Siklus Hidrologi, Pengertian, Proses, Gambar, dan Penjelasannya. Hujan dapat terjadi karena siklus air yang terus menerus di bumi. Hujan adalah proses penyebaran air di muka bumi dengan bantuan angin dan perbedaan tekanan sehingga makhluk hidup bisa mendapatkan air dengan mudah dan merata.Mekanisme ini secara alami diatur oleh siklus hidrologi atau siklus air. Siklus ini penting untuk penyebaran air di bumi sebagai sumber kehidupan bagi makhluk hidup di atasnya. Berikut ini adalah penjelasan tentang mekanisme siklus hidrologi dan komponen-komponennya.
Siklus hidrologi yang dapat Anda pelajari menggunakan pedoman artikel ini. Bumi adalah planet yang terdiri dari daratan dan perairan. Wilayah terbesar di bumi adalah air. Air adalah sumber utama kehidupan bagi semua makhluk hidup di bumi. Air juga merupakan komponen pendukung utama kehidupan yang selalu berputar melalui siklus, siklus ini berjalan terus menerus.
Pengertian Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi adalah salah satu dari 6 siklus biogeokimia yang ditafsirkan sebagai siklus air di bumi ke atmosfer dan kembali ke bumi. Siklus ini dipengaruhi oleh komponen lain seperti sinar matahari yang membantu memproses penguapan yang membawa kelembaban ke atmosfer. Siklus hidrologi ini juga dapat mempengaruhi cuaca, kelembaban suhu di daerah tertentu, hujan, dan keseimbangan ekosistem. Siklus ini berlangsung terus menerus dengan pola yang sama.
Tahapan Siklus Hidrologi
SIKLUS HIDROLOGITahapan siklus hidrologi terdiri dari beberapa tahapan dengan pola sirkulasi yang berputar berulang ulang. 71% willayah di bumi meruupakan perairan. Lapisan air yang menyelimuti permukaan di seluruh bumi disebut dengan lapisan hidrosfer.
Jumlah air dibumi tidak adalah tetap, meskipun bentuknya berubah ubah. Perubahan bentuk air ini juga berperan dalam proses hidrologi di bumi. Siklus hidrologi memiliki 9 tahapan yang berisi :
- Tahap Evaporasi
- Tahap Transpirasi
- Tahap Evapotranspirasi
- Tahap Sublimasi
- Tahap Kondensasi
- Tahap Adveksi
- Tahap Presipitasi
- Tahap Run Off
- Tahap Infiltrasi.
Kami akan meninjau hal-hal berikut secara lengkap dan keseluruhan dari siklus hidrologi, setiap tahap dalam siklus hidrologi dan penjelasannya sebagai berikut:
- Tahap Penguapan
Tahap penguapan adalah tahap pertama dalam siklus ini. Penguapan memiliki arti lain, yaitu penguapan. Penguapan ini adalah awal dari siklus yang terjadi dari paparan sinar matahari pada permukaan air yang kemudian memicu proses penguapan. Penguapan ini terjadi pada semua permukaan air di bumi seperti sungai, lautan, laut, rawa, danau, atau genangan air lainnya.
Proses penguapan atau penguapan, mengubah air menjadi uap air atau gas dan kemudian naik di atas atmosfer karena kepadatannya yang ringan. Semakin banyak genangan air yang terkena panas, dan semakin panas matahari, semakin banyak penguapan dan gas yang dibawa ke atmosfer.
Hasil penguapan ini akan menumpuk di lapisan atmosfer bumi dan membentuk awan. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses hidrologi juga disebut faktor meteorologi seperti sinar matahari, udara, kelembaban, suhu, air, kecepatan angin, tekanan udara, dan sebagainya.
