Peribahasa adalah salah satu bentuk linguistik yang digunakan sebagai alat untuk mengekspresikan sesuatu yang terlintas dalam benak manusia. Dalam peribahasa ada makna kiasan yang berisi perbandingan, prinsip hidup, perumpamaan, nasihat, aturan, perilaku dan sebagainya. Makna yang terkandung dalam pepatah memiliki penyimpangan dari makna aslinya. Oleh karena itu, peribahasa yang juga disebut sebagai sastra lisan, tidak dapat ditafsirkan secara langsung atau "mentah", tetapi harus melalui pemahaman yang benar.
Semua negara memiliki perumpamaan dalam memodelkan sesuatu. Perumpamaan ini adalah apa yang kita sebut amsal.
Intinya, peribahasa Indonesia sudah sering digunakan oleh publik. Sebagai hasilnya ada keragaman besar adat, budaya dan bahasa yang memengaruhi dan memperkaya perbendaharaan kalimat dan juga jumlah peribahasa Indonesia.
Dalam hal tata bahasa, Barat memiliki Proverb, Jepang memiliki Kotowaza, Cina memiliki Yanyu, sementara Indonesia memiliki amsal. Baik Peribahasa, Yanyu, Kotozawa dan Peribahasa memiliki kesamaan bahwa kata-kata yang digunakan selalu sama.
Peribahasa lahir dari budaya, setiap daerah seperti Sunda, Jawa, Minang, Batak, Bugis, Melayu, Papua dll. Harus memiliki peribahasa tertentu yang lahir dari lingkungan, budaya dan budaya yang terdapat di daerah masing-masing.
Peribahasa digolongkan menjadi beberapa jenis, Menurut Rumadi, peribahasa digolongkan menjadi 3 , yakni:
1.Pepatah
Jenis peribahasa yang mengandung ajaran atau nasihat yang berasal dari orang tua.
2. Perumpamaan
Perumpamaan adalah peribahasa yang berupa perbandingan.
3. Ungkapan
Suatu kata khusus yang manyatakan maksud dalam bentuk kiasan.
Nah, dari ketiga jenis peribahasa tersebut beberapa ungkapannya pasti sering kita dengar baik itu dalam kehidupan sehari hari ataupun anda mengenal istilah tersebut di media cetak seperti koran ataupun media televisi.
Contoh Peribahasa dan Artinya
Berikut ini adalah beberapa contoh peribahasa bahasa Indonesia yang sering digunakan dan populer dan artinya serta penjelasannya singkat.
Contoh Peribahasa Huruf A
Ada uang abang disayang, tak ada uang abang melayang
(Berbuat baik hanya ketika seseorang mempunyai banyak harta)
Air tenang jangan disangka tiada buayanya
orang pendiam belum tentu penakut
Anjing menggonggong kafilah berlalu
tidak peduli pada omongan, cemoohan, cibiran orang lain
Ayam berkokok hari siang
mendapatkan sesuatu yang telah lama diidamkan
Adat pasang berturung naik
nasib orang tidak akan selamanya sama, pasti ada senang dan sedih
Air jernih ikannya jinak
suatu negeri atau wilayah makmur dengan penduduk yang juga ramah
Asam di darat, ikan di laut, bertemu di belanga
kalau sudah jodoh, pada akhirnya nanti akan bertemu juga
Ada udang dibalik batu
ada maksud tersembunyi
Ada gula ada semut
dimana ada kesenangan, disitu pasti ada keramaian
Ada asap ada api
segala akibat pasti ada sebabnya
Air beriak tanda tak dalam
orang yang banyak bicara, biasanya kurang berilmu
Air tenang menghanyutkan
orang pendiam, tapi banyak ilmu
Air susu dibalas dengan air tuba
kebaikan yang dibalas dengan kejahatan
Contoh Peribahasa B
Bagai air di daun talas
Orang yang tidak tetap pendiriannya / plin plan
Bergantung pada akar lapuk
Mengharapkan bantuan pada orang yang tak mungkin memberikan bantuan
Bagai bumi dan langit
Dua hal yang berbeda jauh dan tak bertolak belakang satu sama lain
Berakit rakit ke hulu Berenang renang ke tepian, Bersakit sakit dahulu bersenang-senang kemudian
Untuk mencapai keberhasilan atau kesenangan, kita harus bersusah payah dan pantang menyerah
Bagai katak dalam tempurung
Orang yang wawasannya sedikit pandangannya pun akan sempit
Bagai mentimun dengan durian
orang lemah tak berdaya melawan orang yang berkuasa
Besar pasak daripada tiang
Besar pengeluaran daripada pendapatan
Berat sama dipikul ringan sama dijinjing
Bersama sama dalam suka ataupun duka, dalam senang ataupun susah
Bagai makan buah simalakama
Kondisi atau keaadan yang membuat serba salah (mau melakukan A salah, B salah)
Bagai pungguk merindukan bulan
Mengharapkan sesuatu yang sulit sekali terwujudkan
Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi
Mempelajari ilmu setengah-setengah tak akan membawa manfaat
Bagai telur diujung tanduk
Situasi dimana seseorang berada dalam kondisi berbahaya atau genting.
