Pengertian Paragraf Persuasi dan Contoh Paragraf Persuasi tentang Makanan. Berbagai contoh paragraf persuasi telah diperlihatkan di beberapa artikel sebelumnya. Artikel-artikel tersebut meliputi contoh paragraf persuasi tentang lingkungan, contoh paragraf persuasi tentang internet, contoh paragraf persuasi tentang rokok, contoh paragraf persuasif tentang sampah, contoh paragraf persuasif tentang teknologi, dan contoh paragraf persuasif tentang kesehatan. Artikel ini juga akan menunjukkan contoh paragraf persuasif dengan tema tertentu, di mana tema yang akan diangkat adalah makanan. Adapun beberapa contoh paragraf persuasi tentang makanan sendiri adalah sebagai berikut!
Contoh 1:
Ketika kita makan di restoran atau di restoran, kita sering menemukan orang yang tidak menghabiskan makanan yang mereka pesan habis. Makanan ini biasanya akan segera dibuang oleh restoran atau restoran. Tanpa disadari, itu benar-benar akan menjadi limbah pegunungan. Menurut sebuah studi dari The Economist Intelligence Unit pada tahun 2016, yang dilaporkan di situs web Hipwee.com, Indonesia adalah penyumbang limbah makanan terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi. Ini menunjukkan bahwa kebiasaan tidak makan makanan di Indonesia berdampak negatif pada kita.
Jika kebiasaan meninggalkan makanan terus dibiarkan, maka sisa-sisa makanan akan menjadi limbah pegunungan dan dapat menyebabkan polusi lingkungan. Untuk itu, mulai dari zaman kita, kita harus mengurangi kebiasaan meninggalkan makanan ketika kita makan di restoran, restoran, atau di tempat lain. Sebaliknya, kita harus bisa menghabiskan setiap makanan yang kita bawa atau pesan. Bahkan jika kita tidak bisa melakukannya sendiri, kita bisa memakannya bersama dengan orang lain. Atau, agar tidak menimbulkan limbah makanan, kita juga bisa memesan atau membawa makanan yang ingin kita makan dengan hanya setengah porsi.
Mari kita mengurangi meninggalkan makanan yang kita konsumsi sehingga kita tidak menyumbangkan sisa makanan yang dapat merusak kehidupan dan lingkungan kita.
Jika kebiasaan meninggalkan makanan terus dibiarkan, maka sisa-sisa makanan akan menjadi limbah pegunungan dan dapat menyebabkan polusi lingkungan. Untuk itu, mulai dari zaman kita, kita harus mengurangi kebiasaan meninggalkan makanan ketika kita makan di restoran, restoran, atau di tempat lain. Sebaliknya, kita harus bisa menghabiskan setiap makanan yang kita bawa atau pesan. Bahkan jika kita tidak bisa melakukannya sendiri, kita bisa memakannya bersama dengan orang lain. Atau, agar tidak menimbulkan limbah makanan, kita juga bisa memesan atau membawa makanan yang ingin kita makan dengan hanya setengah porsi.
Mari kita mengurangi meninggalkan makanan yang kita konsumsi sehingga kita tidak menyumbangkan sisa makanan yang dapat merusak kehidupan dan lingkungan kita.
Contoh 2:
Memakan mie instan yang dicampur dengan nasi putih merupakan suatu hal yang lazim kita lakukan. Padahal, kebiasaan tersebut sebetulnya mesti kita hindari karena kebiasaan tersebut dapat mengakibatkan sejumlah kerugian bagi yang melakukannya. Menurut beberapa artikel, nasi putih dan mie instan merupakan dua makanan yang mengandung karbohidrat sederhana, di mana karobihdrat tersebut merupakan karbohidrat yang hanya dapat mengenyangkan perut untuk sementara. Bila kita menyantap dua makanan tersebut sekaligus, maka karbohidrat sederhana tersebut akan masuk ke dalam perut dan mengakibatkan perut terasa kenyang sementara, lalu kemudian terasa lapar kembali. Hal itupun akan membuat kita menjadi mudah lapar dan banyak mengkonsumsi berbagai macam makanan. Akibatnya, kita pun akan mengalami obesitas dan juga mengalami sejumlah penyakit lainnya, mulai dari kolesterol hingga penyakit kanker sekalipun. Oleh karenanya, kebiasaan mengkonsumsi mie instan yang dicampur nasi putih mesti segera dikurangi agar tubuh kita terhindar dari dampak buruk yang diakibatkannya.
Contoh-contoh di atas hanya segelintir dari contoh paragraf persuasi tentang makanan dalam bahasa Indonesia. Pembaca bisa mengembangkan dan membuat paragraf persuasi sendiri yang bertemakan makanan berdasarkan dengan kemampuan dan referensi yang dimiliki oleh penulis. Adapun pembahasan kali ini dicukupkan saja sampai di sini. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai paragraf persuasi maupun bahasa Indonesia. Terima kasih.
