Ada makna yang mendalam dalam tanda salib Katolik yang merupakan manisnya dewa Trinitas, salib yang menunjukkan keadilan dari Allah dan salib yang menunjukkan kekejaman dosa kita sebagai manusia yang membuat Tuhan menebus manusia melalui kematian di kayu salib. Salib juga menunjukkan kasih Allah yang besar yang ketika ia meletakkan kehidupan bagi kita semua sehingga kita bisa diselamatkan dan mendapatkan kehidupan kekal.
Salib adalah tanda keselamatan bagi kita orang Kristen peroleh dari kemenangan Kristus atas kematian dan dosa dan ini adalah lambang dari perbedaan Kristen dan Katolik berdasarkan Alkitab dan bukan sesuatu yang bertentangan dengan doktrin Yesus Kristus. Paulus juga memberikan khotbah tentang salib Kristus, sehingga adalah tepat bahwa kita yang menjadi pengikut Kristus selalu membawa makna dari salib ini dimanapun dan kapanpun.
Tanda salib sebelum memulai ibadah
Jika dilihat dari sejarah, tanda salib menjadi tradisi Jemaat pada mulanya pada abad ke 2 yang diambil berdasarkan kesaksian Bapa Gereja terutama Tertullian kemudian diteruskan St Cyril dari Yerusalem, terus St Ephrem dan St Yohanes Damascus. Signifikans mendalam yang terkandung dalam tanda salib ini hanya berpusat pada Kristus sebagai peringatan kepada umat keselamatan yang dapat kita peroleh dari Kristus di kayu salib dan kebangkitan yang mulia.
- Pertama, kita akan membuat tanda salib di daerah dahi yang bermakna dalam pikiran saya, saya percaya dan kita juga meminta bantuan dari Roh Kudus sehingga kita selalu percaya pada Firman yang Allah berikan kepada pikiran kita.
- Kedua, kita membuat salib di mulut atau bibir yang bermakna melalui mulut, saya menyatakan dan kita sepakat untuk memberitakan Firman yang Tuhan berikan dan kita percaya dalam pikiran semua orang di sekitar kita.
- Terakhir atau ketiga, kita membuat tanda salib di daerah dada yang bermakna dalam hatiku dan Firman Allah akan dipertahankan. Kita juga percaya pada Firman yang Tuhan berikan dan sepakat untuk memaklumkan kepada semua orang agar memperoleh keselamatan dan kita juga harus menaati firman Tuhan dalam hati kita sehingga kita juga mendapatkan berkat-nya yang telah Tuhan berikan.
Cara membuat tanda Salib
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuat tanda salib, tetapi intinya adalah arti bahwa kita ingin menyampaikan dan juga semangat dari satu ketika membuat tanda salib Katolik. Oleh karena itu, rincian tentang bagaimana membuat tanda salib tidak menjadi masalah seperti menggunakan dua jari yang melambangkan dua sifat Yesus, yaitu Allah dan manusia, 3 jari yang melambangkan makna kebangkitan Yesus. Trinitas atau 5 jari melambangkan 5 luka Yesus sementara di kayu salib dan arah pembuatan salib dari bahu kanan ke bahu kiri seperti yang dilakukan di Timur dan Gereja Ortodoks.
- Dengan 2 atau 5 jari tangan kanan ada di dahi atau dahi dengan berbicara atas nama ayah.
- Kemudian diikuti oleh jari yang menyentuh dada yang melambangkan hati atau perut, menunjukkan luka Yesus di perut dan rahim di mana Yesus mengandung Ibu Maria sambil berkata dan anak.
- Kemudian dilanjutkan dengan menyentuh bahu kiri sambil berkata dan Roh Kudus.
- Akhirnya, menyentuh bahu kanan sambil mengatakan kata Amin dan tangan kembali ke samping.
Waktu membuat tanda salib yang tepat dan tepat, sebagai berikut:
- Waktu sebelum dan juga setelah kami berdoa.
- Sementara kita melewati Gereja Katolik sebagai tanda penghormatan bagi kehadiran Tuhan Yesus di tabernakel.
- Ketika kita akan memasuki gereja dengan membuat tanda salib menggunakan air suci.
- Ketika kita takut atau menerima kata itu tidak baik sebagai orang yang meninggal.
- Apabila kita melihat salib Kristus atau keadaan lain sebagai penghormatan kepada Kristus dan juga meminta bantuan kepadanya.
- Ketika Anda ingin mendorong godaan, rasa takut atau kuasa dari kejahatan.
- Ketika seorang ayah atau ibu ingin memberkati anak dengan membuat tanda salib di dahi mereka sebelum meninggalkan sekolah, sebelum tidur dan seterusnya.
Makna Tanda salib
Kegiatan atau tradisi membuat tanda salib sudah berakar dan bahkan ditulis dalam Alkitab perjanjian lama dan perjanjian baru dalam Kitab Wahyu 7:3, b 9:4, 14:1 dan ini semua memang berakar dalam Kitab Suci sehingga para leluhur gereja untuk mengajarkan Berikut:
- Mengajar di de cor mil, ili yang berarti kita dan semua gerakan kita selama masuk atau keluar, ketika berbaring atau duduk atau semua pekerjaan yang kita lakukan maka kita membuat tanda salib di dahi kita.
- Ini mengajarkan bahwa kita tidak perlu malu untuk menyatakan Yesus disalibkan dan membiarkan tanda salib menjadi Cap bagi kita semua dengan membuat tanda salib di dahi untuk semua makanan dan minuman kita, ketika kita keluar atau di , sebelum kita pergi tidur, ketika berbaring atau bangun dan juga Kapan harus pergi dan untuk istirahat.
- Ajarlah jika kita harus menandai semua kegiatan yang kita lakukan dengan tanda salib yang telah memberi kita kehidupan.
- Jangan biarkan kita keluar dari pintu sebelum membuat tanda salib dan jangan lupa untuk membuat tanda salib sebelum makan, tidur dan kegiatan lainnya. Hal ini dilakukan agar dapat menjadi dinding perlindungan kita sehingga dapat dilindungi dari segala perbuatan yang kita lakukan dan juga mengajarkan hal ini kepada anak kita sehingga juga dapat menjalankan kebiasaan yang baik ini.
- Mengajar jika tanda salib yang diberikan kepada dahi menjadi tanda jika kita sebagai orang percaya sudah dibedakan dari umat yang tidak percaya.
Dalam fase perkembangan, tanda salib juga mengalami perkembangan seperti yang semula hanya dibuat di dahi atau alis dan sekarang diajarkan juga untuk membuat tanda salib di mulut atau bibir oleh St Jerome, Nisan Paulae dan juga pada dada atau hati oleh Prude ntius, Cathem VI, 129. Sementara tanda salib yang kita gunakan sekarang diajarkan oleh Paus Innocentius III pada tahun 1198 – 1216.