Bagai aur dengan tebing
Saling tolong menolong
Bagai api dengan asap
persahabatan yang erat dan tak terpisahkan
Bagai anjing menyalak di ekor gajah
Orang hinta atau miskin melawan orang berkuasa atau kaya
Bagai musuh dalam selimut
Teman atau orang dekat yang diam diam berkhianat
Contoh Peribahasa C
Cempedak berbuah nangka
Mendapatkan sesuatu lebih dari yang kita harapkan
Cepat kaki ringan tangan
Orang yang suka tolong menolong dalam kebaikan
Contoh Peribahasa D
Dari telaga yang jernih tak akan mengalir air yang keruh
Orang-orang yang baik akan melahirkan keturunan yang baik pula
Di mana bumi di pijak disitu langit dijunjung
Hormatilah adat dan budaya di tempat kita berada
Duduk sama rendah berdiri sama tinggi
Sama kedudukan, tingkat atau martabatnya.
Datang tampak muka, pulang tampak punggung
Hendaklah berpamitan ketika datang ataupun pulang
Diatas langit masih ada langit
Diatas orang hebat/pintar/pandai dsb masih ada orang yang lebih tinggi lagi tingkat kehebatannya.
Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri
sesenang-senangnya hidup di negeri orang, lebih senang hidup di negeri sendiri.
Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi
sejajar dalam martabat/tingkat/kedudukanya
Dikasih hati minta jantung
Orang yang tidak tahu terima kasih atau melunjak
Dunia tak selebar daun kelor
Dunia itu luas dan tidak sempit
Datang tidak berjemput pulang tidak berantar
Tidak dipedulikan atau diabaikan
Contoh Peribahasa E
Esa hilang dua terbilang
Berusaha dengan keras hingga tujuan tercapai
Emas berkilau hendak disimpan
Enak makan dikunyah enak kata diperkatakan
Segala sesuatu haruslah dimusyarahkan terlebih dahulu
Embun diujung rumput
Hubungan, pekerjaan atau kedudukan dll yang sangat rapuh atau mudah goyah
Emas disangka loyang
Orang jahat disangka orang baik / orang pintar disangka orang bodoh
Contoh Peribahasa F
Fajar menyingsing elang menyongsong
Sambutlah pagi dengan penuh semangat untuk bekerja dengan gigih
Contoh Peribahasa G
Gajah mati meninggalkan gading. Harimau mati meninggalkan belang.
Orang baik akan meninggalkan nama baik, orang jahat akan meninggalkan nama yang tercemar ketika sudah tiada.
Gajah mati karena gadingnya.
Orang yang celaka karena kelebihan yang dimilikinya
Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut diseberang lautan tampak.
Kesalahan sendiri tak pernah terlihat, tapi kesalahan orang lain walaupun kecil terlihat jelas.
Gali lubang tutup lubang
Berhutang untuk membayar hutang yang lainnya
Guru kencing berdiri, murid kencing berlari
Seorang pendidik / pemimpin /orang tua haruslah memberi contoh yang baik .
Gayung bersambut kata berjawab
Menangkis atau menjawab pertanyaan orang
Contoh Peribahasa H
Hangat hangat tahi ayam
kemauan yang tidak tetap
hati gatal mata digaruk
punya keinginan tapi tak punya kemampuan untuk mendapatkannya.
hidup berkerat rotan
harum semerbak mengandung mala
Hancur badan dikandung tanah budi baik terkenang jua.
meskipun jasad manusia sudah tak berbentuk lagi di kubur, tapi kalau melakukan kebaikan maka orang akan tetap mengingatnya.
