Kehidupan manusia tidak pernah berjalan dengan baik. Kehidupan manusia juga tidak pernah berjalan selalu buruk. Selalu ada suka dan duka yang datang satu demi satu. Sukacita dapat berasal dari hal seperti ayat Alkitab tentang kesuksesan. Kesedihan juga dapat datang dari peristiwa apa pun seperti ayat Alkitab tentang difitnah atau dalam ayat Alkitab tentang anak yang tidak saleh. Kehidupan manusia selalu naik turun yang membuat kita lebih bisa mengenal Tuhan. Namun, ini tidak berarti bahwa Tuhan tidak stabil dengan kehidupan manusia yang alami. Ada proses yang harus kita lalui sehingga kita berdua, baik suka maupun duka, perlu kita dapatkan. Berikut adalah beberapa ayat Alkitab tentang suka dan duka.
2 Korintus 1:6
Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.
2 Tesalonika 2:16-17
Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita, kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang baik.
Yesaya 22:12-13
Pada waktu itu Tuhan, TUHAN semesta alam menyuruh orang menangis dan meratap dengan menggundul kepala dan melilitkan kain kabung; tetapi lihat, di tengah-tengah mereka ada kegirangan dan sukacita, membantai lembu dan menyembelih domba, makan daging dan minum anggur, sambil berseru: “Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati!”
2 Korintus 7:10
Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.
1 Tesalonika 4:13
Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.
Roma 12:15
Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!
1 Korintus 5:2
Sekalipun demikian kamu sombong. Tidakkah lebih patut kamu berdukacita dan menjauhkan orang yang melakukan hal itu dari tengah-tengah kamu?
Mazmur 147:3
Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka;
2 Korintus 1:3-4
Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.
Mazmur 23:4
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Pengkhotbah 3:4
ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;
Amsal 15:13
Hati yang gembira membuat muka berser-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.
Mazmur 119:50
Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku.
Roma 8:18
Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
Lukas 6:21
Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.
Yeremia 31:13
Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur mereka dan menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka.
Mazmur 30:12-13
Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita, supaya jiwaku menyanyikan mazmur bagi-Mu dan jangan berdiam diri. TUHAN, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.
Yohanes 16:20
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira, kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.
Dalam hidup, kita memang seringkali mengalami dukacita. Namun, Tuhan mau mengingatkan kita untuk tidak berfokus pada dukacita itu. Tuhan berjanji bahwa dukacita yang kita alami akan berubah menjadi sukacita. Seharusnya, janji dan pengharapan inilah yang menjadi fokus kita dalam menjalani hidup. Oleh karena itu, ketika kita mengalami dukacita, kita perlu menyingkirkan pikiran negatif seperti yang tertulis pada ayat Alkitab tentang pikiran negatif.
Kisah Para Rasul 13:52
Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
Pada Kisah Para Rasul diceritakan bahwa murid-murid di Antiokhia mengalami sukacita setelah mendengarkan firman Tuhan yang diberitakan oleh Paulus dan Barnabas. Mereka tidak hanya sekedar bersukacita, tetapi juga dipenuhi dengan Roh Kudus. Tuhan mau mengingatkan kita bahwa firman Tuhan memberikan rasa sukacita bagi kita. Sukacita itu datangnya dari Roh Kudus sebagai Roh Penghibur yang diberikan oleh Bapa untuk setiap umat manusia yang percaya pada-Nya.
Roma 15:13
Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.
Tidak ada seorangpun atau apapun yang dapat memberikan sukacita dan damai sejahtera yang sejati bagi kita. Hanya Allah sebagai sumber pengharapan yang mampu memberikannya. Ia memberikan kita rasa sukacita melalui Roh Kudus yang akan selalu menghibur dan memberikan pengaharapan pada kita. Oleh karena itu, teruslah meminta sukacita yang asalnya dari Allah saja.
1 Petrus 1:8-9
Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.
Hal terbesar yang mampu memberikan rasa sukacita bagi kita adalah keselamatan yang sudah Tuhan berikan bagi kita. Oleh karena itu, meski ada begitu banyak tantangan yang kita alami, setiap harinya kita tetap memiliki alasan untuk bersyukur dan bersukacita. Kita dapat bersukacita karena kita mengerti dan percaya bahwa kita telah diselamatkan oleh Allah yang sungguh-sungguh mengasihi kita.
Matius 5:4
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
Allah tidak pernah tertidur. Ia tidak membiarkan anak-anak-Nya begitu saja dirundung dukacita. Allah berjanji akan menghibur setiap orang yang berdukacita. Oleh karena itu, ketika kita merasakan dukacita, Allah seharusnya menjadi tempat paling pertama untuk kita mengadu.
Wahyu 21:4
Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.”
Allah mau mengingatkan bahwa segala dukacita yang kita rasakan akan segera berlalu. Ia sendiri yang akan menghapuskan air mata kita. Penting bagi kita untuk tetap memiliki pengharapan dan fokus ke apa yang akan terjadi di depan kita, bukannya apa yang sudah terjadi di belakang kita. Ketika sedang dalam dukacita, lakukanlah cara menenangkan hati dan pikiran menurut Alkitab.
Yesaya 51:11
Maka orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan sorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, duka dan keluh akan menjauh.
Kita adalah orang berdosa yang sudah dibebaskan oleh Tuhan. Kita berhak untuk menerima hak warisan Kerajaan Allah. Hak warisan yang Allah janjikan untuk kita adalah sukacita abadi. Allah berjanji bahwa Ia akan memberikan sukacita yang tak dapat digantikan oleh apapun. Sebuah sukacita yang tidak ada habisnya dijanjikan untuk kita.
1 Petrus 5:10
Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.
Ayat Alkitab tentang sukacita dan dukacita ini mengingatkan kita bahwa mungkin kita seringkali merasa terus-menerus menderita. Namun, Allah bukanlah Allah yang diam. Ia mengasihi kita dan terus memanggil kita untuk kembali pada kemuliaan Kristus. Oleh karena itu, dalam dukacita kita, kita tetap harus peka akan panggilan Tuhan untuk mendapatkan kekuatan yang asalnya dari Dia saja. Ia yang akan menenangkan kita seperti yang tertulis pada ayat Alkitab untuk menenangkan hati dan pikiran.
Mazmur 28:7
TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.
Pemazmur mau mengingatkan kita untuk tidak lupa bersyukur atas sukacita yang telah diberikan Tuhan bagi kita. Bukan kekuatan kita sendiri yang memampukan kita untuk bersukacita. Ketika kita dapat bersukacita, itu adalah sebuah anugerah yang datangnya dari Tuhan. Bersyukurlah dan sembahlah Tuhan sesuai ayat Alkitab tentang penyembahan.
Ibrani 12:11
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
Ada banyak pergumulan yang seringkali hanya membawa dukacita untuk kita. Namun, setiap hasil dari pergumulan dan dukacita itu menghasilkan buah kebenaran. Kita menjadi terlatih dan semakin kuat. Tidak seharusnya kita terus terlarut dalam dukacita. Kita harus belajar untuk melihat pembelajaran yang bisa kita ambil dari rasa dukacita yang kita rasakan.
Masih ada banyak ayat Alkitab tentang sukacita dan dukacita lainnya. Berikut beberapa ayat Alkitab tentang sukacita dan dukacita selain yang sudah disebutkan di atas.