Pengertian dan Contoh Puisi Lirik. Beberapa contoh jenis puisi telah dipaparkan pada artikel sebelumnya. Artikel-artikel tersebut meliputi contoh-contoh puisi naratif, contoh-contoh puisi ode, contoh-contoh puisi epigram, contoh-contoh puisi nyanyian pujian, contoh-contoh puisi roman, contoh-contoh puisi balada, dan contoh-contoh puisi keanggunan. Artikel ini juga akan menyajikan beberapa contoh jenis puisi tertentu, di mana jenis puisi yang dimaksud adalah puisi lirik.
Puisi lirik atau puisi liris adalah puisi yang berisi ungkapan perasaan yang ditulis dalam bentuk larik-larik atau baris-baris. Adapun contoh dari puisi lirik atau puisi liris tersebut adalah sebagai berikut.
Contoh 1:
Kakawin Kawin³
Karya: WS Rendra
Aku datang. Aku datang kepadamu.
Dengan pakian pengantin.
Kujemput kau ke rumahmu
dan ku bawa ke gereja.
Aku datang. Aku datang kepadamu.
Ku baca ke langit beledu.
Fajar pertama kau wanita
kusingkap padamu dengan perkasa.
Maka hujan pun turun
karena huja adalah rahmat
da rahmat adalah bagi pengantin.
Angin jantan yang deras
menggosoki sekujur badan bumi
menyapu segala nasib yang malang.
Pohon-pohonan membungkuk
segala membungkuk bagi rahmat
dan rahmat hari ini
adalah bagi pengantin.
Aku datang. Aku datang padamu.
Dan hujan membersihkan jalanan.
Kuketuk pintu rumahmu
dan rahmat sarat dalam tanganku.
Kau gemetar menungguku
dengan baju pengantin hijau
dan sanggulmu penuh bunga.
Permata-permata yang gemerlapan di tubuhmu
bagai hatimu yang berdebar-debar
gemerlapan
menunggu kedatanganku.
³WS Rendra, Empat Kumpulan Sajak, (Bandung, Pustaka Jaya:2016), hlm40-41.
Contoh 2:
Berjalan di Waktu Malam yang Dingin
Berjalan di waktu malam yang dingin
Tanpa sehelai pakaian hangat
Adalah aku di saat ini
Angin malam terasa menusuk kulitku
Gigil tak tertahankan
Dingin
Dan juga ngilu bersamaan
Bersamaan dengan dingin dan ngilu yang kurasa
Aku melangkah
Dan akan terus melangkah
Meski kulit ini pun mati rasa
Sampai berjumpa nanti perapian
Sampai berjumpa nanti kehangatan
Contoh 3:
Narcissus¹
Karya: Sapardi Djoko Damono
seperti juga aku: namamu siapa, bukan?
pandangmu hening di permukaan telaga dan rindumu dalam
tetapi jangan saja kita bercinta
jangan saja aku mencapaimu dan kau padaku menjelma
atau tunggu sampai angin melepaskan selembar daun
dan jatuh di telaga: panndangmu berpendar, bukan?
cemaskah aku kalau nanti air hening kembali?
cemaskah aku kalau gugur daun demi daun lagi?
1971
¹Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni (Jakarta, Gramedia:2015) , hlm 57.
Contoh 4:
Cinta yang Tenang²
Karya: Candra Malik
Cinta kita tak berkobar-kobar,
kita api yang tenang.
Rindu kita tak lantas membakar,
kita api yang tenang.
Lembut tapi menghangatkan,
kecil tapi dipertahankan,
redup tapi melegakan,
pelita bagi kegelapan.
Cinta dan rindu, kau dan aku:
dua yang telah menjadi satu.
Cinta dan rindu, kau dan aku:
bukan bara yang menjadi abu.
Bandung, 12 Februari 2015
²Candra Malik, Asal Muasal Pelukan, (Yogyakarta, Bentang Pustaka:2016), hlm 5.
Demikianlah beberapa contoh puisi liris dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa contoh lain, pembaca dapat membuka contoh puisi 3 ayat tentang Ibu, contoh puisi 3 ayat tentang teman, contoh puisi 3 ayat tentang alam, contoh dari Puisi 3 ayat tentang guru, dan contoh puisi 3 ayat tentang seorang pahlawan. Diskusi kali ini cukup sampai di sini. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan pembaca, baik dalam bidang puisi khususnya, maupun dalam bahasa Indonesia pada umumnya.