Hasrat hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai.
ingin mempunyai atau memiliki sesuatu tapi sayang hanya sebatas impian.
hangat hangat kuku
agak hangat
hidup berakal mati beriman
Habis manis sepah dibuah
setelah tidak berguna lagi lalu dibuang atau tidak dipedulikan
Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, orang mati meninggalkan nama
Hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai
Contoh Pribahasa I – M
Lempar batu sembunyi tangan
melakukan suatu kejahatan, kemudian pura- pura tidak melakukan perbuatan tersebut
Malu bertanya sesat dijalan
segan bertanya membuat kita rugi karena permasalahan kita tak pernah terselesaikan.
Musang berbulu ayam
orang jahat yang bertingkah seperti orang baik
Menang jadi arang, kalah jadi abu
Dalam pertengkaran, menang atau kalah sama sama mendapatkan kerugian
Menepuk air di dulang, tepercik muka sendiri.
bila orang membuka aib keluarga sendiri, sama seperti membuka aib sendiri
Membasuh muka dengan air liur.
hendak mencuci aib, tetapi bahkan menambahnya.
Membasuh arang dimuka
melakukan usaha untuk mencuci noda atau malu
Menjilat air ludah
meminta kembali hal atau barang yang telah diberikan/ tak tahu malu
Indah kabar daripada rupa
suatu keadaan yang tidak sesuai dengan apa yang kita perkirakan sebelumnya.
Jatuh diatas tilam
mendapat keuntungan besar
Jangan memancing di air keruh
mengambil keuntungan diatas peristiwa yang menyedihkan
Kacang lupa akan kulitnya
lupa akan asalnya atau tak tahu diri
Karena nila setitik rusak susu sebelangga
karena persoalan kecil, seluruh keadaan menjadi berantakan
Kura kura dalam perahu
menanyakan sesuatu yang dia sendiri sebetulnya sudah tahu jawabannya
Kecil-kecil cabai rawit
tampaknya kecil, tapi pemberani, cerdik atau membahayakan
Contoh Peribahasa N – R
Nasi sudah menjadi bubur
perbuatan yang sudah terlanjur terjadi dan tidak dapat diperbaiki lagi
Pucuk dicinta ulam pun tiba
mendapat sesuatu lebih dari yang diharapkan/harapan yang terwujud
Pagar makan tanaman
orang yang merusakan barang yang dititipkan atau diamanatkan padanya*
Contoh Peribahasa S
Seperti anjing dan kucing
selalu bertengkar tak pernah rukun
Seperti labu dibenam
Setali tiga uang
Sudah jatung tertimpa tangga
mendapatkan musibah ketika mendapat musibah (berturut-turut)
Sambil menyelam minum air
mengerjakan suatu pekerjaan sambil menyelesaikan pekerjaan/ masalah orang lain
Sebagai api makan sekam
suatu dendam yang tersembunyi dan membahayakan
Seperti kayu terapung dilatu
pekerjaan atau perkara yang tak terutus
Seperti ayam kehilangan induk
menderita kesusahan karena kehilangan sosok pemimpin
negara kaya namun rakyatnya tidak dapat menikmati kekayaan tersebut
Terdorong gajah karena besarnya
Tong kosong nyaring bunyinya
orang yang kurang ilmu banyak bicara
Tak ada rotan akar pun jadi
apabila yg baik tidak ada, maka yang kurang baik pun bisa dimanfaatkan
tercoreng arang di kening
mendapat malu
tajam ke bawah tumpul ke atas
galak ke orang-orang lemah dan lembut pada orang-orang kaya/berkuasa
Tua tua keladi makin tua makin menjadi
orang yang umurnya sudah tua, tapi lagaknya seperti anak muda
Sepandai- pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga
sehebat hebatnya orang pasti memiliki kelemahan
Seperti air di dalam kolam
orang yang memiliki pembawaan tenang
Sedia payung sebelum hujan
mempersiapkan sesuatu sebelum hal yang tidak diinginkan datang\
Sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit
usaha kecil yang dilakukan secara terus menerus pasti akan membuahkan hasil
Seperti pinang dibelah dua
orang yang memiliki wajah atau karakter mirip
Seperti ilmu padi makin berisi makin merunduk
semakin berilmu, orang akan semakin rendah hati
Senjata makan tuan
sesuatu yang direncanakan untuk melukai orang lain, tapi malah berbalik melukai diri sendiri
Serigala berburu domba
orang yang kelihatannya pendiam dan penurut tapi sebetulnya kejam/jahat/curang.
