Contoh Gurindam Pendidikan Lengkap dalam Bahasa Indonesia. Gurindam adalah puisi lama yang mempunyai tiga ciri, ciri pertama setiap bait terdiri dari dua baris yang memiliki rima yang sama (a-a, b-b atau c-c). Ciri yang kedua, jumlah suku katanya setiap baris antara 10-14 suku kata. Dan ciri yang ketiga, hubungan antara baris satu dan dua membentuk kalimat majemuk yang mempunyai hubungan sebab akibat.kita sudah mengetahui contoh dari salah satu jenis gurindam, yaitu contoh gurindam berkait. Kali ini, kita akan mengetahui contoh gurindam dengan tema khusus, di mana tema khusus pada contoh gurindam kali ini adalah pendidikan.
Bagi penyuka sastra melayu tentu sangat akrab dengan gurindam. Namun, meskipun gurindam terkenal sebagai sastra melayu tapi sebenarnya ia merupakan sastra Hindu.Gurindam pertama kali dibawa ke Nusantara oleh seorang yang beragama Hindu, ia mengajarkan sastra Hindu (gurindam) bersamaan dengan ajaran Hindu. Sehingga kalau kita membaca gurindam dalam versi kuno kita akan dapati pengaruh ajaran Hindu dalam sastra gurindam.
Ciri-Ciri Gurindam
- Dalam setiap bait terdiri dari dua baris.
- Jumlah suku kata dalam tiap barisnya antara 10 sampai 14 kata.
- Tiap baris pada gurindam memiliki hubungan sebab akibat.
- Dalam tiap barisnya memiliki rima atau saja a-a, b-b, c-c dan lain sebagainya.
- Maksud atau isi dalam gurindam terdapat pada baris kedua.
- Baris pertama pada gurindam berisi baris syarat, persoalan, masalah, atau perjanjian. Sedangkan baris kedua berisi jawaban atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama.
- Gurindam biasanya berisi tentang nasihat, filosofi hidup atau kata mutiara. Namun, saat ini gurindam sudah mengalami perkembangan dalam temanya, seperti pendidikan, agama cinta dan lain sebagainya.
Tema ini sudah pernah dijadikan tema pada artikel-artikel sebelumnya, seperti contoh karangan persuasi tentang pendidikan, contoh pidato tentang pendidikan, contoh paragraf sebab akibat tentang pendidikan, contoh karangan narasi tentang pendidikan, contoh paragraf analogi tentang pendidikan, contoh teks anekdot singkat tentang pendidikan, contoh pantun pendidikan, contoh paragaraf deduktif tentang pendidikan, contoh syair pendidikan dan maknanya, contoh dialog 2 orang tentang pendidikan, dan contoh paragraf induktif tentang pendidikan.
Adapun beberapa contoh gurindam pendidikan adalah sebagai berikut.
Kalau anak tidak dididik,
kelak dia tidak cerdik
Kalau anak tidak berguru,
kelak dia tiada berilmu
Anak kalau terlalu manja,
nanti dia tiada berdaya
Kalau anak tidak dibina,
kelak dia jadi celaka
Kalau anak tidak berdisiplin,
nanti pasti jadicerakin
Anak akan bertabiat kasar,
kalau dia tidak diajar
Kalau anak tidak berteladan,
dia gampang dibujuk setan
Anak dididik secara otoriter,
kelak pasti akan keteter
Jika anak tidak dipeduli,
kelak dia jad pembenci
Jika dididik tanpa sayang,
anak akan menjadi bajing
Anak akan menjadi muhib,
kalau dididik secara arif
Mungkin anak menjadi gila,
bila dia sering dicela
Anak tidak akan mengabdi,
jika dia sering dibenci
Anak akan menjadi afdal,
kalau dijauhkan dari nakal
Anak akan menjadi setan,
kalau tidak ada teladan
Jika anak diajar agama,
kelak dia akan berguna
Jika sering mendegar tengkar,
anak akan menjadi ingkar
Anak akan menjadi bajul,
