Kehidupan manusia tidak luput dari masalah dan perjuangan. Kita sering merencanakan hidup kita sebaik mungkin. Bahkan, tidak hanya merencanakannya, kami juga telah melakukan yang terbaik. Kami mengharapkan kesuksesan seperti dalam ayat Alkitab tentang kesuksesan. Namun, seringkali hal-hal masih tidak berjalan sesuai rencana. Ada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan. Karena itu, penting bagi kita untuk menyerah terutama pada hal-hal yang tidak dapat kita prediksi. Inilah kumpulan ayat-ayat Alkitab tentang penyerahan diri. Ayat-ayat Alkitab ini akan mengingatkan kita untuk tidak lupa untuk menyerah sepenuhnya pada apa yang terjadi dalam hidup kita.
Sebelum benar-benar menyerah, kita perlu tahu kepada siapa kita harus menyerah. Sebagai orang Kristen yang mengaku percaya pada Tuhan, kita harus pasrah kepada Tuhan. Tuhan adalah orang yang menciptakan kita, seluruh rancangan hidup kita ada di tangan-Nya. Dia adalah Tuhan yang paling mengerti apa yang terbaik untuk kita. Kita tidak bisa mengandalkan manusia atau hal lain karena kita masih memiliki kelemahan. Berikut adalah beberapa ayat Alkitab tentang penyerahan diri kepada Tuhan.
Mazmur 42:6
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
Amsal 10:28
Harapan orang benar akan menjadi sukacita, tetapi harapan orang fasik menjadi sia-sia.
Tentu Allah tidak hanya sekedar memberikan nasehat. Allah tidak hanya sekedar “memerintah”, menjadi pemimpin yang otoriter, tetapi Ia juga memberikan seorang teladan. Salah satu teladan yang kita tahu adalah Abraham. Kita tahu bahwa Allah menjanjikan keturunan kepada Abraham padahal usia Abraham tidak muda lagi. Dari pikiran manusia, tentu hal ini sudah mustahil. Tidak ada lagi harapan yang ia miliki. Namun, Abraham tetap berserah penuh kepada Allah. Inti yang ingin Abraham tunjukkan adalah berserah membutuhkan iman yang teguh dan kuat akan firman Allah. Berikut ayat Alkitab tentang berserah yang ditunjukkan oleh Abraham.
Roma 4:18
Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”
Setelah kita tahu segala kebaikan dan kasih yang Allah berikan untuk kita, sudah sepantasnya kita menyerahkan seluruh kehidupan kita kepada Allah. Namun, ini bukan berarti tidak ada apapun yang perlu kita kerjakan. Allah mau mengingatkan bahwa berkat-Nya tidak bisa datang secara “cuma-cuma”. Oleh karena itu, kita pun tetap perlu berjuang, memberikan yang terbaik dalam segala usaha kita. Justru karena ada janji yang Allah berikan, itu menjadi motivasi kita untuk terus berusaha. Berikut ayat Alkitab tentang berserah dan tetap berjuang.
1 Timotius 4:10
Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
Lukas 12:22
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
Filipi 4:6-7
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Yohanes 14:27
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Mazmur 9:19
Sebab bukan untuk seterusnya orang miskin dilupakan, bukan untuk selamanya hilang harapan orang sengsara.
Mazmur 31:25
Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!
Mazmur 37:5
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
Nahum 1:7-8
TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya dan menyeberangkan mereka pada waktu banjir. Ia menghabisi sama sekali orang-orang yang bangkit melawan Dia, dan musuh-Nya dihalau-Nya ke dalam gelap.
1 Petrus 5:7
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Roma 5:3-5
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Sebagian besar dari kita tentu sudah tahu dengan pasti bahwa kita harus berserah kepada Allah. Sebagian besar dari kita tentu juga sudah tahu bahwa Allah memiliki janji bagi orang yang berserah kepada-Nya dan Ia akan menggenapi janji-Nya. Namun, kekuatiran tetap seringkali muncul dan mengganggu rasa berserah kita. Kita jadi seringkali ragu dan kebingungan sendiri, berusaha mengandalkan diri sendiri. Ingatlah bahwa kekuatiran adalah cara Iblis untuk menjauhkan kita dari Allah. Kekuatiran adalah cara Iblis untuk mencabut rasa ketergantungan kita pada Allah. Kita seharusnya melakukan cara menenangkan hati dan pikiran menurut Alkitab.
Oleh sebab itu, kita tidak perlu merasa kuatir akan segala sesuatu. Kita percaya bahwa Allah selalu memelihara dan memberikan yang terbaik untuk kita. Selain itu, seharusnya ketika kita sudah mengaku menerima Kristus, damai sejahtera sudah Ia tinggalkan untuk kita. Tidak sepantasnya lagi kita masih memiliki kekuatiran. Kita perlu menyingkirkan pikiran negatif seperti pada ayat Alkitab tentang pikiran negatif. Berikut ayat Alkitab tentang berserah yang mengingatkan kita untuk tidak kuatir akan apapun.
Matius 6:25-34
“Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: APakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Ayub 5:8
Tetapi aku, tentu aku akan mencari Allah, dan kepada Allah aku akan mengadukan perkaraku.
Yesaya 55:8
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Amsal 3:5-6
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Yesaya 2:22
Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?
Mazmur 33:17-18
Kuda adalah harapan sia-sia untuk mencapai kemenangan, yang sekalipun besar ketangkasannya tidak dapat memberi keluputan. Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya.
Mazmur 62:6
Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.
Mazmur 62:11
Janganlah percaya kepada pemerasan, janganlah menaruh harap yang sia-sia kepada perampasan; apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat padanya.
Mazmur 146:5
Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya:
Mazmur 147:11
TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya.
Ratapan 3:25
TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.
Allah kita bukanlah Allah yang tidur. Ketika kita sudah berserah kepada Allah, Ia akan bertindak. Ia mendengarkan segala keluh kesah, permohonan kita. Ia akan memberikan jalan yang terbaik bagi kita. Allah sungguh-sungguh mengenal kita dan tahu bagaimana untuk mengatasi kekuatiran kita. Selain itu, Allah kita juga bukan Allah yang hanya sekedar memberikan janji politis. Janji-Nya itu ya dan amin. Ia adalah Allah yang akan selalu menggenapi janji-janji-Nya, termasuk janji yang Ia beirkan kepada setiap orang yang berserah kepada-Nya. Kita tentu percaya akan janji Allah seperti pada ayat Alkitab tentang kepercayaan. Berikut ayat Alkitab tentang berserah yang mengingatkan kita bahwa ada janji Allah yang akan menghibur dan memenangkan kita.