Kata merugikan pada dasarnya kurang terkenal oleh masyarakat, kata yang merugikan itu sendiri berarti interpretasi. Istilah yang merugikan berasal dari penafsiran Yunani yang berarti "untuk memimpin atau membawa keluar " atau lebih tepatnya menjelaskan kata, kalimat, paragaf atau seluruh isi Alkitab dengan menunjukkan gagasan bahwa dari kalimat Alkitab atau ayat.
Penafsiran yang dilakukan sebagai contoh dari eksegesis Alkitab dapat membantu orang percaya dalam hal memahami kehendak dan keinginan Tuhan bagi manusia tercinta. Beberapa contoh ayat Alkitab adalah:
Matius 7:7-8
Sebuah contoh dari ayat Alkitab dalam bagian Alkitab ini mengatakan "Tanyakan itu akan diberikan kepadamu; Carilah, maka kamu akan mendapatkan; Dan pintu akan dibukakan bagimu. Untuk setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang berusaha untuk mendapatkan dan setiap orang yang memiliki ketukan, pintu dibuka ". Dalam ayat ini Anda dapat melihat tiga ditekankan, bertanya, mencari, dan menjadi.
Dalam tiga hal ini Yesus ingin agar manusia tekun dalam doa kepada Allah dan kepada-Nya bukan kepada orang lain. Dalam Matius 7:8 tindakan ini harus dilaksanakan terus menerus sampai memperoleh atau sampai Tuhan memberikannya, terus meminta, mencari dan mengetuk Tuhan dalam doa.
Tindakan yang berkelanjutan ini memperlihatkan bahwa ada suatu realisasi dari suatu kebutuhan dan kepercayaan di hadirat Allah dan teguh dalam iman bahwa Tuhan akan mendengarkan doa kita. Mencari jalan keluar dari setiap kebutuhan kita sebagai manusia tidak semata-mata didasarkan pada nafsu tetapi lebih menerima jalan Tuhan dan keinginan untuk hidup kita dan menerima janji Tuhan kepada orang percaya. Dalam kasus bertanya ini penting untuk mengingat mencari Kerajaan Allah, kemudian mengakui kebaikan dan cinta kepada kita sehingga kita dapat meminta dalam doa sesuai dengan kehendak Bapa.
Markus 11:24
Kitab Markus sendiri merupakan bagian dari 3 Injil yang ditemukan dalam Perjanjian Baru, yaitu buku teardirimu dari kitab Matius, Markus dan Lukas. Kitab Markus memuat bagaimana teladan Yesus Kristus sebagai pelayan yang melayani Tuhan dan manusia berdosa, karakter Kristus dinyatakan sebagai hamba yang rendah yang mengabdikan semua usahanya hanya demi Allah di dalam dunia ini.
Contoh dari eksegesis ayat Alkitab dalam Markus 11:24 mengatakan, "karena itu aku berkata kepadamu, apa saja yang engkau minta dan doakan, percayalah bahwa engkau telah menerimanya, dan hal itu diberikan kepadamu ". Yesus dalam posisinya sebagai hamba-Nya mengingatkan kembali kepada manusia untuk tetap teguh dalam iman dan dalam doa, percaya tidak hanya dapat dipertahankan oleh pemahaman manusia dan kesediaan karena pada dasarnya sifat manusia telah lama jatuh ke dalam dosa.
Percaya dapat menerima bukan hanya iman yang terbentuk dari kemampuan manusia tetapi iman yang percaya diberikan kepada orang yang percaya oleh Allah itu sendiri. Keraguan dan kegelisahan dalam hati harus dijaga menjauh dari hati orang percaya, sementara mengalami kesulitan adalah baik bahwa kita bertekun dalam doa dan meminta dalam doa. Iman kepada orang percaya tahu bahwa apa yang didoakan pasti Tuhan mendengarkan agar Yesus menghendaki kita memohon dalam doa yang telah kita terima karena akan segera diberikan kepada kita oleh Tuhan.
Ibrani 11:1
Contoh dari penafsiran ayat Alkitab lainnya adalah Ibrani 11:1 "iman adalah landasan dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari apa yang kita tidak Lihat ". Kasih Yesus bagi manusia ketika penyaliban Yesus jika kita menanggapi dalam pandangan manusia berdosa tentu saja hal ini sangat sulit dimengerti terutama untuk diterima dengan alasan yang kita miliki, semua merasa tidak ada nilai jika kita menghakimi dengan pandangan dosa. Tetapi jika kita memahami tindakan Yesus dengan hati penuh kasih itu adalah cinta terbesar yang manusia dapat menerima tidak hanya sekilas atau dapat dipakai pada saat makan, itu adalah ciri khas orang bijak menurut Alkitab.
Dengan apa yang kita dapat merasakan kehadiran dan kasih Allah jika tidak dengan iman yang kita miliki. Iman adalah jaminan dari apa yang manusia harapkan dan merupakan bentuk nyata atau manifestasi dari suatu kepercayaan atau kepercayaan. Iman bisa melawan dan melenyapkan manusia yang berdosa, dengan iman yang satu akan dilengkapi dengan perangkat surgawi agar dapat dengan kehendak dan keinginan Tuhan saja. Iman orang percaya bisa menjadi sumber keberanian dan kekuatan yang diperlukan dalam menghadapi dunia yang penuh dosa ini.
Contoh dari eksegesis Alkitab sendiri sebenarnya adalah interpretasi dari maksud di balik kalimat ayat yang terkandung dalam Alkitab dan ayat Alkitab tentang kepercayaan. Alkitab berisi Firman Allah yang ditujukan kepada manusia bahwa manusia harus lebih dekat dan memahami dirinya dan orang lebih dekat. Interpretasi yang dilakukan membantu memfasilitasi kegiatan pelayanan orang percaya kepada manusia lain agar lebih mudah dimengerti dan lebih mudah untuk disampaikan tanpa menghilangkan niat dan tujuan utama dari isinya sendiri dan memahami maksud dan tujuan yang diungkap Kitab Suci kepada manusia.