian dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Tahu ini dimasukkan ke dalam air dingin selama beberapa jam atau semalam. Agar tahu lebih awet, tahu direbus terlebih dahulu sebelum dipasarkan.
Setelah direndam, kedelai kemudian dikupas dan dicuci lagi sampai benar-benar bersih. Setelah bersih, kedelai kemudian digiling dalam kondisi panas, yaitu sekitar 80 hingga 100 derajat Celcius. Terkadang, kulit kedelai tidak dikupas dan langsung digiling. Penggilingan dilakukan dalam kondisi panas untuk menonaktifkan enzim lipoxigenase yang menyebabkan bau dan meningkatkan hasil. Bubur kedelai yang diperoleh kemudian disaring dalam kondisi panas dan pulpnya dibuang.
Filtrat atau susu kedelai kemudian dimasak dengan tujuan untuk menonaktifkan inhibitor trypsin, meningkatkan kecernaan protein, mengurangi bau, memperkuat ekstraksi atau penyaringan, dan meningkatkan kapasitas penyimpanan. Segera setelah susu kedelai dimasak dan mencapai suhu sekitar 75 derajat Celcius, penambahan rumpun dilakukan. Gumpalan protein atau kasar dicetak dan ditekan, kemudian dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Tahu ini dimasukkan ke dalam air dingin selama beberapa jam atau semalam. Agar tahu lebih awet, tahu direbus terlebih dahulu sebelum dipasarkan.
Demikianlah ulasan singkat tentang paragraf eksposisi proses dan contohnya tentang proses pembuatan tahu. Artikel lain yang dapat dibaca dan berkaitan dengan paragraf eksposisi dan contohnya diantaranya adalah contoh paragraf eksposisi definisi, contoh paragraf eskposisi klasifikasi, contoh paragraf eksposisi ilustrasi, contoh paragraf eksposisi berita, contoh paragraf eksposisi pertentangan, dan contoh paragraf eksposisi perbandingan. Sekian dan terima kasih.
*Disadur dan diadaptasi dari “Teknologi Pengolahan Kedelai” , Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Bogor.