Menjadi Penyembah Yang Benar Menurut Alkitab Dalam Ajarannya. Alkitab adalah kumpulan kata-kata yang diberikan Tuhan kepada manusia sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan sehari-hari yang sesuai dengan dan sesuai dengan kehendak-Nya. Dalam Alkitab sendiri ada banyak contoh dan contoh kehidupan yang harus diikuti manusia sebagai ciptaan khusus Allah.
Manusia ada hanya sebagai makhluk yang menyembah dan memuliakan Allah pencipta, oleh karena itu manusia diberikan segala sesuatu yang tidak dimiliki ciptaan lain, seperti akal dan perasaan yang sejalan dengan pencipta mereka, dapat dilihat dalam ayat Alkitab tentang kepercayaan.
Dalam Alkitab juga dapat ditemukan mengenai ibadat sejati menurut Alkitab itu sendiri, pada dasarnya manusia memang panjang dan setia dalam menyembah Tuhan, tetapi apakah ibadah itu dilakukan sesuai dengan hari Tuhan dan menyenangkan Dia? Karena itu, dibutuhkan iman dan kasih yang besar untuk memahaminya lagi. Ibadah yang benar menurut Alkitab dapat seperti:
1. Melibatkan roh dan kebenaran
Ibadah yang benar menurut Alkitab juga adalah ibadah yang dilakukan dengan melibatkan roh dan kebenaran dalam implementasinya. Menyembah Allah harus dan harus menggunakan roh agar apa yang jahat dan tidak menyenangkan yang muncul dalam diri manusia dapat diwahyukan dari kita, sehingga ketika beribadah jelas ada kerinduan kita di hadapan Tuhan.
Kebenaran adalah firman Tuhan sehingga ketika melakukan ibadah itu juga harus dilakukan sesuai dengan kebenaran Tuhan. Ibadah yang benar menurut Alkitab pada dasarnya adalah untuk menyenangkan dan memuliakan Allah sehingga Allah dapat berkenan atasnya. Segala sesuatu yang luar biasa dan gemerlap di mata manusia tidak akan berarti apa pun di hadapan Allah.
2. Penyembahan yang tidak melibatkan tradisi
Tradisi adalah serangkaian prosesi yang sangat dibanggakan orang karena dalam tradisi, tradisi dapat menjelaskan bagaimana dan apa sebenarnya manusia itu. Tetapi tanpa disadari jika tidak ada yang lebih jelas mengingatkan kasus tradisi dalam kehidupan gereja ini, manusia akan menjadi sesat dalam penyembahan mereka. Tradisi pada dasarnya dapat eksis karena diciptakan oleh manusia sendiri bukan dari Tuhan, tradisi yang terkadang tidak didasarkan pada iman kepada Tuhan.
Percaya bukanlah hal yang mudah untuk diterima secara sepintas tetapi membutuhkan waktu dan proses yang sering melukai orang itu sendiri. Tradisi ibadah jika dikupas kembali merupakan hal yang harus diisolasi agar ibadah yang dilakukan tidak diarahkan menuju formalitas belaka sebagai kegiatan yang harus dijaga. Ibadah harus didasarkan pada kerinduan hati dan ketakutan akan kehadiran Allah dalam kehidupan, hal ini telah ditunjukkan melalui karakter Kristus dan Teladan Yesus Kristus.
3. Penyembahan bukan untuk menyenangkan diri sendiri dan orang lain
Ibadah yang benar menurut Alkitab adalah ibadah yang dilakukan bukan untuk menyenangkan diri sendiri atau manusia lain. Seperti dijelaskan sebelumnya, ibadah yang diinginkan Tuhan adalah ibadah yang hanya dimaksudkan untuk menyenangkan hati Tuhan. Namun seiring berjalannya waktu manusia terkadang lupa untuk mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan sejak awal, ini bisa dilihat dengan banyaknya ibadah yang dimodifikasi sedemikian rupa dan sempurna sehingga benar-benar terlihat megah di depan manusia.
Memang benar bahwa manusia dan sifatnya menggambarkan Allah, tetapi konsekuensi dari dosa manusia dapat membuat ini kesalahpahaman manusia lain yang sebenarnya baru memulai hidup baru bersama Kristus. Setiap gereja memiliki prosedur dan langkahnya sendiri dalam beribadah, tetapi ketika mereka melakukan semuanya, apakah Anda berpikir bahwa semuanya hanya untuk menyenangkan Tuhan?
Sekali lagi kita diingatkan untuk bertobat dari keadaan kita seperti ini sehingga kita dapat mengambil bagian dalam contoh perilaku sebagai terang dan garam dunia. Apa yang tampak luar biasa dan sempurna di mata manusia semuanya bukan untuk Tuhan, karena apa yang dilakukan manusia di luar Tuhan semuanya sia-sia dan kosong tanpa makna sama sekali.
4. Penyembahan yang jelas tertuju kepada Allah
Ibadah sejati yang pertama menurut Alkitab dilakukan dengan jelas hanya ditujukan kepada Allah. Tujuan utama ibadah adalah untuk menyenangkan Tuhan agar Tuhan sendiri dapat dimuliakan dalam umat manusia. Terkadang penyembahan yang dilakukan oleh manusia tampaknya dilakukan dengan ketidaktahuan, mengapa demikian?
Manusia yang telah jatuh ke dalam dosa sejak awal telah diselamatkan oleh Tuhan Yesus melalui penyaliban Yesus di kayu salib sebagai janji Allah bagi orang-orang percaya sehingga tentu saja Yesus sendiri telah hadir pada umat manusia yang membuat manusia yang percaya dipahami dan dipahami. Kristus dalam hidupnya. Terkadang manusia tidak mengerti mengapa dan tujuan ibadah yang sebenarnya adalah karena mereka tidak mengenal Tuhan yang disembahnya. Agar manusia dapat kehilangan dan menghilangkan makna ibadah yang sebenarnya yang dilakukan di hadapan Tuhan, yang hanya untuk menyenangkan dan memuliakan Tuhan, oleh karena itu baik untuk memperhatikan ayat Alkitab tentang pertobatan.
Seperti bejana yang dibentuk oleh Allah, demikian juga manusia yang terus diperbarui dan disempurnakan oleh Allah. Seorang mukmin baru tidak hanya akan terwujud sekali saja dalam hidupnya tentang apa yang telah ia lakukan dengan buruk tetapi akan selalu diingatkan oleh Tuhan setiap saat karena ini semua dilakukan semata-mata karena kasih Tuhan yang sangat besar bagi manusia yang berdosa.