Contoh Demokrasi Dalam Alkitab. Para pahlawan dan orang tahu bahwa apa yang mereka butuhkan setelah semua berakhir tidak hanya sebuah kemerdekaan tetapi perangkat lain yang akan digunakan untuk menjalankan sebuah negara. Seiring waktu banyak perombakan dilakukan oleh negara dan pemerintah untuk memperkaya rakyat dan salah satunya adalah untuk menerapkan demokrasi ini.
Indonesia adalah salah satu negara yang menerapkan sistem demokrasi pada masa pemerintahannya. Penerapan sistem demokrasi ini tidak hanya secara langsung memutuskan untuk mengingat betapa sulitnya para pahlawan dan orang lain mengambil kemerdekaan dari penjajah pada saat itu. Sejak dahulu Indonesia telah menjadi negara terjajah dari negerinya sendiri, hal ini dikarenakan banyaknya kebutuhan yang dibutuhkan oleh para penyerbu seperti yang paling berharga adalah bumbu yang dihasilkan oleh anak kita.
Kemudian bagi orang percaya bagaimana menanggapi demokrasi itu sendiri? Kehidupan orang percaya harus memiliki iman yang menuntun hanya kepada Juruselamat, Yesus Kristus, dan teladan-nya sewaktu dia hidup dan karakter Kristus di dunia semata-mata memenuhi kehendak Bapa dan janji Tuhan kepada orang percaya. Bagi orang yang percaya sebuah contoh sempurna dari sebuah demokrasi dalam Alkitab adalah Allah sendiri, dalam Alkitab tidak dinyatakan secara langsung tentang demokrasi atau kata demokrasi di dalamnya. Contoh demokrasi dalam Alkitab dapat ditemukan dalam cerita Alkitab sebagai penggambaran dasar atau arti dari demokrasi itu sendiri, seperti:
1. Allah yang merindukan manusia kembali dan dekat dengan-nya
Seperti kita semua tahu bahwa Allah pada mulanya begitu mengasihi manusia bahkan untuk menciptakan hak asasi Allah untuk membentuk sendiri dan menggambarkannya dengan caranya sendiri bahkan setelah menyalurkan kehidupan ke dalamnya.
Allah masih mencari manusia bahkan setelah manusia telah jatuh ke dalam dosa, asalkan ia telah ratusan tahun setelah Tuhan masih mencari manusia, bagaimanapun, penolakan yang diberikan manusia sebagai imbalan. Kerinduan Allah yang selalu ingin menjadi dekat dengan orang ini juga sama dengan pemerintah atau negara yang mengimplementasikan demokrasi sehingga negara itu sendiri dekat dengan rakyatnya.
Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk manusia yang jatuh cinta bahkan setelah semua yang ia terima. Dalam Kitab Lukas ada sebuah cerita yang menyebarkan ayah yang selalu menantikan putra sulungnya untuk pulang ke rumah, anak sulung datang kepada ayahnya mencari dia hanya untuk meminta hak yang harus diberikan kepadanya. Karena sang ayah penuh dengan kasih maka dia memberikan semua yang seharusnya menjadi miliknya.
2. Kasih Allah mengilustrasikan inti demokrasi
Tapi setelah itu apa yang terjadi, anak keluar dari rumah ayahnya untuk mengeksploitasi hak dia telah menerima dan lupa bahwa ada seorang ayah yang begitu mencintainya. Cerita anak itu sebentar kembali kepada ayahnya setelah semua kemalangan dan kegagalan yang dia alami, di satu pihak anak itu rindu untuk pulang tetapi rasa takut tidak akan diterima lagi oleh ayahnya.
Tetapi apa yang terjadi kepada sang ayah ternyata memberikan tangan terbuka kepada anak itu dan memberikan penghiburan yang tidak dia terima di luar sana. Dalam hal ini anak adalah seorang pria dan ayah adalah Allah, sering kali kita begitu licik untuk memanfaatkan besarnya kasih Allah dan setelah mendapatkan kita akan pergi ke dunia dan meninggalkan Tuhan.
Demokrasi adalah hak bahwa Allah adalah mengasihi manusia setelah banyak hal yang umat manusia keinginan dan tuntutan kepada Allah untuk memberi, di masa lalu ketika manusia dikuburkan dalam keinginan kebebasan, setelah kebebasan umat manusia ingin juga dapat mengatur hal yang besar. Ketika semuanya tidak sesuai dengan keinginan manusia meninggalkannya dan meminta yang lain kepada Allah.
3. Demokrasi sebagai hak asasi manusia
Demokrasi yang dijelaskan oleh Firman rakyat kepada rakyat dan oleh masyarakat sampai saat ini begitu sempurna bagi suatu umat, maka rakyat memberikan pilihan yang dia inginkan semata-mata untuk memenuhi kepuasan masyarakat sendiri dan semua itu dilakukan oleh rakyat. Namun ketika itu semua tidak berjalan dengan baik orang juga yang akan menuntut dan kemudian meminta yang lebih baik.
Semua ini didasarkan pada keserakahan manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang telah diterimanya hal ini dapat diamati dalam ayat Alkitab tentang hedonisme, terkadang tidak kasihan kepada Tuhan untuk perbuatan manusia kepada-Nya bahkan Tuhan begitu dirugikan hak asasi manusia. Hal ini dapat dilihat dalam ayat Alkitab tentang pelanggaran hak asasi manusia.
Banyak orang berpikir bahwa Allah bukanlah apa yang akan selalu kita terima dari Allah, di sini kita sebagai orang percaya diperingatkan lagi bahwa kehadiran Allah dalam hidup kita tidak harus dimainkan. Allah adalah Mahakuasa dan penuh belas kasihan mengapa hal itu harus dimainkan oleh manusia? Ya Tuhan Yesus, jika kita bertobat sekali lagi dan meminta pengampunan Allah karena dosa telah meremehkan Allah sepanjang waktu ini. Jika kita dapat mengambil bagian dalam karakteristik orang bijak menurut Alkitab dalam mengungkapkan demokrasi ini yang dapat menjadi contoh perilaku sebagai cahaya dan garam dunia.
Tuhan tahu bahwa daging manusia tidak akan membuat manusia menjadi ciptaan yang asli, semuanya karena dosa yang telah tertanam untuk waktu yang lama di dalam manusia. Karena Jahweh mengenal manusia tidak akan bisa melepaskan diri dari dosa-dosanya maka ia memberikan anaknya yang tunggal Yesus Kristus untuk menggantikan manusia untuk menerima cawan murka Jahweh, teladan Jahshua Kristus adalah gambaran sejati dari kehidupan Jahweh. "Karena Allah begitu mengasihi dunia sehingga ia memberikan anaknya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa untuk memperoleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16) ".