Kata eksegese Kata tafsir itu sendiri pada dasarnya kurang dikenal oleh masyarakat umum, kata tafsir itu sendiri berarti interpretasi. Istilah penafsiran itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, penafsiran, yang berarti "memimpin atau mengeluarkan" atau lebih tepatnya menjelaskan kata, kalimat, paragaf atau seluruh isi daripada Alkitab dengan mengarahkan makna sebenarnya dari kalimat atau ayat Alkitab.
Penafsiran yang dilakukan seperti penafsiran ayat-ayat Alkitab dapat membantu orang percaya dalam hal memahami kehendak dan keinginan Allah bagi orang yang mereka cintai. Beberapa contoh penafsiran ayat-ayat Alkitab adalah:
1. Ibrani 11 : 1
Contoh eksegese ayat alkitab lainnya adalah Ibrani 11 : 1 “iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”. Kasih Yesus yang begitu besar terhadap manusia ketika penyaliban Yesus jika kita menanggapinya dalam pandangan manusia berdosa tentunya perkara ini sangat sulit untuk di pahami apalagi untuk di terima dengan akal yang kita miliki, semua terasa tidak ada nilainya jika kita menilai dengan pandangan dosa. Namun jika kita memahami tindakan Yesus dengan hati yang penuh dengan kasihNya ini merupakan kasih yang terbesar yang dapat manusia terima tidak semata-mata lewat sepintas atau dapat usang di makan oleh waktu, ini merupakan ciri orang bijak menurut alkitab.
Dengan apa kita bisa merasakan kehadiran dan kasih Tuhan jika tidak dengan iman yang kita miliki. Iman adalah jaminan dari apa yang diharapkan manusia dan merupakan bentuk nyata atau manifestasi dari keyakinan atau keyakinan. Iman dapat melawan dan melenyapkan hati yang bersalah dari orang berdosa, melalui iman seseorang akan dilengkapi dengan alat-alat surgawi sehingga mereka sesuai dengan kehendak dan keinginan Allah saja. Iman orang percaya dapat menjadi sumber keberanian dan kekuatan yang dibutuhkan untuk menghadapi dunia yang penuh dosa ini.
2. Markus 11 : 24
Kitab Markus sendiri merupakan bagian dalam 3 kitab injil yang terdapat dalam perjanjian baru, yakni teardiri dari kitab Matius, Markus dan Lukas. Kitab Markus berisikan bagaimana keteladanan Yesus Kristus sebagai seorang hamba yang melayani Allah dan manusia yang berdosa, karakter Kristus di nyatakan sebagai hamba yang rendah yang mencurahkan seluruh usahanya hanya demi kepentingan Allah di dunia ini.
Contoh penafsiran ayat Alkitab dalam Markus 11: 24 mengatakan "karena itu aku berkata kepadamu: apa pun yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka itu akan diberikan kepadamu". Yesus dalam posisinya sebagai hamba mengingatkan kita untuk tetap berpegang teguh pada iman dan dalam doa, percaya tidak semata-mata dipertahankan oleh pemahaman dan kehendak manusia karena pada dasarnya sifat manusia telah lama jatuh ke dalam dosa.
Percaya yang bisa menerima bukan hanya iman yang terbentuk dari kemampuan manusia tetapi kepercayaan yang diberikan kepada orang-orang yang percaya pada Tuhan sendiri. Keraguan dan kecemasan dalam hati harus dijauhkan dari hati orang percaya, ketika mengalami kesulitan lebih baik untuk bertekun dalam doa dan bertanya dalam doa. Iman kepada orang-orang percaya tahu bahwa apa yang didoakan Allah akan mendengarkan sehingga Yesus ingin kita meminta dalam doa bahwa kita telah menerimanya karena itu akan segera diberikan oleh Allah kepada kita.
3. Matius 7 : 7-8
Contoh eksegese ayat alkitab dalam ayat alkitab ini berkata “mintalah maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapatkan; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari mendapat dan setiap yang mengetok, baginya pintu dibukakan”. Dalam ayat ini dapat dilihat tiga yang ditekankan yakni mintalah, carilah dan ketoklah.
Dalam tiga kasus ini Yesus ingin orang melakukannya dalam doa kepada Allah dan hanya kepada-Nya, bukan kepada orang lain. Dalam matius 7: 8 tindakan ini harus dilakukan terus menerus sampai mendapat atau sampai Tuhan memberikannya, terus bertanya, mencari dan mengetuk Tuhan dalam doa.
Tindakan yang terus menerus ini menunjukkan bahwa ada kesadaran akan kebutuhan dan kepercayaan akan kehadiran Tuhan dan teguh dalam iman bahwa Tuhan akan mendengarkan doa-doa kita. Menemukan jalan keluar dari setiap kebutuhan kita sebagai manusia tidak hanya berdasarkan pada nafsu tetapi juga menerima jalan dan keinginan Allah untuk hidup kita dan menerima janji-janji Allah untuk orang percaya. Dalam hal bertanya, penting untuk mengingat untuk mencari kerajaan Allah terlebih dahulu, kemudian untuk menyadari kebaikan dan kasih-Nya bagi kita sehingga kita dapat meminta dalam doa sesuai dengan kehendak Bapa.
Contoh penafsiran ayat Alkitab itu sendiri sebenarnya adalah interpretasi dari tujuan di balik kalimat ayat dalam Alkitab dan ayat Alkitab tentang kepercayaan. Alkitab berisi kata-kata Tuhan yang ditujukan untuk manusia sehingga orang lebih dekat dan memahami diri mereka sendiri dan orang-orang mereka lebih dekat. Interpretasi yang dilakukan membantu memfasilitasi kegiatan pelayanan orang-orang yang percaya pada manusia lain sehingga mereka lebih mudah dipahami dan lebih mudah untuk disampaikan tanpa menghilangkan tujuan utama dan tujuan dari konten itu sendiri dan memahami maksud dan tujuan yang diungkapkan kepada tulisan suci manusia.