jika lingkungannya beragajul
Kalau anak kurang diajar,
tak mungkin dia jadi pintar
Anak akan menjadi jahil,
jika mendapat pengajar bahil
Anak dididik secara alim,
tentu suka akan mustakim
Anak akan menjadi tak karuan,
jika mendapat perlakuan baran
Anak akan menjadi sesat,
jika pendidik kurang siasat
Anak akan menjadi lutung,
jika pendidiknya mata betung
Anak akan menjadi edan,
kalau mendapat jelek teladan
Anak jika selalu didera,
dia tidak akan jera
Anak dididik orang bengal,
dia nanti menjadi binal
Jika anak tiada berguru,
mudah jadi sahabat hantu
Anak akan berubah akal,
kalau dididik tanpa akal
Kalau anak bertabur duit,
mudah dia digoda afrit
Kalau anak diajar makrifat,
kenal dia dengan akhirat
Jika dilingkungan tidak harmonis,
anak akan disahabati iblis
(1) Barang siapa hendak bertanya
Maka tanyalah pada ahlinya
(2) Barang siapa mencari ilmu
Maka carilah ke para guru
(3) Jika belajar besungguh-sungguh
Keberhasilan akan kau rengkuh
(4) Jika berilmu janganlah angkuh
Nanti dirimu akan terjatuh
(5) Jikalau engkau belajar kitab
Maka haruslah taati adab
(6) Ketika engkau tengah belajar
Haruslah tekun dan juga sabar
(7) Barang siapa tidak berilmu
Bagaikan kursi tidak bertumpu
(8) Belajar untuk raih faedah
Bukan sekadar raih ijazah
(9) Mencari ilmu wajib hukumnya
Baik si kanak atau si tua
(10) Ilmu jangan hanya dihafalkan
Namun juga harus diamalkan
(11) Guru yang tak bisa jadi teladan
Bagaikan bayang tanpa si badan
(12) Guru yang mampu jadi teladan
Bagaikan sinar di kegelapan
(13) Belajar mesti bertahap
Bagai membangun sebuah atap
(14) Seorang guru mesti bersabar
Kepada murid yang dia ajar
(15) Murid haruslah bersikap baik
Kepada guru yang tengah didik
(16) Kalau engaku tidak tahu
Maka harus cari ilmu
(17) Kalau anak tidak dibina
Nanti dia jadi celaka
(18) Jika kita belajar agama
Maka kita akan mampu mengenal-Nya
(19) Jika anak tak dididik dengan sayang
Maka nanti dia jadi pembangkang
(20) Jika anak dididik dengan kasih
Maka hatinya tak akan lirih
(21) Kepada guru harus beradab
Kepada rekan jangan biadab
(22) Jika anak tidak punya teladan
Maka nanti dia ‘kan kelimpungan
(23) Jika anak tidak dapat satu bimbingan
Maka nanti dia ‘kan kebingungan
(24) Ilmu mesti harus diamalkan
Agar ilmu tidak terlupakan
(25) Jangan hanya pandai saja di benak
Namun juga harus pandai di tindak
(26) Orang yang berilmu tanpa amal
Bagai pohon rindang berbuah banal
(27) Belajar jangan hanya mendamba hasil
Namun mesti pelahan bagai mencicil
(28) Hidup akan jadi tidak keruan
Jika tidak punya ilmu pedoman
(29) Belajar dengan penuh kesungguhan
Akan mendapatkan kemenangan
(30) Segala ilmu yang didapatkan
Mesti diajarkan dan diamalkan
(31) Jangan berani engkau berfatwa
Jika kau memang bukan ahlinya
(32) Si murid akan terus melawan
Jika dididik dengan bentakan
(33) Didiklah anak dengan teladan
Bukan sekadar dengan ucapan
(34) Belajarlah dengan tulus ikhlas
Nanti Tuhan akan memberi balas
Kalau anak tidak dididik,
kelak dia tidak cerdik
Kalau anak tidak berguru,
kelak dia tiada berilmu
Anak kalau terlalu manja,
nanti dia tiada berdaya
Kalau anak tidak dibina,
kelak dia jadi celaka
Kalau anak tidak berdisiplin,
nanti pasti jadicerakin
Anak akan bertabiat kasar,
kalau dia tidak diajar
Kalau anak tidak berteladan,
dia gampang dibujuk setan