- Tahap Transpirasi
Transpirasi adalah bentuk penguapan lain yang berbeda dari penguapan. Jika penguapan berasal dari genangan air di muka bumi, maka transpirasi terjadi dari jaringan makhluk hidup. Transpirasi ini terjadi pada jaringan makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan. Hewan dan tumbuhan memiliki kandungan air yang cukup untuk kehidupan sel-sel tubuh mereka.
Paparan sinar matahari atau udara panas memicu proses transpirasi ini untuk mengubahnya menjadi uap air yang kemudian naik ke atmosfer. Tetapi hasil penguapan dari makhluk hidup tidak banyak karena mereka memiliki sistem tubuh untuk menjaga suhu tubuh.
- Tahap evapotranspirasi
Tahap evapotranspirasi adalah kombinasi dari tahap penguapan dan tahap transpirasi yang merupakan total hasil penguapan total pada permukaan bumi baik dari permukaan air, tanah, dan jaringan makhluk hidup. Uap air yang terakumulasi di atas berasal dari semua komponen di permukaan bumi. Kemudian ia menguap dan uap air naik ke atmosfer.
- Tahap Sublimasi
Tahap sublimasi ini juga merupakan tahap penguapan yang berasal dari es kutub atau es di gunung gunung dengan tekanan udara rendah, kepingan salju, dan lainnya. Es mengalami proses penguapan yang disebut sublimasi tanpa harus menjalankan tahap peleburan terlebih dahulu. Pernahkah Anda memperhatikan keberadaan uap di sekitar balok es? Itulah yang disebut proses sublimasi yang merupakan penguapan benda padat.
Hasil dari proses sublimasi ini memang tidak sebanyak dua proses evaporasi sebelumnya, tetapi sublimasi juga menyediakan uap air tambahan yang naik di atas atmosfer. Proses sublimasi ini lebih lambat dari proses penguapan lainnya tetapi masih dianggap sebagai penyumbang uap air yang terkumpul di atmosfer.
- Tahap Kondensasi
Kondensasi adalah proses mengubah partikel uap air di atmosfer menjadi partikel es kecil. Proses ini disebut kondensasi. Perubahan bentuk ini terjadi di daerah dengan suhu udara rendah pada ketinggian tertentu. Partikel-partikel partikel es akan berkumpul satu sama lain dan membentuk koleksi yang disebut awan. Semakin banyak partikel es yang berkumpul, itu akan membentuk awan yang lebih tebal dan lebih gelap.
- Tahap Lanjut
Proses adveksi ini adalah gerakan horizontal dari partikel-partikel es. Kumpulan partikel partikel es membentuk awan. Awan dapat bergerak dari satu titik ke titik lainnya secara horizontal dengan bantuan angin dan perbedaan tekanan udara. Proses ini disebut adveksi.
Proses advection dipengaruhi oleh jumlah angin pada ketinggian tertentu dan juga tekanan udara. Advokat dapat membawa awan dari laut ke darat atau sebaliknya. Tetapi tahap adveksi ini tidak selalu terjadi.
- Tahap Pengendapan
Setelah melalui proses advokasi, awan mengalami presipitasi. Presipitasi adalah proses pelelehan partikel es di awan karena pengaruh suhu tinggi. Partikel-partikel es mengumpulkan begitu banyak sehingga tampak bahwa awan hitam ini akan mencair dan air jatuh ke bumi untuk membentuk hujan.
Sebagai hasil dari presipitasi ini, jika air jatuh di sub-tropis atau daerah dengan suhu dingin, itu akan membentuk butiran salju tipis yang disebut salju.
- Lari Panggung
Hujan yang jatuh di bumi akan membasahi seluruh area. Proses limpasan ini adalah proses memindahkan kembali air dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Air mengalir ke permukaan bumi yang lebih rendah dan kembali ke sungai, danau, laut, hingga lautan.
Air yang sudah ada di bumi kemudian akan kembali ke siklus hidrologi menuju lapisan hidrosfer dan mengulangi siklus tersebut. Air dalam tahap limpasan adalah air yang tidak diserap ke dalam tanah dan mungkin disebabkan oleh hujan yang turun di daerah seperti gorong-gorong, gorong-gorong, saluran air, dll.
