Pada kesempatan kali ini kita akan membahas materi mengenai media sosialisasi, agen sosialisasi, agen sosialisasi media massa, pengertian media massa, pengertian lingkungan kerja, keluarga, kelompok bermain, sekolah, dan macam macam agen sosialisasi.
Pengertian dan Macam-macam Media Sosialisasi
Pengertian Media Sosialisasi
Media sosialisasi disebut juga sebagai agen sosialisasi (agen of socialization) atau sarana sosialisasi. Media sosialisasi adalah pihak-pihak yang membantu seorang individu menerima nilai-nilai atau tempat di mana seorang individu
pelajar terhadap segala sesuatu yang menjadikannya lebih dewasa.
Media sosialisasi yang utama dalam kehidupan seseorang, yaitu sebagai berikut.
Keluarga
Keluarga merupakan kelompok sosial yang paling penting pengaruhnya terhadap proses sosialisasi manusia. Hal tersebut disebabkan berbagai kondisi yang dimiliki oleh keluarga, di antaranya sebagai berikut.
Keluarga merupakan kelompok utama (primer) yang selalu ada di antara anggotanya sehingga dapat selalu mengikuti perkembangan anggota-anggotanya. Orangtua memiliki peran besar untuk mendidik anak-anaknya sehingga menimbulkan ikatan emosional yang kuat di antara anggota keluarga.
Hubungan sosial yang tetap dan berkesinambungan sehingga dengan sendirinya orangtua memiliki peranan yang penting terhadap proses sosialisasi anak. Proses sosialisasi dalam keluarga dapat dilakukan secara formal maupun informal.
Proses sosialisasi formal dijalani melalui proses pendidikan dan pengajaran sedangkan proses sosialisasi informal dijalani melalui proses interaksi yang dila kukan secara tidak sengaja. Ketika seorang anak mendapat nasihat, teguran, bahkan sanjungan dari orang tuanya, saat itulah sosialisasi formal dalam keluarga terjadi.
Kemudian, ketika anak tidak sengaja melihat pihak orangtuanya yang secara spontan bersikap ramah, sopan terhadap tamu yang baru dikenalnya. Saat itu juga sebagai sosialisasi informal yang diajarkan orangtua terhadap anaknya dengan cara memberi contoh yang baik.
Hubungan orangtua dengan anaknya dapat me nentukan proses sosialisasi serta perkembangan kepribadian. Proses tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fels Research Institute. Proses sosialisasi dapat dibedakan menjadi tiga pola, sebagai berikut.
- Pola menerima-menolak. Pola ini didasarkan atas taraf kemesraan orangtua terhadap anak.
- Pola memiliki-melepaskan. Pola ini bergerak dari sikap perlindungan orangtua dalam menentukan kegiatan-kegiat an di keluarga.
- Pola otokrasi berarti orangtua bertindak sebagai diktator terhadap anak, sedangkan dalam pola demokratis, sampai batas-batas tertentu, anak dapat berpartisipasi dalam keputusan-keputusan keluarga.
Kelompok Bermain
Setelah anak dapat berjalan dan berbicara, kemudian mem peroleh agen sosialisasi lain, yaitu kelompok bermain (teman sebaya/reference group). Teman bermain tersebut terdiri atas kerabat dan teman sekolah.
Pada saat itu, anak mempelajari berbagai kemampuan baru dan belajar berinteraksi dengan orang sederajat atau sebaya. Seorang anak sudah mengenal anak-anak tetangganya yang sebaya. Misalnya, terlihat ada sekelompok anak-anak sedang bermain kelereng, layang-layang, atau bermain karet.
Teman sebaya juga dikelompokkan berdasarkan kegemaran atau hobi. Misalnya, adanya klub sepak bola, klub pencinta motor besar, atau klub pencinta hewan.
Sekolah
Sekolah merupakan media sosialisasi yang lebih luas dari keluarga. Sekolah memiliki potensi yang pengaruhnya cukup besar dalam pembentukan sikap dan perilaku seorang anak, serta dalam mempersiapkan untuk penguasaaan peran-peran baru di kemudian hari.
Robert Dreeben mencatat beberapa hal yang dipelajari anak di sekolah selain membaca, menulis, dan berhitung. Di antaranya, aturan mengenai kemandirian, prestasi, universalisme, dan spesifikasi.
Lingkungan Kerja
Di dalam lingkungan kerja, individu saling berinteraksi dan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan nilai dan norma yang berlaku di lingkungannya. Seseorang yang bekerja di lingkungan instansi pemerintahan biasanya akan memiliki gaya hidup dan perilaku yang berbeda dengan orang lain yang bekerja di instansi swasta. Demikian pula lingkungan kerja yang lain.
Media Massa
Media massa memiliki peranan penting dalam proses pembentukan nilai-nilai dan norma-norma baru kepada masyarakat.
Proses sosialisasi melalui media massa memiliki ruang lingkup lebih luas dari media sosialisasi lainnya. Iklan-iklan yang ditayangkan media massa, seperti di televisi, radio, atau koran dapat menyebabkan perubahan pola konsumsi, bahkan gaya hidup individu, atau masyarakat.
Baca juga: Faktor Pengaruh Kepribadian