Musa adalah seorang tokoh Alkitab yang juga seorang nabi Allah yang lahir di Mesir. Pada waktu itu orang Israel tinggal di Mesir sebagai bangsa migran sejak zaman Nabi Joseph. Musa adalah nabi terbesar dalam sejarah kehidupan Israel. Ia percaya oleh Jahweh untuk memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, ke tanah yang dijanjikan Tuhan bagi bangsa Israel.
Dia juga dipercayai oleh Tuhan untuk menerima hukum Tuhan di Gunung Sinai. Dengan kepemimpinannya Musa dapat mengatasi berbagai pemberontakan dari sesama orang Israel dan para pemimpin lainnya selama padang belantara, dia juga tetap setia mengikuti perintah Tuhan, sampai dia berhasil membawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Berikut ini, kita akan menampilkan contoh Musa dalam Alkitab.
1. lembut hati
Dalam Bilangan 12:3 dikatakan bahwa Musa adalah hati yang amat lembut, bahkan melebihi setiap orang di atas muka bumi. Dalam bahasa Ibrani, kata lembut hati adalah ' aniyaw ' yang berarti lembut hati, kesabaran, dan kehalusan. Musa memiliki sikap yang lembut, toleran, sederhana, sabar, menyenangkan hati Allah dan sesama manusia. Kelemahlembutan Musa membuatnya selalu tunduk pada wewenang Allah, dan bersandar kepada Allah dalam segala hal.
Sikap lembut tidak berarti lemah, dan mudah diubah atau dipengaruhi. Kelemahlembutan juga tidak berarti tidak memiliki inisiatif, atau merasa takut. Menjadi lembut hati berarti memiliki prinsip tetapi bijaksana dan selalu menjadi positif dalam menghadapi karakter yang berbeda. Dengan sifatnya yang lembut Musa mampu memimpin bangsa Israel yang gemar menggerutu dan terkenal dengan leher. Ketika bangsa Israel menggerutu bagi Allah dan melekat pada Musa, Musa hanya diam saja. Tuhan akhirnya menampakkan diri untuk membela Musa, membawa hukuman kepada mereka yang mengganggunya.
2. setialah
Dalam Bilangan 12:7, Allah menyatakan bahwa Musa adalah orang yang setia di seluruh rumahnya. Setia adalah salah satu karakter Kristus. Kesetiaan Musa jelas ketika ia selalu tunduk pada wewenang Allah ketika ia memimpin bangsa Israel di padang belantara. Musa selalu bersandar kepada Allah dan lebih mendengarkan kepada Allah daripada orang Israel yang menggerutu.
3. rendah hati
Dikatakan dalam Keluaran 3:10-11, ketika Allah mengutus Musa untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, Musa berkata kepadanya, sehingga ia akan menghadap Firaun dan membawa Israel keluar dari Mesir. Musa memperlihatkan kerendahan hati. Dia tidak membanggakan atau merasa penting karena Allah sendiri mengirimnya langsung untuk memimpin bangsa Israel. Musa bahkan merasa dirinya tidak layak, meskipun sebenarnya ia juga anak angkat dari putri Firaun.
4. pemazmur
Musa selalu Mazmur Tuhan. Nyanyian-nya terkandung dalam Kitab Mazmur 90, dan dalam Wahyu 15:3. Nyanyian dalam Wahyu 15:3 dinyanyikan sebagai nyanyian kemenangan.
5. doa
Musa bersandar pada Allah dalam kehidupannya, dalam setiap kasus yang dia hadapi. Dia membuat doa sebagai gaya hidupnya, sehingga tidak ada yang mustahil, karena Allah sendiri membimbing Musa dalam setiap keputusan yang dia ambil (baca: Bagaimana berdoa kebenaran). Justru itu, Musa dapat memimpin bangsa Israel selama 40 tahun di padang belantara, sebelum bangsa Israel akhirnya memasuki tanah perjanjian.
6. menghindari dosa
Manusia, terutama yang lemah di sisi spiritual sering begitu mudah jatuh dalam dosa. Mereka menikmati kenikmatan dosa. Tetapi Musa berbeda, ia tidak menikmati kenikmatan dosa. Dalam Ibrani 11:25 hal ini juga disebutkan bahwa Musa menolak untuk dirujuk sebagai putri Firaun, ia lebih suka menderita dengan umat Allah daripada menikmati kenikmatan sementara dosa.
7. menganggap Kristus lebih berharga
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Musa menolak disebut sebagai anak perempuan Firaun (Heb. 11:24-25) dan telah memilih untuk tinggal bersama sesama orang Israel. Musa juga menganggap penghujatan itu kerana Kristus lebih berharga daripada harta Mesir (Ibrani 11:26). Hidup dengan Kristus adalah tujuan hidup orang Kristen.
8. mengharapkan upah di masa depan
Dalam Ibrani 11:26 ia mengatakan bahawa Musa menganggap Kristus sebagai lebih berharga, kerana dia melihat upah masa depan. Sama seperti yang Rasul Paulus katakan di 2 Korintus 4:18, bahwa mereka tidak mengamati sifat yang tampaknya sementara, tetapi hal yang tidak kelihatan yang kekal adalah janji Tuhan kepada orang percaya. Untuk berdiam bersama Kristus adalah lebih baik (1 Korintus 15:19).
9. memiliki jiwa ayah
Musa memiliki Roh ayah yang sangat melekat padanya. Dia membela dan bertukar orang di bawahnya, bersedia mendengar ketulusan bangsa Israel sepanjang hari. Dia bertanggungjawab untuk memberi Pengayoman, memimpin orang Israel, kerana orang Israel berbuat salah, menggerutu dan keras di hadapan Tuhan Triune. Dia memberikan rasa aman kepada orang Israel dia memimpin. Dalam Keluaran 32:11-14 bahkan mengatakan bagaimana Musa membela dan berusaha melunakkan hati Allah, untuk menghindari murka Allah di dalam Israel.
Artikel ini adalah tentang mosaik Alkitab. Beberapa karakter Musa dapat kita Tiru, dalam menjalani kehidupannya sebagai nabi Allah yang membawa bangsa Israel keluar dari Mesir dan menuntun mereka selama 40 tahun di padang belantara, antara lain: Meek, setia, rendah hati, Pemazmur, doa, jauh dari dosa , menganggap Kristus lebih berharga, untuk mengharapkan upah masa depan, dan memiliki jiwa Bapa. Mudah-mudahan dengan membaca artikel ini kita dapat lebih memahami karakter Kristen sejati. Semoga bermanfaat!