- Tahap Penyusupan
airyang jatuh ke permukaan bumi, tidak semuanya langsung mengalir kembali ke laut atau sungai, tetapi sebagian masuk ke pori-pori tanah, merendam tanah untuk kehidupan makhluk hidup dan bergerak turun ke air di tanah. Beberapa air rembesan juga bergerak mengikuti prinsip tekanan tinggi ke rendah dan mengalir kembali ke laut.
Proses memasukkan air ke pori-pori pori disebut tahap infiltrasi. Proses mengembalikan air ke laut dari tahap infiltrasi ini akan terjadi untuk waktu yang lama. Kumpulan air ini akan mencapai laut dan bersatu dengan ekspansi yang sangat luas yang kemudian muncul kembali pada tahap penguapan dan seterusnya membentuk siklus berulang.
Jenis - Jenis Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi memiliki beberapa jenis pandangan dari siklus pendek atau panjang. Siklus hidrologi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu siklus pendek, sedang, dan panjang. Inilah penjelasannya:
1. Siklus hidrologi singkat
Siklus pendek ini tidak mengalami proses advokasi. Siklus ini terjadi di area yang sama dan jatuh di area yang sama. Siklus hidrologis singkat ini, misalnya, adalah proses penguapan yang terjadi di air laut yang terpapar sinar matahari, uap air naik ke atmosfer, dan kemudian jatuh sebagai hujan di wilayah laut.
2. Siklus hidrologi sedang
Siklus hidrologi sedang berlangsung dengan hujan turun di darat. Proses advokasi membawa awan dari laut yang kemudian dibawa ke darat. Lautan memiliki area permukaan air yang paling banyak terkena sinar matahari sehingga membentuk banyak uap air.
Tekanan udara dan angin membawa koleksi uap air ke darat dan jatuh di darat. Sehingga hujan turun di darat. Siklus hidrologi moderat ini sering terjadi di Indonesia.
3. Siklus hidrologi yang panjang
Siklus hidrologi yang panjang ini adalah siklus yang terjadi di daerah sub-tropis dan daerah dengan iklim dingin. Dalam siklus ini air tidak langsung turun sebagai hujan tetapi membentuk partikel salju terlebih dahulu. Siklus hidrologi yang panjang adalah sebagai berikut: Air laut terpapar sinar matahari dan kemudian mengalami penguapan. Uap air naik ke atmosfer dan mengalami proses sublimasi.
Kristal kristal es terbentuk. Proses adveksi membawa awan bergerak ke darat. Awan adalah presipitasi dan jatuh sebagai salju. Salju menyatu menjadi gletser. Gletser mencair perlahan-lahan karena pengaruh suhu dan mengalir kembali ke sungai dan laut.
Demikianlah penjelasan tentang siklus hidrologi atau siklus air di bumi yang terjadi terus menerus sebagai keseimbangan dan menjaga proses kehidupan makhluk hidup yang hidup di dalamnya. Siklus hidrologi ini sangat dipengaruhi oleh sinar matahari yang membantu proses penguapan. Saat ini pemanasan global sangat merajalela karena kerusakan pada lapisan atmosfer bumi sehingga panas dari sinar matahari ke bumi melebihi kapasitas sebelumnya sehingga juga mempengaruhi jumlah penguapan dan pencairan es kutub.
Hal ini menyebabkan siklus hidrologi terjadi lebih cepat antara penguapan dan air hujan jatuh ke permukaan. Sehingga sering terjadi hujan deras tanpa mempedulikan musim seperti dulu lagi. Hujan deras masih terjadi meski di musim kemarau dan intensitasnya tidak menentu.
Semoga artikel ini dapat memberi Anda wawasan yang luas tentang proses atau siklus hirologi yang terjadi di bumi.