Ayat Alkitab tentang Jangan Mengambil Hak Orang Lain yang Wajib Diketahui. Sudahkah kita melakukan tugas kita dan mendapatkan hak kita. Sebagai orang Kristen dan makhluk sosial, kita tidak bisa hanya memperhatikan diri kita sendiri. Kita harus memperhatikan orang lain. Seringkali kita lupa bahwa kita tidak hanya memiliki hak, tetapi juga orang lain. Kami sering secara sewenang-wenang mengambil hak orang lain meskipun masalah ini sudah dibahas dalam UU. Berikut adalah beberapa ayat Alkitab tentang tidak mengambil hak orang lain.
Sejak kecil, kami diajari bahwa kami memiliki kewajiban dan hak. Kita terus diajari bahwa kita harus melakukan tugas kita seperti yang dikatakan ayat Alkitab tentang tanggung jawab. Dengan menjalankan kewajiban ini, kami akan mendapatkan hak kami. Namun, setiap kali kita mempelajari kewajiban dan hak kita, kita hanya fokus pada diri kita sendiri.
1.Imamat 19:13
Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya.
Hal yang perlu diingat adalah kita bukan hanya diingatkan untuk tidak mengambil hak orang lain. Kita juga diingatkan untuk tidak menahan apa yang sudah menjadi hak orang lain, terutama ketika kita memiliki kewajiban untuk memberikan hak tersebut sesuai pengertian HAM menurut iman Kristen. Ketika kita menahannya, kita tidak berbeda dengan orang yang mengambil hak orang lain. Ketika orang lain telah melakukan kewajibannya, ia pantas mendapatkan haknya dan kita perlu melaksanakan kewajiban kita.
2.Ulangan 27:17-19
Terkutuklah orang yang menggeser batas tanah sesamanya manusia. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin! Terkutuklah orang yang membawa seorang buta ke jalan yang sesat. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin! Terkutuklah orang yang memperkosa hak orang asing, anak yatim dan janda. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin!
Allah pun tidak hanya sekedar memberikan perintah dan mengklasifikasikan mengambil hak orang lain sebagai kejahatan. Allah tidak segan mengatakan bahwa orang yang mengambil hak orang lain adalah orang yang terkutuk. Allah meminta setiap orang, seluruh bangsa yang ikut padanya mengaminkan hal tersebut. Hal ini berarti mengambil hak orang lain sudah menjadi sebuah dosa yang tidak dapat ditolerir lagi. Tidak ada keringanan apapun bagi orang yang mengambil hak orang lain. Rasa ingin mengambil hak orang lain tentu dimulai dari rasa serakah dan materialisme. Pandangan Alkitab terhadap materialisme tidaklah baik sehingga hal ini perlu dihindari.
3. Ayub 22:5-6
Bukankah kejahatanmu besar dan kesalahanmu tidak berkesudahan? Karena dengan sewenang-wenang engkau menerima gadai dari saudara-saudaramu, dan merampas pakaian orang-orang yang melarat,
Allah tidak hanya sekedar mengingatkan kita tentang ayat Alkitab tentang jangan mengambil hak orang lain. Allah juga memberitahukan kepada kita dengan jelas bahwa mengambil hak orang lain adalah kejahatan yang besar. Bahkan Allah mengatakan hal tersebut adalah kesalahan tidak berkesudahan. Ketika kita pernah mengambil hak orang lain, kita akan terus kesulitan untuk menghentikan diri kita. Keserakahan akan muncul dalam diri kita sehingga kita terus mencari-cari alasan untuk mengambil hak orang lain. Oleh karena itu, kita perlu segera menyadari kesalahan kita dan terus berusaha untuk berubah. Ingatlah untuk menerapkan hukum kasih dalam Alkitab kepada sesama kita.
4.Ulangan 24:17
Janganlah engkau memperkosa hak orang asing dan anak yatim; juga janganlah engkau mengambil pakaian seorang janda menjadi gadai.