Anak dididik secara otoriter,
kelak pasti akan keteter
Jika anak tidak dipeduli,
kelak dia jad pembenci
Jika dididik tanpa sayang,
anak akan menjadi bajing
Anak akan menjadi muhib,
kalau dididik secara arif
Mungkin anak menjadi gila,
bila dia sering dicela
Anak tidak akan mengabdi,
jika dia sering dibenci
Anak akan menjadi afdal,
kalau dijauhkan dari nakal
Hendaklah pemimpim memegang amanat
Supaya dicintai dan dihormati oleh rakyat
Dengan Ibu dan Bapak hendaknya hormat
Supaya dapat rahmat serta selamat
Apabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang
Barang siapa tiada memegang agama
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
Apabila terpelihara dari lidah
Niscaya dapat daripada faedah
Barang siapa mengenal dunia
Tahulah ia barang yang tak berdaya
Pikir dulu sebelum berkata
Supaya terhindar dari silang sengketa
Pengertian dan Contoh Gurindam Lengkap dengan Penjelasan dan Ciri
Pengertian dan Contoh Gurindam Lengkap dengan Penjelasan dan Ciri
Jika kena penyakit kikir
Maka sanak-saudara akan menyingkir
Ingatkan dirinya mati
Itulah asal berbuat budi
Kasihkan orang yang berilmu
Tanda rahmat atas dirimu
Hormat akan orang yang pandai
Tanda mengenal kasa dan cindai
Raja mufakat dengan menteri
Seperti kebun berpagarkan duri
Cahari darimu akan abadi
Yang terampil serta berbudi
Sebelum bekerja pikirlah terlebih dahulu
Supaya uang yang didapat berkah selalu
Kurang pikir kurang siasat
Pastilah engkau akan tersesat
Shalat lima waktu tiada lupa
Mati kapan pun siap terasa
Cinta pacar sebesar gunung
Cinta orang tua tiada berujung
Hendaklah pelihara kaki
Daripada berjalan yang membawa rugi.
Barang siapa menuntut ilmu
Tiada manusia yang akan menipu
Barang siapa putus asa
Pasti Allah akan murka
Barang siapa kuat berusaha
Pasti kejayaan muncul bersama
Barang siapa meninggalkan yang lima
Pasti hidup tidak sempurna
Barang siapa melawan kata ibu dan bapa
Kelak hidup akan binasa
Barang siapa ikhlas bersahabat
Pasti persahabatan terjalin hebat
Barang siapa berpegang kepada Al-Quran
Pasti jiwa tenang tiada keresahan
Barang siapa menjalin muafakat
Pasti hidup menjadi berkat
Barang siapa menjalin cinta
Jauhkan diri daripada nafsu buana
Barang siapa yang kaya raya
Ingatlah kepada yang susah sengsara
Apabila banyak berkata-kata,
di situlah jalan masuk dusta.
Cahari olehmu akan guru
yang mampu memberi ilmu
Apabila orang yang banyak tidur
sia-sia sahajalah umur
Barang siapa menuntut ilmu
Tiada manusia yang akan menipu
Barang siapa putus asa
Pasti Allah akan murka
Barang siapa kuat berusaha
Pasti kejayaan muncul bersama
Barang siapa meninggalkan yang lima
Pasti hidup tidak sempurna
Barang siapa melawan kata ibu dan bapa
Kelak hidup akan binasa
Barang siapa ikhlas bersahabat
Pasti persahabatan terjalin hebat
Barang siapa berpegang kepada Al-Quran
Pasti jiwa tenang tiada keresahan
Barang siapa menjalin muafakat
Pasti hidup menjadi berkat
Barang siapa menjalin cinta
Jauhkan diri daripada nafsu buana
Barang siapa yang kaya raya
Ingatlah kepada yang susah sengsara
Itulah contoh-contoh dari gurindam yang dapat anda pelajari dan temukan makna di dalamnya karena banyak nasehat di dalamnya yang dapat anda temukan. Semoga dengan adanya penjelasan dan contoh gurindam di atas dapat bermanfaat bagi kita semua dalam mempelajari puisi lama.