Seperti kerbau dicocok hidung
orang yang tidak punya pendirian dan selalu menuruti kemauan orang lain
Seperti katak dalam tempurung
orang yang wawasannya kurang luas
Contoh Peribahasa T
Tak ada gading yang tak retak
tak ada sesuatu yang tak ada cacatnya
Tangan mencencang bahu memikul
siapa yang berbuat kesalahan dia sendirilah yang merasakan akibatnya
Tikus mati dilumbung padi
Contoh Peribahasa U-Z
Kelakuan seseorang dapat menunjukan dari mana asal keturunannya
Waktu adalah uang
waktu adalah kesempatan (Orang yang menghargai waktu)
waktu adalah kesempatan (Orang yang menghargai waktu)
Walau seribu anjing menyalak gunung takkan runtuh
orang yang mempunyai prinsip hidup tinggi tak tergoyahkan dengan godaan
Yang secupak takkan jadi segantang
sesuatu yang tak dapat diubah lagi
Zaman beralih musim bertukar
segala sesuatu hendaknya disesuaikan dengan keadaan zaman
Zaman beredar musim berganti
musim yang tak dapat ditentukan kapan akan berganti.
Udang tidak tahu bongkoknya
orang yg tidak sadar diri atas segala kekurangan yg dimiliki
Udang tak tahu di bungkuknya orang tak tahu buruknya
orang yang tidak menyadari kekurangan dan kesalahannya sendiri
Umur setahun jagung
belum berpengalaman
Contoh Kalimat Peribahasa Indonesia
Selain membahas contoh peribahasa dan artinya seperti pada list diatas. Kita juga memberikan beberapa contoh kalimat menggunakan peribahasa- peribahasa tersebut. Berikut beberapa diantaranya.
Contoh Kalimat Peribahasa
- Awalnya Jojo berniat menjahili Adi yang sedang tidur dengan melemparkan petasan disamping kasur. Namun petasan itu malah meledak ketika dinyalakan ditangannya sehingga melukai tangan kanannya. dia terkena Senjata makan tuan.
- Adiknya pendiam, pintar dan rajin mengaji, Sedangkan kakaknya banyak bicara, bodoh dan sering mabuk-mabukan. Walaupun mereka berdua adalah saudara kandung. Tapi sifat mereka Bagaikan langit dan bumi.
- Dian dan Fatimah sudah berteman sejak kelas 1 SD, dimana ada Dian, disitu pasti ada Fatimah. Mereka bagai api dengan asap. (tak dapat terpisahkan).
- Kau jangan sombong dengan kepintaranmu!. Ingat! Diatas langit masih ada langit (diatas orang pintar/kaya dll masih ada yang lebih tinggi lagi).
- Pak Asmuri tidak mungkin manghukum Rio tanpa alasan yang jelas, dia pasti telah melakukan kesalahan. Ada asap pasti ada api. ada akibat pasti ada sebabnya.
- Setelah sukses sebagai pengusaha bengkel Motor di desanya. Yuda menjadi sombong, menyapa teman- temanya saja sudah tidak mau. Padahal teman- temannya dulu sering membantunya ketika hidupnya kesusahan. Yuda seperti Kacang lupa kulitnya.
- Wajah Sulastri mirip sekali seperti wajah Nisa Sabyan. Mereka Seperti pinang dibelah dua.
- Jeri dan Herli hidupnya gak pernah akur. setiap hari mereka selalu bertengkar hanya karena masalah yang kadang sepele. Mereka Seperti kucing dan anjing.
- Padahal aku sudah meminjamkannya uang lima ribu, eh dia malah memaksa dan minta dipinjami uang sepuluh ribu. Sudah Dikasih hati malah minta jantung.
- Hukum di negara ini memang Tajam keatas tumpul kebawah. Koruptor yang korupsi uang negara sampai ratusan milyar hanya dihukum 4 tahun penjara. sedangkan maling ayam malah dihukum 6 tahun.
itulah beberapa Contoh Peribahasa dan artinya dalam Bahasa Indonesia yang umum ditemukan dalam interaksi sehari-hari kita. Beberapa daftar koleksi pepatah akan mengalami penambahan atau pembaruan dalam hal jumlah kata dan pembaruan. Itu saja, Terima kasih dan