Contoh dan Jenis Kebudayaan yang Melanggar Firman Tuhan Dalam Ajarannya. Dewasa ini perkembangan zaman kadang-kadang kita tidak bisa memprediksi ke mana arah dan segala perubahan yang dapat terjadi sebagai akibat dari perkembangan tersebut. Inovasi dan perbaikan adalah langkah yang diambil oleh manusia untuk meningkatkan kualitas dan kualitas hidup dalam kehidupan sehari-hari, tentu saja ini juga dapat berdampak pada kebiasaan sehari-hari yang menjadi mudah dilakukan.
Banyak perkembangan yang diberikan bagi manusia hanya menyederhanakan dan memperlancar waktu mereka sehingga mereka tidak sia-sia sehingga mereka kadang-kadang melupakan teladan Yesus Kristus dalam kehidupan. Semua perkembangan yang kita rasakan setiap hari tentu memiliki dampak baik dan buruk pada kita sebagai manusia. Di antara semua itu ada juga perubahan budaya yang terus berombak setiap saat, misalnya baru saja mulai masuknya pengaruh barat ke dalam budaya timur.
Jenis-jenis Kebudayaan yang melanggar Firman Tuhan
Budaya yang baik yang telah lama ada atau budaya baru yang diciptakan terkadang tidak terlepas dari kehidupan manusia. Misalnya, Indonesia, yang memiliki banyak kelompok etnis, tentu mengandung beragam budaya yang terus dipertahankan hingga sekarang.
Namun di luar itu, perlu diketahui tentang budaya yang melanggar firman Tuhan. Memang, kadang-kadang kita keliru tentang budaya atau kebiasaan yang biasa kita lakukan setiap hari, tetapi dengan iman dalam pengharapan akan Tuhan jika kita dapat diberikan pemahaman tentang semua hal baik yang kita lakukan sesuai dengan kehendak-Nya. Karena itu, sebagai anak-anak Tuhan, kita juga perlu tahu bahwa budaya yang melanggar firman Tuhan itu seperti dan dalam bentuk dan contoh apa pun nilai-nilai Kristiani di lingkungan sekolah, bahwa budaya itu bukan hanya budaya yang sudah lama ada tetapi juga budaya baru. Beberapa budaya yang melanggar firman Tuhan seperti:
1. Penggunaan benda elektronik secara tidak wajar
Banyak penelitian telah dilakukan pada remaja hingga orang dewasa tentang berapa banyak yang mereka butuhkan untuk benda-benda elektronik seperti ponsel atau gadget. Ponsel untuk lingkaran tertentu adalah objek yang tidak dapat dirilis setiap hari. Objek-objek ini juga semakin dilengkapi dengan beberapa fitur dan layanan yang membuat objek ini lebih sulit untuk dilepaskan.
Ini juga memiliki efek pada umat beriman terhadap, karakter pemimpin Kristen, penggunaan Alkitab atau nyanyian rohani, fitur Alkitab pada ponsel memang dapat memudahkan penggunaannya dan ini juga bukan masalah yang perlu perhatian terlalu banyak. Tetapi jika selama ibadah atau mendengarkan kata yang kita bawa HP tentu konsentrasi kita akan dibagi dengan notifikasi yang mungkin muncul walaupun ini tidak memengaruhi sebagian orang.
2. Pola hidup konsumtif dan instan
Tanpa kita sadari setiap hari apa yang kita lakukan terkadang bertentangan dengan firman Tuhan yang harus kita taati. Kita tidak dapat menyangkal bahwa globalisasi dan ide-ide inovatifnya berdampak besar pada kita, tetapi lebih baik jika kita memilih dan memilih dengan bijak apa yang baik dan buruk bagi kita di hadapan Tuhan. Ini dapat dicatat dalam ayat Alkitab tentang hedonisme. Satu budaya yang melanggar firman Tuhan adalah kehidupan konsumtif dan instan. Kehidupan konsumtif dalam arti menggunakan atau menggunakan suatu produk yang kita butuhkan yang tidak dapat kita hasilkan sendiri bukan milik budaya yang melanggar firman Tuhan.
Tetapi jika seseorang sangat konsumtif dan kehidupan instan tidak dapat memengaruhi hidupnya sendiri? Saya ambil contoh seseorang yang mengkonsumsi junk food atau makanan lain setiap hari dengan tidak memperhatikan kesehatannya sendiri. Dalam jangka waktu yang lama kebiasaan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan atau bahkan memicu penyakit itu sendiri. Jika kita melihatnya dari sisi keuangan, bukankah orang yang saya tunjukkan melakukan pemborosan? Bisa jadi jika dia memasak makanannya sendiri yang tentu saja bisa menghemat penghasilannya.
Limbah tanpa melihat batas ini juga melanggar pemberian berkah dari Tuhan yang diberikan kepada kita, Tuhan memberikan kelimpahan kepada kita sehingga kita dapat mengatur sebaik mungkin. Tuhan ingin kita dapat mengatur ekonomi kita sehingga apa yang telah kita berikan juga dapat diberikan atau didelegasikan kepada orang lain yang mungkin lebih membutuhkan. Dengan cara ini, bukankah kita juga menyalurkan dan menjadi berkat bagi orang lain? sehingga kita dapat menjadi fitur orang bijak menurut Alkitab.
3. Memelihara tradisi nenek moyang
Seperti yang dikatakan sebelumnya, kita yang tinggal dan tumbuh di Indonesia tentu saja sering dihadapkan dengan banyak kelompok etnis, yang sampai sekarang beberapa dari mereka masih mempertahankan tradisi nenek moyang mereka. Mari kita ingat bagaimana Allah menghancurkan menara Babel, yang kemudian dibangun begitu tinggi sehingga mereka tersebar dan memiliki bahasa masing-masing.
Sejak saat itu, manusia mulai menciptakan Allah yang tidak memiliki karakter Kristus di dalamnya dan kebudayaannya sendiri. Ini terus menurun hingga saat ini, sehingga tidak mengherankan bahwa tradisi yang ada tetap melekat pada mereka yang mempraktikkannya. Tetapi ini adalah kesalahan besar yang seharusnya tidak dilakukan manusia karena dapat melukai perasaan Tuhan. Meskipun demikian ada juga beberapa tradisi atau budaya yang harus dipertahankan seperti menghormati mereka yang lebih tua dari kita. Semua ini kembali kepada kita masing-masing bagaimana kita dapat melihat dengan iman dalam budaya yang ada di sekitar dan perbedaan nilai dan norma dalam agama Kristen.
Tuhan ingin orang-orang yang percaya kepada-Nya untuk selalu dekat dan menuntut kehidupan yang sesuai dengan kehendak-Nya. Sebagai manusia, ini tentu saja tidak dapat dilakukan dengan sempurna dan harus dilakukan dengan ketulusan dan hati yang teguh untuk mengikuti-Nya. Pelestarian Roh yang benar selalu mencari Tuhan setiap hari dalam kehidupan dan menunggu janji-janji Allah bagi orang-orang percaya dan tidak hanya pada waktu-waktu tertentu seperti hari Minggu.