Pengertian Paragraf Induktif, Deduktif, Ineratif dan Campuran dan Contohnya. Paragraf Induktif, Deduktif, Ineratif dan Campuran dalam Bahasa Indonesia. Jenis paragraf berdasarkan posisi kalimat terdiri dari 4 jenis, yaitu paragraf induktif, deduktif, ineratif, dan campuran. Keempat termasuk dalam kelompok karena empat paragraf terletak di kalimat utama dan penjelasan yang berbeda satu sama lain. Untuk mengetahui seperti apa keempat paragraf ini, berikut ini adalah penjelasan dari empat paragraf di bawah ini!
1. Paragraf Induktif
Paragraf induktif merupakan suatu paragraf yang bersifat khusus ke umum. Artinya, paragraf ini berisi pembahasan suatu tema secara khusus, lalu kemudian disimpulkan dengan kesimpulan yang bersifat umum. Pembahasan-pembahasan khusus tersebut adalah kalimat penjelas paragraf ini, sedangkan bagian kesimpulan justru adalah kalimat utamanya. Untuk jelasnya, perhatikanlah contoh paragraf yang ada di bawah ini!
Sampah botol plastik bisa diolah menjadi pot bibit tanaman pada umumnya. selain itu, botol palstik beks juga bisa didaur ulang menjadi pot untuk beberapa jenis tanaman gantung. Dengan demikian, bisa kita simpulkan bahwa sampah botol plastik bisa didaur ulang menjadi barang yang lebih berguna, salah satunya dengan menjadi pot.
Kalimat yang dimiringkan pada kalimat di atas merupakan kalimat utama pada paragraf tersebut, sedangkan sisanya merupakan kalimat penjelas.
2. Paragraf Deduktif
Kebalikan dari paragraf induktif, paragraf deduktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya ada di bagian awal, dan kalimat penjelas mengikuti kalimat utama di belakangnya. Dengan demikian, bisa kita simuplkan juga bahwa paragraf deduktif adalah paragraf yang bersifat umum ke khusus, di mana isi paragraf ini merupakan pembahasan suatu tema, dimulai dari bahasan umum hingga ke bagian-bagian rincininya. Contoh:
Sampah botol plastik bekas bisa didaur ulang menjadi barang yang lebih berguna. Adapun salah satu barang berguna yang dapat dihasilkan dari pendaurulangan sampah botol plastik bekas adalah pot tanaman gantung. Cara membuat pot ini terbilang cukup mudah, di mana cara pembuatan pot ini adalah….
Kalimat yang dimiringkan pada paragraf dedukti di atas adalah kalimat utama dari paragraf tersebut, sedangkan sisanya adalah kalimat penjelas.
3. Paragraf Campuran
Jika paragraf ineratif merupakan paragraf yang kalimat utamanya dihimpit oleh kalimat penjelas, maka paragraf ini justru merupakan paragraf yang kalimat penjelasnya diapit oleh kalimat utama. Dengan demikian, paragraf campuran bisa disebut sebagai paragraf yang mempunyai dua kalimat utama yang terletak di awal dan akhir paragraf ini. Misal:
Bekerja terlalu keras dapat mebahayakan kesehatan tubuh. Adapun beberapa dampak tersebut antara lain tubuh mudha lelah dan renta akn berbagai macam penyakit, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Dengan demikian, kita tidak boleh terus menerus bekerja terlalu keras karena akn menghasilkan dampak yang tidak baik.
4. Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif merupakan sebuah paragraf yang letak kalimat utamanya justru berada di tengah-tengah paragraf. Dengan demikian, paragraf ini bisa didefinisikan sebagai paragraf yang kalimat utamanya berada di tengah-tengah kalimat penjelas. Contoh:
Kurangnya waktu istirahat saat bekerja membuat tubuh mudah lelah dan juga rentan terkena sakit. Itulah sebabnya, kita tidak boleh melupakan istirahat dari bekerja walau hanya sebentar saja. Adapun salah satu kiat untuk beristirahat di sela-sela kerja adalah memanfaatkan jam istirahat kantor untuk tidur sejenak atau makan siang. Jika Anda seorang pekerja lepas, maka Anda bisa mengatur waktu istirahat sebanyak mungkin sesuai dengan kebutuhan dan mengoptimalkannya dengan sebaik-baiknya.
Demikianlah pembahasan mengenai paragraf induktif, deduktif, ineratif, dan campuran. Jika ingin melihat beberapa contoh dari keempatnya, maka pembaca bisa membuka artikel contoh paragraf induktif tentang sampah, contoh paragraf deduktif singkat, contoh paragraf ineratif singkat, dan contoh paragraf campuran singkat. Sekian dan terima kasih.