Sekali lagi, ayat Alkitab tentang jangan mengambil hak orang lain ini mengingatkan kita untuk menghargai hak siapapun yang termasuk dalam nilai-nilai HAM menurut iman Kristen. Dalam kehidupan sosial kita, ada orang-orang dengan status tertentu yang kemudian tersingkirkan. Status tersebut misalnya orang asing, anak yatim, janda, dan lain sebagainya. Orang-orang dengan status tersebut seringkali tidak dihargai kemudian hak-haknya satu per satu dihilangkan. Sebagai orang Kristen, kita diingatkan untuk tidak mengikuti arus kehidupan tersebut. Kita harus menjadi orang yang membela hak mereka, tidak ikut mengambil hak mereka.
5. Ulangan 24:10
Apabila engkau meminjamkan sesuatu kepada sesamamu, janganlah engkau masuk ke rumahnya untuk mengambil gadai dari padanya.
Ayat Alkitab tentang jangan mengambil hak orang lain ini kurang lebih sama dengan ayat yang pertama. Allah mau mengingatkan kita bahwa kita tidak boleh mengambil hak orang lain apapun alasannya. Mungkin kita sering merasa kita memiliki alasan yang benar. Kita merasa memiliki hak untuk mengambil hak orang lain. Namun, apapun alasannya, itu bukanlah hal yang baik dan pantas untuk kita lakukan. Bahkan meskipun orang tersebut adalah orang yang kita kenal dekat, kita sudah menganggapnya sebagai sesama yang baik, kita tetap tidak boleh mengambil hak mereka.
6.Ulangan 10:17-18
Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap, yang membela hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian.
Allah kita bukanlah Allah yang hanya sekedar memberikan perintah. Ia pun memberikan teladan untuk dapat kita lakukan. Allah memberikan teladan sesuai ayat Alkitab tentang jangan mengambil hak orang lain. Ia memberikan siapapun, tidak terbatas pada suatu kondisi, apa yang memang menjadi hak manusia, yaitu makanan dan pakaian. Ia juga Allah yang membela hak anak yatim dan janda.
Di mata manusia, seringkali anak yatim dan janda menjadi pihak yang kehilangan hak-haknya. Namun, Allah memberikan teladan kepada kita untuk tidak hanya memperhatikan hak orang-orang tertentu, tetapi juga memperhatikan hak semua orang. Semua ayat Alkitab tentang jangan mengambil hak orang lain dan ayat Alkitab tentang pelanggaran HAM tentunya berlaku kepada siapapun.
7 Keluaran 22:26
Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau mengembalikannya kepadanya sebelum matahari terbenam.
Kita seringkali menuntut orang lain untuk melakukan kewajibannya. Namun, seringkali kita lupa bahwa setiap orang tidak hanya memiliki kewajiban, tetapi juga memiliki hak. Setiap orang memiliki hak yang berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhannya. Ketika kita menuntut orang melakukan kewajiban, kita seringkali mengancam dengan terlebih dahulu mengambil hak mereka sebagai jaminan. Namun, Allah menyatakan bahwa cara ini bukanlah hal yang baik.
Hak seseorang tidak seharusnya kita permainkan menjadi sebuah jaminan, karena itu memang pantas untuk mereka terima, apalagi jika hak tersebut tidak berhubungan dengan kewajiban yang sedang dijalankan. Mungkin kita tidak bisa menghindar untuk melakukan ancaman ini. Allah pun mengingatkan kita untuk segera mengembalikan hak tersebut secepatnya, bahkan sebelum matahari terbenam yang artinya masih pada hari yang sama. Dengan mengembalikannya, kita menunjukkan bahwa kita menghargai hak orang tersebut. Tentu rasa penghargaan itu dapat membawa rasa segan pada orang lain untuk mau melakukan kewajiban yang ia miliki.
Itulah beberapa ayat Alkitab tentang tidak mengambil hak orang lain. Kami terkadang masih kesulitan membedakan antara kewajiban dan hak kami. Namun, sudah sepantasnya kita memiliki kebijaksanaan untuk mengetahui apa yang menjadi hak orang lain. Karena itu, mintalah kekuatan dan bantuan dari Roh Kudus yang memungkinkan kita untuk menjadi orang bijak. Kami juga terus belajar untuk tidak serakah. Ini serakah yang merupakan akar dari mengambil hak orang lain. Semoga kita terus bergantung pada kesetiaan Tuhan. Semuanya bermegah atas nama Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.